Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Tata Rambut Riau Bengkalis
Sanggul Siput Ekor Kera - Bengkalis - Riau - Tata Rambut
- 18 April 2018
Siput dalam bahasa bengkalis berarti sanggul, Siput ekor kera arinya ekor kera, dipakai untuk upacara adat harian. Perbedaan pemakaian ornamen sanggul Antara gadis yang keturunan raja (Bangsawan) dengan rakyat biasa dapat dibedakan pada ornamen dan busananya. Para bangasawan biasanya memakai ornamen yang berwarna emas dan untuk rakyat biasa memakai warna perak atau bunga melur (Melati). Busana untuk bangsawan warnanya kuning emas senada, semua busana terbuat dari songket Siak, kebanyakan memakai PEAAK (geer) panjang kebaya 10 cm dari atas lutut.
 
Terdapat 15 macam sanggul siput ekor kera
Golongan:
  1. Remaja (anak dara)
  2. Pengantin
  3. Dewasa
 
Sanggul untuk remaja, 6 jenis:
  1. Siput joget (dari Siak Indrapura, Kab. Bengkalis)
  2. Siput Bulat (Kab. Bengkalis)
  3. Siput Bingkar (Kab. Bengkalis)
  4. Siput Limau Manis (Kab. Bengkalis)
  5. Siput Tanduk (Kab. Riau)
  6. Siput Ekor Kera (Kab. Bengkalis)
 
Sanggul untuk Pengantin, ada 4:
  1. Siput Lipat Pandan (Kab. Kampar)
  2. Siput Buntut Cigak Ekor Kera (Kab. Bengkalis)
  3. Siput Lintang (Siak)
  4. Siput Tanduk (Polo Penjengat Tanjung Pinang, Kep. Riau)
 
Sanggul untuk Orang Dewasa, ada 5:
  1. Siput Lintang (Indragiri Hulu)
  2. Siput Lipat Pandan (Siak)
  3. Siput Jonget (Siak)
  4. Siput Naga Bejuang
 
- Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari:
  1. a. Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1 buah) panjang jurai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah. 
  2. b. Tusuk paun (ringgit) 3 buah dipasang pada tengah siput. 
  3. c. Kembang Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 buah putih di bawah yang segar atau imitasi, dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah.
 
- Peralatan yang digunakan 
  1. a) Sisir sasak. 
  2. b) Sikat rambut. 
  3. c) Tali pengikat. 
  4. d) Hair spray. 
  5. e) Jepit lidi. 
  6. f) Jepit bebek. 
  7. g) Tempat sisir. 
  8. h) Cemara 80-100 cm. 
  9. i) Harnet kasar dan halus.
 
- Cara membuat : 
  1. a. rambut dibagi menjadi dua bagian, dengan bagian depan disask sesuai dengan bentuk wajah dan badan dan bagian belakang diikat agak ke atas setinggi 7 jari dari hair line 
  2. b. tambahkan cemara rambut 80/100 cm dengan kuat, satukan dengan rambut asli dan pilin sampai licin 
  3. c. arahkan pilinan rambut ke kiri sepanjang kepalan tangan menuju ke atas pangkal rambut sehingga membentuk angka 8 
  4. d. sisakan rambut arahkan ke bawah biarkan menjuntai dan membentuk sawok ayam mengeram 
  5. e. juntaian sisa rambut yang dibentuk ayam mengeram tidak boleh mencapai kerah, hanya sampai pada dua jari diatas hair line 
  6. f. rapikan dengan hair net dan hairspray 
  7. g. pasangkan aksesoris pada tempatnya

 

 
Ciri-ciri Sanggul:
  1. Rambut boleh disasak sesuai bentuk wajah, kepala dan badan
  2. Cemara sepanjang +/- 100 cm
  3. Bentuk seperti ekor kera, tidak boleh kena krah baju
 
Ornamen sanggul:
  1. Jurai pendek 5 atau 7 untai (1 buah), panjang jurai 1,5 jengkal
  2. Tusuk paun (ringgit) 3 buah
  3. Kembang melur, kenanga, kantil kuning dan putih
 
Cara Membuat Sanggul:
  1. Rambut diikat setinggi 7 jari dari tengkuk
  2. Buat sawok ayam mengeram pada tengkuk
  3. Bentuk siput yang rapi
  4. Siput tidak boleh kena kerah baju
  5. Ayam mengeram kelihatan setelah selesai siput
  6. Bentuklah ayam mengeram di bagian tengkuk
  7. Berilah harnet dan dirapikan
  8. Besar sanggul disesuaikan dengan badan kepala model
 
Cara Memasang ornamen:
  1. Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1 buah), panjang jurai 1,5 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah
  2. Tusuk paun (ringgit) 3 buah di pasang pada tengah siput
  3. Kembang melur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan kantil putih 2 buah di bawah yang segar atau imitasi
  4. Dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah
 
 
Sumber:
  1. http://alifesoflat.blogspot.co.id/2016/10/macam-macam-sanggul-daerah.html
  2. Traditional Hair Bun http://slideplayer.info/slide/12490647/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline