Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Tata Rambut Sumatera Selatan Palembang
Sanggul Gelung Malang - Palembang - Sumatera Selatan - Tata Rambut
- 18 April 2018
Sanggul daerah Palembang, Sumatera Selatan disebut Gelung Malang. Sejarah sanggul Gelung Malang Sejak dimulainya perluasan daerah jajahan Kerajaan Majapahit, dengan panglima perangnya yang terkenal Mahapatih Gajah Mada, antara lain ke daerah Sumatera pada kira-kira abad XIV, secara tidak langsung mengakibatkan adanya pengaruh seni atau kebudayaan Jawa terhadap kehidupan masyarakat.
 
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh laskar Kerajaan Majapahit ini tetap hidup sehingga seolah-olah kebudayaan itu adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Pada tanggal 21 Juni 1821 adalah hari terjadinya acara serah terima Pemerintah Kerajaan Sriwijaya kepada Pemerintah Hindia Belanda. Jauh sebelum itu Pemerintah Kerajaan Sriwijaya sudah mempunyai tata cara adat dan seni budaya tersendiri yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya tata busana, perawatan badan dan keluarganya. Jika berpergian ia hanya berhias secara sederhana, misalnya hanya mengenakan baju kurung biru tua, selain sarung dan selendang sebagai penutup kepala, serta perhiasan sekedarnya.
 
Sanggul malang adalah sanggul wanita yang mencerminkan pengaruh kebudayaan Sriwijaya dan kebudayaan asing lainnya, antara lain dari Tiongkok dan India, yang sudah ada pada waktu itu. Sanggul malang berasal dari kebudayaan Jawa yang dibawa oleh laskar Majapahit. Hiasan sanggul ini terbuat dari kertas, seperti pada kebudayaan Cina dan untaian bunga hidup seperti pada kebudayaan India.
 
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya dipakai oleh permaisuri, putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan dari lingkungan istana. Orang awam tidak dapat begitu saja memakai tata rias rambut dengan sanggul malang.
 
Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara munggah, bersama mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil.
 
Pada waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul gelung malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya dipakai pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas puncak kepala.
 
- Aksesoris:
  1. kembang goyang 5 buah
  2. tusuk cempako sebanyak 2 buah, bentuknya seperti binga cempaka diselipkan pada sisi kiri dan kanan sanggul
  3. sisir berhias yang diletakkan di depan sanggul
  4. hiasan tambahan yang terbuat dari bunga ketas berwarna merah/ merah muda yang diselipkan pada lubang sanggul. Biasa juga digunakan bunga-bunga hidup
 
- alat dan bahan
  1. sisir sasak
  2. sisir penghalus
  3. jepit bebek besi
  4. jepit hitam
  5. harnal baja
  6. harnal halus
  7. karet gelang
  8. hair net
  9. hair spray
  10. cemara rambut 90-100 cm
 
- Cara membentuk sanggul Gelung Malang
  1. sisirkan seluruh rambut menuju puncak kepala, ikatkan dengan kuat
  2. pasangkan cemara, satukan rambut asli dengan cemara. Pilin dengan kuat dan halus
  3. bentuk sanggul menyerupai angka delapan. Dengan memulai lingkaran sebelah kiri terlebih dahulu
  4. pegang pangkai rambut, arahkan ujung rambut ke sebelah kanan, kemudian tarik rambut menuju sisi kiri lalu lanjutkan menuju atas pangkal rambut, sisa rambut diarahkan ke bawah mulai dari pangkal menuju atas kembali sehingga membentuk ikatan
  5. rapikan rambut dengan harnal, jepit dan hair net, pasangkan aksesoris
 
 
Sumber:
  1. http://amandasagita.blogspot.co.id/2013/07/sanggul-daerah-gelung-malang.html
  2. http://alifesoflat.blogspot.co.id/2016/10/macam-macam-sanggul-daerah.html
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU