Ranggawulung. Wilayah ini menjadi salah satu ikon kota Subang dari jaman dulu. Di sana, biasa dimanfaatkan pasangan muda – mudi Subang untuk sekedar nongkrong di bawah pepohonan rindang direrumputan sambil menikmati es kelapa muda. Apalagi kini, sudah ada landmark baru di sana, tulisan SUBANG di pinggir jalan raya, menarik para pengunjung untuk sekedar berfoto di sana, pertanda mereka pernah singgah di kota Subang.
Di seberang tulisan tersebut nampaklah gapura berbentuk kelapa kitri menjulang, disinilah tempat anak muda Subang yang aktif berpramuka untuk berkemah. Setiap bulan Agustus tempat ini pasti didatangi para praja muda dari seluruh penjuru Subang untuk kegiatan kepramukaan.
Lebih ke arah selatan telah dibangun hutan kota Ranggawulung. Kini di dalam hutan tersebut sudah dibangun jogging track dan saung-saung yang bisa digunakan untuk berlindung sambil menikmati segarnya udara hutan. Bahkan kini hutan kota ini tengah dilengkapi Flying Fox dan fasilitas outbound lainnya, sehingga sangat cocok untuk tempat rekreasi keluarga.
Di sisi lain, di sana terdapat beberapa sumber mata air yang dijadikan sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air warga Subang yang dikelola PDAM Subang.
Misteri Ranggawulung
Dibalik berbagai fungsinya tersebut tenyata Ranggawulung menyimpan banyak misteri, termasuk mengenai siapakah sebenarnya tokoh yang bernama Ranggawulung yang dijadikan nama wilayah tersebut. Tokoh yang dikenal dengan Eyang Ranggawulung ini dimakamkan di puncak bukit di atas bumi perkemahan Ranggawulung. Pada malam – malam tertentu makam ini banyak dikunjungi para peziarah. Namun sayang, meskipun makamnya sudah jelas berada di sana, sejarah mengenai eyang Ranggawulung belum banyak terungkap.
Abah Anda (89), sebagai kuncen atau penjaga makam eyang Ranggawulung tidak bisa mengungkap secara jelas sejarah Ranggawulung. Kakek yang hampir 90 tahun ini hanya mengatakan, Ranggawulung adalah leluhur orang sunda, tanpa menjelaskan lebih rinci silsilah atau asal muasalnya. Ia hanya bercerita, konon eyang Ranggawulung memiliki kemampuan sehebat wali.
“Eyang Ranggawulung itu salah satu leluhur orang Sunda, dahulunya beliau adalah seorang pendekar hebat,” kata Abah Anda kepada kotasubang.com beberapa waktu lalu.
Selain ada makam eyang Ranggawulung, di sekitar kawasan ini juga terdapat beberapa makam leluhur lainnya. Di lokasi yang kini difungsikan sebagai hutan kota terdapat makam leluhur yang dikenal dengan eyang Genjreng. Menurut Amin (65) selaku juru kunci sekaligus penjaga hutan kota, eyang Genjreng juga dikenal sebagai seorang pendekar pada zaman dahulu.
“Eyang ini dahulunya pendekar, beliau dikenal dengan nama itu, karena konon kalau beliau menunggang kuda terdengar suara ngagenjreng seperti itu,” kata Amin.
Sama halnya dengan makam eyang Ranggawulung makam ini juga sering didatangi para peziarah.
Mitos di Ranggawuung
Selain masih menyimpan misteri tentang asal usul tokohnya, kawasan Ranggawulung juga menyimpan berbagai mitos. Konon, di sekitar kawasan tersebut terdapat kerajaan siluman ular. Amin bercerita sering kali ada orang yang bisa melihat siluman ular berkepala manusia cantik dan bermahkota di sana. Selain itu menurut Amin ada pula macan siluman yang berkeliaran di sini.
“Dulu juga pernah mau ada syuting Si Panji sang penangkap ular di sini, tapi syutingnya gagal, karena ular yang ditangkap ternyata bisa bicara, tidak mau diganggu,” jelasnya.
Sedangkan menurut kuncen makam eyang Ranggawulung di sana terdapat siluman “Rahwana” berbadan besar.
“Di sini ada penjaga berbadan besar namanya Rahwana atau Dasamuka. Dia suka minta sesajen yang aneh kepada peziarah,” kata abah Anda.
Demikian juga dengan Jaka (45), warga yang tinggal disekitar hutan Ranggawulung pernah beberapa kali mengalami kejadian mistis di sana, ia pernah bertemu dengan pria berpakaian pangsi jaman dulu yang kemudian menghilang dihadapannya. Jaka juga beberapa kali menemukan benda-benda pusaka di sekitar sana.
“Keberadaan benda pusaka tersebut biasanya saya ketahui melalui mimpi, keesokan harinya setelah bermimpi saya cari dan ketemu. Saya sudah menemukan beberapa batu, bambu cagak dan tongkat berbentuk kepala ular,” ungkapnya.
Hutan Kota Ranggawulung
Namun menurut Amin berbagai kejadian mistis yang terjadi di sana tidak perlu ditakutkan oleh para pengunjung. Amin mengatakan para mahluk gaib itu tidak akan pernah mengganggu kita, asalkan kita menghormati keberadaan mereka dengan menjaga lingkungan sekitar Ranggawulung.
“Mereka tidak akan ganggu kalau kita tidak merusak alam daerah sini. Sebenarnya kalau daerah ini tetap terjaga dan lestari kan bukan mereka saja yang senang, tapi justru itu penting buat kita sendiri. Ranggawulung kan daerah resapan air dan sumber air bagi warga Subang. Jadi ya harus dijaga,” pungkas Amin.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...