Masyarakat di Kabupaten Musirawas, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) dan Kota Lubuklinggau tentu sudah sangat familiar dengan buah kabau. Buah sejenis jengkol dan petai ini, kerap dikonsumsi baik sebagai lalapan maupun dimasak menjadi sambal sebagai lauk saat makan nasi. Meski ada yang tidak mau mengkonsumsi kabau karena aroma nafas yang ditimbulkan, namun cukup banyak yang suka karena rasanya yang khas mampu menambah selera makan. Bagi masyarakat lokal, ada beberapa cara memasak sambal kabau, namun umumnya dengan cara digoreng. Ada yang suka digoreng kering ada pula yang suka digoreng basah.
Buah kabau adalah sejenis petai atau jengkol. Bentuk buahnya lonjong berwarna hijau seperti kacang polong dengan panjang sekitar delapan sentimeter. Ketika buah kabau sudah matang, kulitnya mudah untuk dibelah. Di dalamnya, terdapat buah berjejer rapi, terbungkus semacam kulit warna hitam dibagian luar, dan berdaging kehijauan di bagian dalam.
Tanaman kabau, biasanya tumbuh liar dalam hutan yang banyak dijumpai di wilayah Musirawas, Lubuklinggau dan Muratara. Aromanya sangat khas, seperti jengkol atau petai. Maka, buah kabau masuk dalam kategori lalapan, sama seperti jengkol dan petai. Untuk mendapatkan buah kabau, relatif mudah. Kalau sedang musim, biasanya banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang menjual buah kabau ini. Di warung-warung pemukiman warga yang menjual aneka sayuran, biasanya juga menjual buah kabau. Di pasar tradisional, buah kabau yang sudah dikupas dijual dengan kisaran harga Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.
Sebelum digoreng, buah kabau yang sudah dikupas dari kulitnya, dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih. Selanjutnya, buah kabau ditumbuk menggunakan batu giling. Untuk digoreng kering, biasanya ditumbuk agak halus. Sedangkan untuk digoreng basah, ditumbuk ala kadarnya, asal buah kabau pecah sudah cukup. Setelah ditumbuk dan dimasukkan kedalam wadah mangkuk atau piring, buah kabau dibersihkan kembali dengan air bersih untuk menghilangkan getahnya. Saat pertama dicuci, biasanya air bilasan akan berwarna putih keruh, karena getahnya masih banyak. Baru setelah dibersihkan beberapa kali, getahnya berkurang dan air bekas cuciannya sudah mulai jernih. Setelah dicuci, buah kabau yang sudah ditumbuk ini siap untuk digoreng. Caranya, panaskan minyak goreng, kemudian masukkan buah kabau tumbuk ke dalam kuali. Biarkan sekitar 15 menit, sampai warnanya berubah.
Untuk digoreng kering, ketika kabau sudah berubah warna dan agak garing, masukkan sambal giling yang sudah dicampur dengan bawang dan garam secukupnya. Aduk hingga sambalnya merata dan masak. Setelah masak, sambal kabau siap disajikan sebagai lauk untuk makan nasi. Jika ingin digoreng basah, setelah buah kabau dimasukkan kedalam kuali, maka bisa dicampurkan dengan air secukupnya. Biarkan beberapa saat sampai airnya kering dan buah kabau yang digoreng menjadi empuk. Lalu masukkan sambal yang sudah dipersiapkan, diaduk sampai rata dan matang. Agar sambal kabau ini tetap basah, maka dalam racikan sambalnya biasanya dicampur dengan buah cung atau tomat kecil.
Untuk menambah kenikmatan menyantap sambal kabau ini, baiknya ditemani gulai tempoyak atau gulai pindang. Makan buah kabau jangan terlalu berlebihan. Sama dengan jengkol dan petai, buah ini juga bisa menimbulkan rasa sakit disaluran kemih. Kalau terkena sakit akibat makan kabau ini, biasanya akan sulit kencing dan terasa sakit atau yang biasa disebut oleh masyarakat lokal, kena "jirat kabau".
Alamat dan Kontak Penjual:
Rumah Makan Aneka Sambal
Jl. Dr. M. Hatta, Kemala Raja, Batu Raja Tim., Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan 32125
0815-3993-4000
Sumber:
http://www.tribunnews.com/travel/2015/07/01/sambal-kabau-khas-musirawas-sumatera-selatan-rasa-dan-aromanya-bangkitkan-nafsu-makan?page=3
http://palembang.tribunnews.com/2015/06/30/sambal-kabau-khas-linggau-rasa-khasnya-bikin-selera-makan-bertambah
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang