Makanan Minuman
Makanan Minuman
Sambal Sumatera Selatan Musirawas - Lubuklinggau
Sambal Kabau
- 14 November 2017

Masyarakat di Kabupaten Musirawas, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) dan Kota Lubuklinggau tentu sudah sangat familiar dengan buah kabau. Buah sejenis jengkol dan petai ini, kerap dikonsumsi baik sebagai lalapan maupun dimasak menjadi sambal sebagai lauk saat makan nasi. Meski ada yang tidak mau mengkonsumsi kabau karena aroma nafas yang ditimbulkan, namun cukup banyak yang suka karena rasanya yang khas mampu menambah selera makan. Bagi masyarakat lokal, ada beberapa cara memasak sambal kabau, namun umumnya dengan cara digoreng. Ada yang suka digoreng kering ada pula yang suka digoreng basah.

Buah kabau adalah sejenis petai atau jengkol. Bentuk buahnya lonjong berwarna hijau seperti kacang polong dengan panjang sekitar delapan sentimeter. Ketika buah kabau sudah matang, kulitnya mudah untuk dibelah. Di dalamnya, terdapat buah berjejer rapi, terbungkus semacam kulit warna hitam dibagian luar, dan berdaging kehijauan di bagian dalam.

Tanaman kabau, biasanya tumbuh liar dalam hutan yang banyak dijumpai di wilayah Musirawas, Lubuklinggau dan Muratara. Aromanya sangat khas, seperti jengkol atau petai. Maka, buah kabau masuk dalam kategori lalapan, sama seperti jengkol dan petai. Untuk mendapatkan buah kabau, relatif mudah. Kalau sedang musim, biasanya banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang menjual buah kabau ini. Di warung-warung pemukiman warga yang menjual aneka sayuran, biasanya juga menjual buah kabau. Di pasar tradisional, buah kabau yang sudah dikupas dijual dengan kisaran harga Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

Sebelum digoreng, buah kabau yang sudah dikupas dari kulitnya, dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih. Selanjutnya, buah kabau ditumbuk menggunakan batu giling. Untuk digoreng kering, biasanya ditumbuk agak halus. Sedangkan untuk digoreng basah, ditumbuk ala kadarnya, asal buah kabau pecah sudah cukup. Setelah ditumbuk dan dimasukkan kedalam wadah mangkuk atau piring, buah kabau dibersihkan kembali dengan air bersih untuk menghilangkan getahnya. Saat pertama dicuci, biasanya air bilasan akan berwarna putih keruh, karena getahnya masih banyak. Baru setelah dibersihkan beberapa kali, getahnya berkurang dan air bekas cuciannya sudah mulai jernih. Setelah dicuci, buah kabau yang sudah ditumbuk ini siap untuk digoreng. Caranya, panaskan minyak goreng, kemudian masukkan buah kabau tumbuk ke dalam kuali. Biarkan sekitar 15 menit, sampai warnanya berubah.

Untuk digoreng kering, ketika kabau sudah berubah warna dan agak garing, masukkan sambal giling yang sudah dicampur dengan bawang dan garam secukupnya. Aduk hingga sambalnya merata dan masak. Setelah masak, sambal kabau siap disajikan sebagai lauk untuk makan nasi. Jika ingin digoreng basah, setelah buah kabau dimasukkan kedalam kuali, maka bisa dicampurkan dengan air secukupnya. Biarkan beberapa saat sampai airnya kering dan buah kabau yang digoreng menjadi empuk. Lalu masukkan sambal yang sudah dipersiapkan, diaduk sampai rata dan matang. Agar sambal kabau ini tetap basah, maka dalam racikan sambalnya biasanya dicampur dengan buah cung atau tomat kecil.

Untuk menambah kenikmatan menyantap sambal kabau ini, baiknya ditemani gulai tempoyak atau gulai pindang. Makan buah kabau jangan terlalu berlebihan. Sama dengan jengkol dan petai, buah ini juga bisa menimbulkan rasa sakit disaluran kemih. Kalau terkena sakit akibat makan kabau ini, biasanya akan sulit kencing dan terasa sakit atau yang biasa disebut oleh masyarakat lokal, kena "jirat kabau".


 

Alamat dan Kontak Penjual:

Rumah Makan Aneka Sambal

Jl. Dr. M. Hatta, Kemala Raja, Batu Raja Tim., Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan 32125

0815-3993-4000

 

Sumber:

http://www.tribunnews.com/travel/2015/07/01/sambal-kabau-khas-musirawas-sumatera-selatan-rasa-dan-aromanya-bangkitkan-nafsu-makan?page=3

http://palembang.tribunnews.com/2015/06/30/sambal-kabau-khas-linggau-rasa-khasnya-bikin-selera-makan-bertambah

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline