Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
arsitektur sosial budaya DKI Jakarta Jakarta
SOSIO HISTORIOGRAFI KEHIDUPAN OMELANDEN BATAVIA
- 5 November 2012 - direvisi ke 3 oleh Chris wm pada 5 November 2012

Batavia ( Jakarta ) sang Ratu dari Timur , memilki sejarah panjang yang tidak saja kompleks namun juga demikianmenarik . Catatan sejarah mengungkap bahwa perjalanan di ”melting pot” senantiasa diwarnai oleh dinamikakehidupan khas dan penuh cita rasa . Gabungan antara budaya dari pemukim keturunan Melayu /pribumi dan Tionghoa peranakan yang telah hidup saling berdampingan selama berabad – abad merupakan kekhasan paling menonjol dari kota ini , terutama sekali sejak abad ke – 16 . Kelahiran dan perkembangan pesat kota juga bisa sebagai akibat kolonialisme, penaklukan atau perluasan megapolis dan adanya minoritas kreatif (creative minority). 'Hukum sosio historis' ini juga berlaku bagi sejarah Jakarta. Sejarah yang berelemen percampuran berbagai unsur itu menciptakan Batavia sebagai kota kosmopolitan berenergi tinggi , senantiasa berdenyut kuat untuk menandakan perubahan cepat dan tak pernah usai yang masih terus terasa hingga kini . Kekhasan itulah yang telah memukau siapa saja , apakah itu penduduk aslinya sendiri , pengunjung sementaranya ( turis ) ataupun mereka yang mungkin tidak pernah kesampaian menjejakkan kakinya di Batavia sama sekali . Semua itu telah terdokumentasikan dalam pelbagai buku termasuk dalam sejumlah buku catatan– catatan perjalanan ataupun sekadar buku kenang – kenangan . Sayangnya . meskipun demikian menarik dan imaginatif , buku buku yang beredar mengenai hal tersebut , karena disusun oleh pendatang yang berkehendak mempresentasikan lokalitas Batavia dari kacamata budaya tertentu , warna kolonialnya tampak terasa sangat kuat . Berkat proses seleksi dan manipulasi selalu saja dapat ditandai kesan teaterikal dan ornamental genre buku seperti itu . Yang lebih penting lagi , isinya juga tidak senantiasa mau mengikutsertakan realita kehidupan lokal sesungguhnya , karena dianggap bukan termasuk ”puncak – puncak keindahan” wilayah kota . Kesemuanya ini dilakukan semata - mata demi menjaga ”keaslian ” dan tidak hilangnya dramatisasi sang objek sesuai dengan selera yang mempresentasikanya . Cara menyampaikan dan mendeskripsikan tempat – tempat di Batavia seperti itu telah membentuk konsep keindahan Batavia yang khusus , seperti direfleksikan di dalam foto – foto kuno atau kartupos kolonial yang diterbitkan dengan desain yang bermacam – macam . Terlebih lagi dengan diperkenalkannya budaya turisme modern sejak permulaan abad ke 20 telah menciptakan Hindia ( baca: batavia ) seolah secara umum memiliki dua lanskap keindahan yang berbeda . Yang pertama adalah yang dominan , resmi , megah dan dianggap layal dijual /disajikan . Jenis lansekap lainnya adalah yang tidak resmi , bila panggung pertunjukan dapat diibaratkan letaknya di belakang panggung atau layar , disimbolkan dengan suasana kampung yang bersahaja , namun sesungguhnya asli dan apa adanya yaitu kehidupan para penghuninya yang terdiri dari berbagai suku , agama , ras dan golongan yang tinggal disekitar tembok (ommelanden ) . Adanya dominasi cara pandang yang pertama itu seringkali dirasakan sebagai kurang adil dibandingkan dengan , misalnya cara pandang kalangan pribumi atau non-Belanda lainnya . Penjelasan – penjelasan mengenai kota ini yang menghilang dan telah dilucuti kehadirannya biasanya bisa muncul dalam cara pandang yang berasal dari dalam , yakni dari kalangan penduduknya . Tema – tema kebersahajaan dalam kehidupan , gaya dan falsafah hidup yang selama ini di/terlewatkan sesungguhnya sudut menarik bila esensinya mampu ditampilkan kembali . Tentu saja menemukan kembali yang hilang itu untuk disiapkan bagi pembaca masa kini bukanlah pekerjaan yang mudah . Awal ide konsep pada saat saya membuat tulisan ini adalah saat saya membaca sebuah buku mengenai kebudayaan indis karya Prof Dr Djoko Soekiman dan F De Haan disana banyak dibahas mengenai gaya hidup masyarakat pribumi maupun non pribumi yang terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat kolonial . Namun disatu sisi lain pembahasan mengenai multi etnis yang ada sejak awal berdirinya kota tersebut masih sangat jarang sekali dibahas . Hingga saat ini penulisan sejarah ( historiografi ) tentang Jakarta/Batavia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat . Berbagai karya ilmiah ditulis oleh para sejarahwan untuk mengulas bermacam aspek yang berkaitan dengan sejarah kota Jakarta . Salah satunya adalah karya Lance Castles yang berjudul ”The Ethnic Profile of Jakarta ” tahun 1967. Artikel ini seringkali menjadi sasaran kritik dari masyarakat yang menjadi salah satu pokok bahasan artikel itu yaitu masyarakat pribumi . Dimana terjadi perdebatan mengenai asal muasal kaum pribumi yang di katakan Castles berasal dari ”budak” , sementara bagi kaum pribumi pendapat itu ditentang keras karena istilah ”budak ” tidak sanggup untuk menjelaskan asal orginalitas etnik penduduk Jakarta /Batavia itu sendiri , karena sudah terjadi berbagai macam akulturasi yang majemuk diantara etnis etnis yang ada .


Perlu disebutkan bahwa dalam tulisan ini kisah masyarakat Betawi , pribumi , peranakan yang majemuk dan kosmopolitan itu masih tetap menarik , yang jelas tulisan ini berusaha menampilkan asal muasal kota Batavia hingga menjadi Jakarta ditinjau dari aspek sejarah perkembangan masyarakatnya yang senantiasa mengalami perubahan dalam segi sosial budaya yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada perkembangan arsitektur dari masa ke masa itu . Demikianlah semoga tulisan sederhana mengenai sejarah kebudayaan ini ada manfaatnya bagi pengembangan ilmu sejarah di Indonesia. Saya menyadari tulisan ini ini tidak lepas dari kekurangan . Oleh karena itu\ kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang sangat diharapkan .


Kata Kunci : Batavia , Sosio Historis , Originalitas Etnik , Akulturasi , Kolonial , Ommelanden

Diambil dari tugas kuliah pascasarjana teori dan sejarah arsitektur fakultas teknik univ indonesia yang dtulis dan disusun berdasarkan riset milik chris wm

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya