Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
SEJARAH KAMPUNG BATUQ KELO – KAMPUNG DAYAK NGAJU DI SUNGAI MAHAKAM
- 13 November 2018

Sejarah awal Kampung Batoq Kelo bermula dari sebuah kampung bernama BUSANG BELAWAN (di dalam Sungai Boh), petinggi waktu ini belum ada, kampung masih bersifat kumpulan penduduk Kalteng (Ot Danum, Kahayan, Ot Siang).Tokoh yang memimpin kampung pada waktu itu adalah BO ANTANG. Pada jaman Bo Antang, pernah terjadi “perjanjian damai” (Kesepakatan Damai) antara suku-suku di Mahakam dengan suku Kenyah dari Apo Kayan (Poh Kejin). Perjanjian ini dimaksudkan agar tidak ada lagi pengayauan di antara mereka, khususnya antara suku-suku di Mahakam Hulu dengan suku-suku Kenyah di Apo Kayan dan sebagai gantinya orang-orang Dayak Ngaju ini harus menghalangi pasukan Dayak Iban/Hiban untuk tidak masuk ke Sungai Mahakam

Pada waktu itu Bo Antang mengorbankan 3 orang anggota sukunya; 1 orang bernama Gasing dikorbankan di wilayah Busang Belawan yang hingga sekarang disebut wilayah itu Naha Gasing, sedangkan 2 orang lainnya diberikan kepada suku Kenyah di wilayah Apo Kayan. Perjanjian ini dibuat pada waktu Bo Bang Juk memimpin Kampung Ujoh Bilang. Bo Bang Juk kemungkinan menjadi penghubung ke suku-suku Kenyah di Apo Kayan, karena beliau berasal dari suku Kenyah Lepo Timai (Umaq Timai). Bo Bang Juk adalah seorang tokoh besar di wilayah kecamatan Long Bagun.

Dalam catatan (fakta social, cerita lisan) di wilayah Long Bagun, Bo Bang Juk bersama Ding Lejo (asal Kampung Anah) pernah membawa pasukan dari Mahakam membantu suku Kayan Medalam (Umaq Suling) mengusir suku-suku Taman (suku Turi) dari Sungai Sibau (di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat). Cerita selanjutnya, setelah dari kampung Busang Belawan, orang Batoq Kelo pindah ke KIHAM BURUNG, pada waktu itu kampung masih dipimpin Bo Antang. Kampung ini masih berada di dalam Sungai Boh. Ketika berada di Kiham Burung inilah di SK-kannya kampung Kiham Burung dan Bo Antang dilantik sebagai Pembakal oleh Camat Long Pahangai yang bernama “Ming’gang”/ Migang” (Camat Pertama di Long Pahangai, asal dari Kalteng. Camat kedua juga masih berasal dari Kalteng, bernama “Kavuq”).

Setelah dari Kiham Burung, orang Batoq Kelo pindah lagi ke MUARA NYAN. Kampung Muara Nyan, terletak di luar sungai Boh, atau di pesisir sungai Mahakam. Pada masa ini mulai terjadi perkawinan campur orang-orang Batoq Kelo dengan orang Bahau Busang, Kayan, Pnihing, Punan dan Kenyah. Di kampung Muara Nyan, Bo Antang digantikan oleh BO LIUNG (Pembakal) dan BO WOY (Kepala Adat). Diperkirakan 10 tahun mereka hidup di kampung Muara Nyan.

Kemudian masih terjadi perpindahan, dari kampung Muara Nyan, orang-orang Batoq kelo pindah ke kampung SUNGAI AKAH (di sungai Akah) yang dipimpin oleh: BO AJANG (Pembakal I, menjabat 4 tahun), BO PELU (Pembakal II, sekitar 10 tahun) dan BO KAMIS (Pembakal III, sekitar 5 tahun). Pada masa 3 Pembakal ini BO WOY tetap masih menjabat Kepala Adat. Ketika Bo Woy meninggal, digantikan oleh BO SAVUNG RINJEN. Diperkirakan di Sungai Akah ini, orang-orang Batoq Kelo bertahan hidup sampai 19 tahun.

Selanjutnya, orang-orang Batoq Kelo pindah lagi ke BATOQ KELO (Ulu), dengan pemimpin BO SUAN (Pembakal I, 2 tahun), BO PIJAR (Pembakal II, 5 tahun), BO IMANG (Pembakal III, 15 tahun) dengan Kepala Adat, bernama BO JAANG. Pada tahun 1982 masyarakat pindah ke LONG BAGUN, dengan pembakal masih tetap Bo Imang (sekitar 5 tahun). Kepindahan ini terjadi di masa Camat Long Bagun, Liah Hong Jeng. Tahun 1989, dipimpin BO KUENG LAHAI (Pejabat sementara, 2 tahun) dengan Kepala Adat, BO GUNA. Tahun 1990, kampung dipimpin oleh Pak YOHANES NYURANG (sekitar, 15 tahun). Tahun 2003, kampung dipimpin oleh SAHIDAR TUVAN, dengan Kepala Adat: JIU SENDUK dan Ketua Bapak Yusuf Yudianto. Pada tahun 1989, masyarakat Kampung Batoq Kelo yang berpindah ke Long Bagun mulai membentuk kelompok yang kembali (exodus) wilayah Batoq Kelo, kampung asal, di Sungai Gelong, lalu pada tahun 1993 pindah ke wilayah Bengalan yang sekarang ini.

sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/06/sejarah-kampung-batuq-kelo-kampung-dayak-ngaju-di-sungai-mahakam/

#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline