×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Budaya, Tradisi

Elemen Budaya

Tata Cara Pengobatan dan Pemeliharaan Kesehatan

Provinsi

Sumatera Selatan

Asal Daerah

Sulawesi-Selatan

SAUKININNAWA, KURUSUMANGE’ DAN SAROMASE

Tanggal 23 Jan 2016 oleh Zulengka_tangallilia .

“Saukininnawa”, inilah diksi Bahasa Bugis yang sejak tadi berputar-putar diruang benakku, berupaya keras mencari padanan katanya dalam Bahasa Indonesia, namun tak ditemuinya jua. Jika ia diibaratkan “baling-baling”, maka ia adalah baling-baling bersayap 3. Masing-masing sayap itu adalah : Kepuasan hati, Perasaan yang Lega dan Jiwa yang Lapang. Sekiranya “Saukininnawa” dipadankan dengan nilai-nilai Ahlaq, maka ia adalahkesenyawaan antara Istiqomah dan Qona’ah.

Betapa puas hati seorang tua tatkala mendengar kata pertama dari anak bayinya yang lancar memanggilnya “Ayah”. Betapa leganya hati tatkala Sang Buah Hati yang sedang belajar jalan, ..berlari dan memeluk leher kita. Merangkul leher yang bersimbah keringat dari perjalanan jauh dalam rangka mencari rezeki untuknya. Alangkah lapangnya jiwa tatkala Sang Biji Mata itu memakan dengan lahap makanan hasil keringat kita, Subhanallah. Saukininnawa adalah rasa yang menerbitkan kesyukuran, buah dari keikhlasan hati.

Berkat “Saukininnawa” yang mekar dalam hati, maka mengalirlah do’a dan harapan dari hati yang kemudian dicetuskan oleh mulut, yaitu : “Kurusumange’”. Inilah harapan yang baik, ditujukan kepada orang yang disayangi dalam keadaan susah maupun senang. Ketika anak bayi kita memperdengarkan derai tawa girangnya, serasa merdu ditelinga, lantunan Saukininnawa yang menyejukkan jiwa, maka terbersitlah bisikan dari mulut yang bersyukur : “Kurusumange’, Tuo malampE sunge’ta, Ana’ku” (Semogalah langgeng semangat jiwamu, hiduplah dengan umur yang panjang, Anakku). Hingga pada saat lain, anak bayi itu tersandung mainannya lalu jatuh tertelungkup. Sang Buah Hati menangis ..serasa terbang segala semangat kita, segera meraih dan membopongnya. “Kuuruuu Sumange’ta, Ana’.. dE’ namarigaga” (Semogalah langgeng semangat jiwamu, duhai anakku. Engkau tidaklah apa-apa), demikian kata lembut yang dikisikkan orang tua yang prihatin itu. Hingga puluhan tahun kemudian, Sang Buah Hati telah menanjak remaja. Ia telah bekerja dan menyelesaikan studinya. Pada suatu ketika, ia datang ke rumah kedua orang tuanya dengan membawa oleh-oleh sebungkus roti. Orang tua yang berbahagia itu mengungkapkan “Saukininnawa” dengan berkata : “Kuruu Sumange’ta na Saro MasEta, Ana’ku..” (Semogalah langgeng semangat hidupmu dan balas budimu, Anakku).

Sesungguhnya, tiada padanan kata “Terima Kasih” dalam Bahasa Bugis. Segala hal baik yang dipandang sebagai “SaromasE” (balas budi dan menanam budi), dijawabnya dengan “Kuru Sumange’”. Lantunan do’a dan harapan yang mengucur jernih dari relung hati terdalam…

Wallahualam Bissawwab.

Sumber : To Sessungriu

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...