|
|
|
|
![]() |
Rumah Rengasdengklok Tanggal 04 Jan 2019 oleh Roro . |
Di sana Sukarno-Hatta yang kemudian menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia, singgah di sebuah rumah milik Djiauw Kie Siong, salah seorang dari pasukan Pembela Tanah Air (Peta).
BBC Indonesia mengunjungi rumah yang menjadi saksi sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Di rumah Djiauw Kie Siong yang semula berada di pinggiran Sungai Citarum dipindahkan di lokasi yang berjarak sekitar 150 meter dari tempat asli di Kampung Bojong, Rengasdengklok, pada 1957.
Menurut cucu Kie Siong, Djiauw Kim Moy, bangunan rumah dan bagian ruang tamu masih asli termasuk juga lantai ubin berwarna terakota yang biasa digunakan untuk rumah keturunan Tionghoa.
Dua kamar yang sempat digunakan Sukarno dan Hatta juga masih dipertahankan bentuk aslinya. Bahkan ranjang tua dari kayu jati pun masih ada di kamar yang sempat digunakan Bung Hatta untuk beristirahat.
"Ini ranjang masih asli, tetapi di kamar Bung Karno bukan, karena yang asli telah dibawa ke museum di Bandung," jelas Kim Moy.
Di ruang tamu dipajang sejumlah foto Sukarno dan Kie Siong, termasuk juga foto Megawati dan Joko Widodo, presiden Indonesia saat ini, yang sempat berkunjung ke rumah tersebut.
Para pemuda memilih rumah Djiauw Kie Siong, karena dekat dengan markas Peta yang sekarang dijadikan Monumen Kebulatan Tekad.
Dan mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi yang berjarak sekitar 81 kilometer dari Jakarta itu jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang.
Rengasdengklok berjarak sekitar 15 kilometer dari jalan utama, yang termasuk bagian dari jalur pantura. Bahkan saat ini pun perjalanan ke rumah Djiauw Kie Siong pun masih terasa jauh dan agak terpencil.
Hanya papan bertuliskan "bangunan ini merupakan cagar budaya" yang menjadi satu-satunya petunjuk.
Meski demikian, rumah tersebut sering kali didatangi para pengunjung, antara lain Rudianto dari Kawarang.
"Saya sudah beberapa tahun tinggal di sini, tak pernah ke sini dan ingin melihat bagaimana rumah tempat penculikan Sukarno dan Hatta yang saya ketahui sejak SD," jelas dia.
Dia mengaku sulit untuk mencari rumah Djiauw.
Sementara Adi Purwanto warga Bogor mengaku sedikit kecewa karena tidak terlalu banyak informasi yang didapat mengenai kejadian malam 16 Agustus 45 di rumah tersebut.
"Ada kamar saja dan sejumlah foto, seharusnya ada juga informasi tambahan dari sejarah tentang rumah ini, selain dari pemiliknya," kata Adi.
sumber : https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/08/150812_majalah_rengasdengklok
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |