Variasi pempek di Palembang memang sangat banyak: mulai dari dimasak dengan sup udang yaitu tekwan atau model, dimakan hanya dengan cuko, dimakan dengan santan yaitu celimpungan, dipanggang yaitu tunu, didadar dengan telur yaitu lenggang, dan yang terakhir adalah pempek yang disajikan dengan mie dan beberapa campuran lain yang terkenal dengan nama rujak mie. Kalau mendengar nama rujak, biasanya hal yang kita bayangkan adalah sebuah makanan yang terdiri dari berbagai macam campuran dan kemudian disiram dengan kuah rujaknya.
Rujak mie memang campuran dari beberapa bahan makanan seperti mie kuning, mentimun, taoge, dan beberapa racikan lainnya. Biasanya dalam penyajiannya, rujak mie tidak hanya ditemani dengan kuah rujaknya saja, namun juga dengan pempek. Ya, memang pada dasarnya, rujak mie sendiri adalah kombinasi dari pempek dan tambahan beberapa bahan khususnya mie. Jadi, jika kamu sudah mempunyai adonan pempek matang dirumah, membuat rujak mie pasti akan lebih mudah karena tidak memakan waktu yang lama.
Rujak mie sangat cocok dijadikan sebagai menu selingan dalam menyantap hidangan santan, daging dan juga minyak, ini karena tekstur dan rasanya yang segar. Yang menjadikan panganan ini nampak segar adalah kuahnya asam manis alias cuko yang dikombinasikan dengan bahan dasar rujak mie yaitu timun, taoge serta tahu goreng. Selain itu rasa yang paling nikmat adalah ketika rujak mie ini ditaburi dengan ebi halus. Sudah bisa dipastikan bakal banyak orang yang akan tergoda untuk menyantapnya walau hanya melihat ataupun mencium aromanya.
Bahan yang diperlukan untuk membuat rujak mie:
Bumbu halus:
Cara membuat kuah rujak mie:
Referensi:
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang