Rujak adalah makanan yang menjadi salah satu kebanggaan Bangsa Indonesia. Memang di Negara-negara barat kita mengenal fruit salad, namun rujak berbeda. Buah-buahan tropikal dan saus sambal kacang menjadi ciri khas utama makanan yang bernama rujak ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengenal makanan ini. Selain karena keberadaan buah-buahan yang begitu melimpah di Indonesia, citarasa makanan Indonesia yang beraneka ragam seperti pedas, asam, asin, bahkan manis pun terwakilkan semua di dalam rujak.
Rujak. Makanan ini kayaknya termasuk dalam makanan favorit Nusantara dengan versi yang berbeda-beda sesuai daerahnya. Kali ini saya mau mengangkat Rujak Jikumerasa. Ini rujak orang Jikumerasa. Orang Namlea bilang, kalau ke Jikumerasa belum makan rujak, berarti belum makan rujaknya orang Jikumerasa. Jikumerasa itu Desa yang terkenal dengan pantai di Namlae. Dari kota namlea, perjalanan menggunakan mobil kira-kira 25 menit dengan jarak 17 kilometer. Perkataan di awal artikel adalah perkataan yang benar-benar terucap dari mulutku ketika mencicipi salah satu makanan favorit ketika berkunjung ke Pantai Jikumerasa, Namlea (Pulau Buru) Maluku. Rujak memang sudah biasa, namun saya begitu tergelitik untuk mencoba rujak yang satu ini.
Keunikan utama rujak ini terletak pada sambal kacangnya yang luar biasa berbeda dengan sambal rujak umum yang biasa saya makan. Rasa manis memang mendominasi, namun gula merah yang menjadi unsur utama bumbu kacangnya terasa lebih legit dari gula merah yang umum. Tambahan pala dan pangkal buah belimbing juga merupakan faktor penting yang membuat rasa sambal kacang rujak ini begitu berbeda. Percikan rasa pedas seakan malu-malu keluar dari bumbunya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal inilah yang membuat saya ketagihan dengan Rujak Jikumerasa. Belum lagi ketika bumbu tersebut berpadu dengan citarasa buah-buahan tropis yang menjadi makanan utamanya. Rasa manis, pedas, asin, dan asam bercampur semua di dalam mulut dan menciptakan citarasa yang tidak biasa saya rasakan.
Kelebihan lain yang dimiliki rujak ini adalah jumlah potongan buah yang begitu banyak. Nanas, Bengkoang, Timun, Kedondong, Belimbing, Pepaya, dan Mangga Golek khas Pulau Buru menjadi buah utama yang dipotong-potong. Tidak kira-kira, sang Ibu penjual rujak membuat satu porsi rujak seharga 10.000 rupiah ini dengan porsi sangat mengenyangkan. Entah kenapa, perut saya yang masih kosong tidak ingin makan makanan lain setelah mencicipi rujak ini. Anehnya, saya pikir saya kenyang tetapi rasa di lidah ingin mencicipi rujak ini satu porsi berikutnya dan saya pun memesan rujak satu porsi lagi. Keindahan citarasa rujak Jikumerasa ini pun sangat menyatu dengan pemandangan lautan pantai Jikumerasa, dan berbagai pemandangan pantai yang menjadi obyek utama. Apalagi ketika minuman air kelapa muda datang menghapus segala dahaga dan menghilangkan lelah yang terasa.
Keunikan berikutnya dari Rujak Jikumerasa adalah para penjualnya yang semuanya kaum wanita. Menurut beberapa penjual, hal ini terjadi karena merupakan tradisi turun-temurun. Selain itu, rujak sejenis seperti di Pantai Jikumerasa tidak dijual di sembarang tempat. Hanya ada di pantai jikumerasa. Dengan penjelasan ini, saya mengerti mengapa rujak ini menjadi sangat istimewa bagi masyarakat maupun wisatawan yang datang ke kota Namlea.
Oke, Rujak Jikumerasa dan Pantai Jikumerasa. Ini hanya secuil dari kekayaaan Pulau Buru yang ada. Saya masih punya “harta” Kota Namlea yang lain di tulisan-tulisan berikutnya. Hmphh.. Aduh Mama, beta masih menelan ludah membayangkan gilingan kacang tanah dan nanas yang manis dan gurih itu.
Alamat & Kontak Penjual:
Egen's Warung
Jl. Pulau Ayu Gang 5 No.15 samping Hotel Amaris daerah Teuku Umar
081353306413, Facebook: Egen's Warung
Sumber: http://burukab.go.id/index.php/kuliner/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...