×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Maluku

Asal Daerah

Kabupaten Buru

Rujak Jikumerasa

Tanggal 25 Dec 2017 oleh Yoki .

Rujak adalah makanan yang menjadi salah satu kebanggaan Bangsa Indonesia. Memang di Negara-negara barat kita mengenal fruit salad, namun rujak berbeda. Buah-buahan tropikal dan saus sambal kacang menjadi ciri khas utama makanan yang bernama rujak ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengenal makanan ini. Selain karena keberadaan buah-buahan yang begitu melimpah di Indonesia, citarasa makanan Indonesia yang beraneka ragam seperti pedas, asam, asin, bahkan manis pun terwakilkan semua di dalam rujak.

Rujak. Makanan ini kayaknya termasuk dalam makanan favorit Nusantara dengan versi yang berbeda-beda sesuai daerahnya. Kali ini saya mau mengangkat Rujak Jikumerasa. Ini rujak orang Jikumerasa. Orang Namlea bilang, kalau ke Jikumerasa belum makan rujak, berarti belum makan rujaknya orang Jikumerasa. Jikumerasa itu Desa yang terkenal dengan  pantai di Namlae. Dari kota namlea, perjalanan menggunakan mobil kira-kira 25 menit dengan jarak 17 kilometer.  Perkataan di awal artikel adalah perkataan yang benar-benar terucap dari mulutku ketika mencicipi salah satu makanan favorit ketika berkunjung ke Pantai Jikumerasa, Namlea (Pulau Buru) Maluku. Rujak memang sudah biasa, namun saya begitu tergelitik untuk mencoba rujak yang satu ini.

Keunikan utama rujak ini terletak pada sambal kacangnya yang luar biasa berbeda dengan sambal rujak umum yang biasa saya makan. Rasa manis memang mendominasi, namun gula merah yang menjadi unsur utama bumbu kacangnya terasa lebih legit dari gula merah yang umum. Tambahan pala dan pangkal buah belimbing juga merupakan faktor penting yang membuat rasa sambal kacang rujak ini begitu berbeda. Percikan rasa pedas seakan malu-malu keluar dari bumbunya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal inilah yang membuat saya ketagihan dengan Rujak Jikumerasa. Belum lagi ketika bumbu tersebut berpadu dengan citarasa buah-buahan tropis yang menjadi makanan utamanya. Rasa manis, pedas, asin, dan asam bercampur semua di dalam mulut dan menciptakan citarasa yang tidak biasa saya rasakan.

Kelebihan lain yang dimiliki rujak ini adalah jumlah potongan buah yang begitu banyak. Nanas, Bengkoang, Timun, Kedondong, Belimbing, Pepaya, dan Mangga Golek khas Pulau Buru menjadi buah utama yang dipotong-potong. Tidak kira-kira, sang Ibu penjual rujak membuat satu porsi rujak seharga 10.000 rupiah ini dengan porsi sangat mengenyangkan. Entah kenapa, perut saya yang masih kosong tidak ingin makan makanan lain setelah mencicipi rujak ini. Anehnya, saya pikir saya kenyang tetapi rasa di lidah ingin mencicipi rujak ini satu porsi berikutnya dan saya pun memesan rujak satu porsi lagi. Keindahan citarasa rujak Jikumerasa ini pun sangat menyatu dengan pemandangan lautan pantai Jikumerasa, dan berbagai pemandangan pantai yang menjadi obyek utama. Apalagi ketika minuman air kelapa muda datang menghapus segala dahaga dan menghilangkan lelah yang terasa.

Keunikan berikutnya dari Rujak Jikumerasa adalah para penjualnya yang semuanya kaum wanita. Menurut beberapa penjual, hal ini terjadi karena merupakan tradisi turun-temurun. Selain itu, rujak sejenis seperti di Pantai Jikumerasa tidak dijual di sembarang  tempat. Hanya ada di pantai jikumerasa. Dengan penjelasan ini, saya mengerti mengapa rujak ini menjadi sangat istimewa bagi masyarakat maupun wisatawan yang datang ke kota Namlea.

Oke, Rujak Jikumerasa dan Pantai Jikumerasa. Ini hanya secuil dari kekayaaan Pulau Buru yang ada. Saya masih punya  “harta” Kota Namlea yang lain di tulisan-tulisan berikutnya. Hmphh.. Aduh Mama, beta masih menelan ludah membayangkan gilingan kacang tanah dan nanas yang manis dan gurih itu.

 

Alamat & Kontak Penjual:

Egen's Warung

Jl. Pulau Ayu Gang 5 No.15 samping Hotel Amaris daerah Teuku Umar

081353306413, Facebook: Egen's Warung

 
 

Sumber: http://burukab.go.id/index.php/kuliner/

Sumber Foto: http://burukab.go.id/index.php/kuliner/

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...