Rujak bulung dibuat dengan rumput laut yang disiram kuah pindang, bercampur dengan bahan lain seperti kedelai goreng dan kelapa parut goreng. Penggunaan rumput laut sebagai rujak bukan tanpa alasan, mengingat daerah asalnya yaitu Kelurahan Serangan adalah salah satu penghasil rumput laut, sehingga untuk memanfaatkan melimpahnya rumput laut selain untuk diekspor, juga untuk dikonsumsi dalam bentuk rujak bulung ini. Rumput laut yang dipakai adalah yang bewarna hijau dengan kandungan serat tinggi, sehingga banyak masyarakat menyukainya.
Dalam menyajikannya, rujak bulung ini juga ditambah dengan sambal yang dibuat dari bahan baku utamanya, yaitu cabai rawit serta bumbu-bumbu lain. Selain itu, ada juga potongan kupat yang menemani rumput laut rebus pada satu porsinya, karena memang rumput laut bukan makanan utama, melainkan pendamping, salah satunya adalah makanan pendamping ketupat.
Untuk mendapatkannya, di Denpasar ada yang namanya kedai Anik yang punya keunggulan pada pembuatan rujak bulung dengan resep turun-temurun, sehingga kualitasnya tetap terjaga. Di sana, harganya hanya 15.000/porsi, tak salah memang karena rasa gurih ketupat akan bercampur dengan enaknya rumput laut dan pedasnya sambal, bahkan kesegaran kuahnya bersatu.
Rujak Bulung khas Bali berbahan dasar komoditas andalan dari perairan Pulau Bali yaitu rumput laut. Hingga kini makanan tradisional ini masih terhidang dan menjadi salah satu santapan yang banyak dicari wisatawan saat melakukan wisata kuliner khas Bali. Jenis rumput laut yang dibuat rujak ini biasanya jenis rumput laut hijau. Lalu bahan baku rumput laut yang segar dicampur kedelai goreng dengan parutan kelapa muda dan sambal cabe rawit dengan tingkat kepedasan menurut selera kita, lalu disiram dengan kuah pindang yang siap dihidangkan dengan potongan ketupat.
Kombinasi pedas, gurih, sedikit manis dan tentunya segar komplit tersaji dalam seporsi Rujak Bulung Rumput Laut yang khas. Untuk menikmati sajian kuliner Rujak Bulung di Kota Denpasar, bisa ditemukan di kedai Anik. Konon resep , bahan dan cara membuat rujak ini masih sama secara turun-temurun yang diwariskan oleh keluarga. Seporsi Rujak Bulung Khas Bali ini harganya Rp. 15.000,-/porsi. Dan kedainya buka mulai dari pukul 10.00 WITA sampai dengan sore hari. Rujak Bulung ini juga bisa ditemukan di daerah pantai serangan, Pulau Serangan, Bali.
Resep:
Bahan Rujak Bulung:
Bumbu kelapa:
Bumbu Rujak Bulung:
Cara Membuat:
Di Bali, rujak rumput laut yang menggunakan bumbu kuah pindang dikenal dengan nama Rujak Bulung.
Sumber:
http://ulinulin.com/posts/rujak-bulung-segarnya-kombinasi-rumput-laut-dan-kuah-pindang
https://ksmtour.com/wisata-kuliner/kuliner-bali/rujak-bulung-segarnya-rujak-unik-khas-bali.html
https://liburanbali.net/makanan-khas-bali/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja