Ritual
Ritual
Ritual Adat Nusa Tenggara Timur Manggarai Timur
Ritus ‘’Poka Sawar Limbang Sama”
- 26 Desember 2018

Sebuah ritus  sudah dibangun sejak tahun 1970-an  demi menyelematkan masa depan anak-anak Desa Lembur Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).  Pada awalnya bertujuan gotong royong bersama untuk bekerja kebun atau membangun rumah.  Kini telah dimodernisasikan menjadi ritual kumpul dana dalam rangka membantu proses  biaya pendidikan anak hingga di bangku kuliah.  Desa Lembur tidak begitu jauh dari Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.

Dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, Desa ini dapat ditempuh dalam waktu 1 jam.

Sebagian besar masyarakat Desa Lembur adalah petani dengan pekerjaan sehari-harinya adalah mengelola hasil perkebunan cengkeh, kakao, dan kemiri yang dapat membantu kehidupan ekonomi mereka.

Sejak ratusan tahun lalu leluhur sudah  mewariskan mereka budaya gotong royong  yang dipertahankan terus oleh generasi penerus  untuk saling membantu satu sama lain.

Sebagai salah budaya yang membangun kesadaran masyarakat terhadap masa depan anak mereka, ritus “Poka Sawar Limbang Sama’’ cukup dikenal di kalangan masyarakat Desa Lembur.

 

Melalui ritus ini begitu banyak anak-anak Lembur  yang jadi sukses di masyarakat setelah berhasil menempuh pendidikan sarjana.

Ritus “Pokar Sawar Limbang Sama” menurutnya  merupakan sebuah istilah ,ungkapan ataupun goet dari nenek moyang  diwariskan bagi warga Lembur dan sekarang dipakai sebagai medium untuk mengumpulkan dana membiaya kuliah anak.

Dikatakanya sebenarnya istilah ini adalah kelanjutan ungkapan yaitu “ Poka Sawar Limbang Sama ,Poka Soet Limbang Oken” yang bermakna saling membantu (gotong royong) dalam membantu pemebuhan kebutuhan warga satu kampung.

Budaya ini tidak hanya dipraktekan di Lembur tetapi juga diadakan di kampung lain  di kabupaten Manggarai Timur.  Perbedaanya adalah  istilah atau nama dari ritus itu sendiri. Namun  tujuan dan maksudnya  sama yaitu kumpul dana untuk biaya kuliah.

Alasan tradisi ini dibuat menurut Darius mengingat diawal tahun 1970-an  warga Lembur mengalami kesulitan dalam hal ekonomi lebih khusus dalam membiayai anak  yang berada di bangku kuliah.

Terkait pelopor ritus ini dirinya menjelaskan bahwa pelopornya adalah nenek moyang warga lembur sendiri dimana istilah ini sudah dibangun sejak adanya Desa Lembur ratusan tahun lalu hingga pada tahun 1970an dimodernisasikan untuk kumpul dana bersama dalam membantu proses perkuliahan anak-anak warga Lembur.

Dikatakannya, banyak pengalaman warga pernah melakukan ritus ini dimana cara mengundang warga kampung dilakukan dengan surat undangan yang mana dalam isi surat undanganya  tertera kalimat besar “ Poka Sawar Limbang Sama,Poka Soet Limbang Oken”.

Tetapi cara ini pada zaman sekarang ini sudah tidak dipakai lagi  karena beberapa alasan yakni pertama ada beberapa undangan yang tidak sampai tempat tujuan, kedua penulisan nama salah kadang juga orang tersinggung dan pada akhirnya tidak hadir.

Dia menjelaskan warga sekarang lebih menggunakan cara rekadu atau ‘’Taeng Ata”  (undangan lisan) karena dinilai lebih sopan dan warga yang diundang sangat dihargai dan sudah pasti akan hadir dalam ritus tersebut.

Dia mengatakan tradisi ini hidup karena karena alasan persatuan keluarga besar dan menjaga kelestarian dari budaya  ini agar tetap dipertahankan bagi generasi penerus warga Desa Lembur.

Terkait pelaksanaan ritus ini, dia mengatakan dalam setahun 1 KK biasanya hanya sekali mengadakan ritus ini.

Setiap tahun biasa diadakan pada bulan Mei hingga bulan September karena alasannya pada bulan ini para Warga sedang panehttps://voxntt.com/2016/11/26/ritus-poka-sawar-limbang-sama-cara-waga-desa-lembur-biayai-sekolah-anak/3060/n hasil perkebunan cengkeh dan Cokelat.

sumber : https://voxntt.com/2016/11/26/ritus-poka-sawar-limbang-sama-cara-waga-desa-lembur-biayai-sekolah-anak/3060/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya