|
|
|
|
Ritual Sesaji Gunung Kelud Tanggal 02 Sep 2014 oleh Santoso i. |
Gunung kelud terletak di Jawa timur masuk kedalam tiga wilayah yaitu Bltar,Kediri, dan Malang. Akan tetapi yang sekarang exis dengan daerah wiasta atau yang dibuka untuk tempat wisata adalah gunung kelud yang masuk wilayah kabupaten Kediri. Pada zaman dahulu gunung merupakan tempat yang sacral bagi umat manusia utamanya adalah umat hindu budha. Seperti contohnya gunung kelud yang merupakan gunung tolak kejahatan. Di tinjau dari asal kata gunung kelud tersebut yaitu kelud berarti membersihkan, dalam konteks ini membersihkan berarti membersihkan segala sesuatu yang bersifat negative.
Dewasa ini masyarakat masih mempercayai bahwa suatu gunung merupakan sesuatu tempat yang sakral khususnya masyarakat disekitar gunung tersebut. Seperti halnya masyarakat lain yang berada di lereng gunung, masyarakat yang ada di sekitar lereng gunung kelud ini juga mempercayai bahwa gunung kelud merupakan tempat yang sakral. Nampak bahwa setiap satu tahun sekali tepatnya pada bulan suro (bulan dalam hitungan Jawa) masyarakat sekitar lereng gunung kelud mengadakan upacara atau ritual sesaji gunung kelud yang dilakukan di kawah gunung kelud tersebut.
Menurut masyarakat sekitar ritual yang dilaksanakan setiap satu tahu sekali yaitu pada bulan suro ini merupakan bukti adanya keseimbangan antara alam dengan manusia di muka bumi ini. Dari penuturan masyarakat yang melakukan ritual tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa alam sebagai tempat dan sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam bidang sosial,budaya,ekonomi,dan lain sebagainya yang bisa dikategorikan sebagai kegiatan manusia. Jadi alam ini merupakan fasilaitas bagi manusia, oleh karena itulah agar alam bisa bersahabat atau seimbang dengan jasanya kita perlu memberi istilahnya balas budi, bentuk balas budi manusia dengan alam ini sangat banyak bentuknya tergantung bagaimana adat istiadat masyarakat yang hidup di dalamnya, seperti misalnya di gunung kelud ini bentuk balas budi dengan alamnya yaitu melakukan ritual sesaji di kawah gunung kelud.
Ritual sesaji di kawah gunung kelud ini yang dilarungkan adalah hasil dari kegiatan manusia yang di lakukan di bumi atau alam tersebut. Seperti contohnya di masyarakat gunung kelud mereka melarungkan sesaji berupa hasil hasil pertanian. Semacam itulah masyarakat di sekitar lereng dunung kelud menghargai alam dengan bentuk balas budi berupa sesaji yang diletakan di kawah gunung kelud tersebut. Merekapun menyakini dengan hal semacam ini alam dan manusia yang menempati alam tersebut dapat seimbang dan meyakini juga selamat dari bahaya protes alam terhadap ketidak baikan (kegiatan yang bisa dikategorikan negative) manusia.
Dengan adanya bentuk balas budi manusia atau masyarakat dengan ritual inilah justru melahirkan toleransi agama yang sangat kuat disetiap penganut agama masing masing. Selain melahirkan toleransi agama juga melahirkan suatu kebudayaan yang baru dalam tatanan kehidupan masyarakat. Toleransi agama sangatlah menonjol, bukti kemenonjolanya bisa dilihat ketika masyarakat sekitar gunung kelud ini pada setiap tahunya melakukan ritual larung sesaji. Masyarakat yang melakukan larung sesaji ini tidak hanya dari kalangan agama hindhu dan budha saja akan tetapi ada lima agama yang melakukan ritual tersebut yaitu selain agama hindhu dan budha, Kristen, Katolik, dan Islam juga ikut melakukan ritual tersebut. Masyarakat yang berbeda agama ini terlihat saling menghargai satu sama lain. Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan mengapa lahir toleransi agama yang sangat kuat karena mereka meskipun berbeda agama akan tetapi mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu melakukan balas budi terhadap alam yang menyediakan fasilitas untuk manusia melakukan segala bentuk kegiatan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |