Ritual
Ritual
Ritual Mistis Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang
Ritual Ngancak
- 18 April 2014

Ngancak adalah sebutan dalam bahasa daerah Bangka Belitung untuk prosesi ritual mistik berhubungan dengan mahluk halus. Pada zaman animisme dahulu, kepercayaan terhadap roh dan mahluk halus demikian membumi sehingga menjadi sebuah aliran dalam kepercayaan masyarakat.

 

Masyarakat yang dulu, percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini bersumber dari akibat pengaruh keberadaan Roh dan Mahluk Halus. Sehingga bila terjadi suatu penyakit,kemalangan, musibah dan lain sebagainya “DUKUN” atau sebutan lainnya menjadi tempat pertama untuk dituju.

 

Tidak sembarangan orang dapat menjadi dukun …atau ahlinya mistik waktu itu. Mereka haruslah orang yang mempunyai suatu kelebihan. Misalnya; menguasai tentang dunia mahluk halus/kaum bunian, bisa memerintah binatang hingga sebagainya. Yang ahli dalam menangani buaya misalnya hanya mendapat sebutan sebagai pawang / dukun buaya saja.

Ngancak pada dasarnya ritual memuja, memelihara hingga dapat memerintah mahluk halus. Prosesi yang sudah lama ditinggalkan ini, sejak adanya pembaharuan terhadap ideologi agama ternyata menyimpan sejuta misteri.

 

Ritual ngancak lebih dari sekedar memberi “sesajen” dan permohonan atas rejeki semata. Namun dengan ritual ini, orang yang menguasainya dapat memerintah mahluk halus dan menjadi “majikannya”. Bahkan dapat digunakan berbuat apa saja sesuai dengan keinginan pelaku ritual tersebut.

 

Prosesi ngancak biasanya dilakukan ditempat-tempat yang sepi, jauh dari keramaian, angker dan mengandung nilai mistik yang tinggi. Sang pelaku membawa beragam makanan, buah-buahan, dupa/kemenyan, dan peralatan yang khusus lainnya. Waktu dimulainya ritual tersebut biasanya dilakukan pada waktu siang hari (tepat pada saat matahari berada diatas kepala), sore hari (menjelang waktu magrib/sekitar pukul 05.30 sore s/d 07.30 malam) dan malam hari (tepat tengah malam).

 

Pada saat pelaksanaan ritual itu, sang pelaku memulai dengan membakar kemenyan/dupa, dan duduk bersila sambil mengucapkan mantra-mantra meracau aneh yang tak beraturan (dahulu sering digunakan bahasa melayu tua). Bahkan ada suatu jenis penganutnya yang melakukannya dalam keadaan tanpa busana (telanjang bulat).

 

Kemudian ia akan berkeliling mengitari sesajen atau persembahan itu dengan menari-nari dan komat-kamit meracau tak jelas. Dalam proses ini, biasanya pelaku memakan dan menghambur-hamburkan sesajennya seperti “memberi makan” sang mahluk halus.

 

Tahap berikutnya, sang pelaku kesurupan dan berbicara sendiri, seakan berkomunikasi dengan mahluk halus yang dipanggilnya. Bahkan pada saat seperti inilah ia bisa terbang, menghilang, mengeluarkan kemampuan aneh dan lain sebagainya.

 

Seiring semakin meluasnya ajaran agama Islam dan meningkatnya pemahaman tentang Islam itu sendiri, ritual ngancak sudah semakin memudar dan tak terdengar lagi kabarnya. kalaupun ada pelaku ritual ini, ia akan bergerak “sembunyi-sembunyi” karena bila dikenal masyarakat ia akan dikucilkan dan dijauhi masyarakat.

 

Namun pada masa-masa ini, masih ada cerita yang beredar untuk tempat-tempat tertentu yang masih dianggap masyarakat sebagai tempat angker dan berbahaya. Hal itu menurut tetua dahulu disebabkan, banyaknya mahluk halus yang dulunya “dipelihara” sekarang lepas begitu saja tanpa memiliki majikan yang dulu kerap “memberi makan” mereka. Acap kali tindakan para mahluk halus itu membuat seseorang tersesat ditengah hutan, meninggal secara misterius dan hal-hal mengerikan lainnya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline