|
|
|
|
Ritual "Kulo Nuwun" di Makam Bathoro Katong kabupaten Ponorogo Tanggal 12 Oct 2014 oleh Eny Eka Zahidatur Rohmah . |
A. RITUAL “KULO NUWUN” DI MAKAM BATHORO KATONG
Sejarahnya, Bathoro katong merupakan putra Majapahit dari Raja Brawijaya ke V, dan Putri Begelen, merupakan pendiri Kabupaten Ponorogo pada tahun 1496 (dalam hitungan Masehi), dan tahun 19408 (dalam hitungan Saka). Dahulu Raden katong ini merupakan murid dari sunan Kalijaga, adik dari Raden Patah dimana dulu daerah Kabupaten Ponorogo dibawah kekuasaan Majapahit dengan nama wilayah Wengker masih memeluk agama Hindu-Budha. Oleh karena itu Raden Katong yang mudanya bernama Lembu Kenongo diberikan tugas untuk dakwah Islam di daerah Wengker (yang sekarang menjadi Kabupaten Ponorogo). Sehingga Bathoro Katong lah yang menjadi Bupati pertama Kabupaten Ponorogo.
Makam bathoro Katong ini berada ditengah-tengah pemukiman penduduk dan memiliki 7 (tujuh) gapura pintu masuk yang melambangkan lapisan langit sebagaimana yang dipaparkan dalam Isra’ Mi’raj. Di depan Gapura pertama yang berdaun pintu atau Gapura ke-5, disebelah utara dan selatan terdapat sepasang batu menyerupai tempat duduk yang menurut tradisi disebut Batu Gilang. Pada batu tersebut terlukis Candra Sengkala, memet dari belakang ke depan berupa : manusia (angka 1), pohon (angka 4), burung (angka 1) dan gajah (angka 8). Sehingga disimpulkan Candra Sengkala memet pada batu gilang tersebut menunjukkan angka tahun 1418 Saka.
Di makam Bathoro Katong inilah dilakukan suatu ritual “Kulo Nuwun”. Ada 2 peristiwa dimana ritual ini dilakukan yakni:
1. Pada tahun Masehi (± Bulan Agustus) yang bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo, sebelum Festival Reyog Mini (FRM) digelar.
2. Ketika menjelang Muharram (Grebeg Suro) dimana sebelum Festival Reyog Nasional (FRN) digelar.
Tradisi “Kulo Nuwun” ini sebagai ungkapan permohonan ijin kepada Bathoro Katong sebagai Bupati pertama yang mendirikan Ponorogo yang akan mengadakan acar-acar besar seperti Hari Jadi Ponorogo, FRM, Kirab Budaya, maupun FRN.. Bentuk ritual ini adalah berupa ziarah makam yang bukan hanya makam Bathoro Katong saja, tetapi juga ziarah makam para leluhur Kabupaten Ponorogo. yang diikuti oleh seluruh aparat pemerintah Kabupaten Ponorogo dan seluruh masyarakat Ponorogo yang ingin mengikuti. Ritual ini biasanya dilakukan pada pagi hari, dilakukan dengan penyambutan rombongan Bupati, lalu dibuka oleh Pembawa Acara, menaburkan bunga, kemudian dilanjutkan oleh tahlil dan berdo’a yang beberapa tahun terakhir ini dipimpin oleh Bapak Muhatim Hasan. Dan ritual ini sudah berjalan sejak lama sebelum ponorogo melakukan hajatan besar.
Narasumber: 1. Bupati kabupaten Ponorogo (Bapak H. Amin)
2. Pemimpin Ritual Makam Bathoro Katong “Bapak Muhatim Hasan”
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |