Lokan yaitu sejenis kerang yang hampir mirip dengan kerang tiram tetapi cangkangnya memiliki warna yang lebih hitam dan ukurannya lebih besar. Lokasi pencarian lokan adalah di muara sungai yang berlumpur. Di Paiman kita dapat menjumpai habitat lokan di muara sungai Indrapura sementara di Pariaman, Lokan banyak berada di Desa Tiku, Kabupaten Pariaman, Padang.
Lokasi pencarian lokan adalah di muara sungai yang berlumpur. Kalo di Paiman biasanya habitat lokan di muara sungai Indrapura dan kalo di Pariaman, Lokan banyak berada di Desa Tiku, Kabupaten Pariaman, Padang. Karena banyaknya Lokan yang bisa ditemuin di Desa Tiku, sampe-sampe Lokan disebut juga dengan lokan tiku oleh masyarakat Sumatera Barat. Wihh! - See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/rendang-lokan-si-kenyal-berbumbu-yang-kaya-protein/#sthash.GKktinEW.dpuf
Usut punya usut, ternyata nyari Lokan itu gak semudah nyari kerang lain loh guys. Meskipun jumlahnya banyak tapi untuk menjaringnya harus nyelam sampe kedalaman 10 meter dan resikonya juga besar karena muara sungai terkenal menjadi tempat mangkalnya buaya muara. Jadi harus penyelam professional yang boleh memanen lokan. Gak heran harganya lumayan, Rp 140.000/ kg, tapi kalo kalian mau ngambil sendiri lokannya bisa dikurangin kok harganya hahaha.
Kenapa sih rendang lokan itu lebih sehat dari rendang daging? Ya karena rendang lokan terbuat dari lokan. Seperti yang kita ketahui, kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap. Mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga mutlak harus berasal dari makanan. Hal terpenting yang berkaitan dengan protein adalah kemampuannya untuk dicerna dan diserap tubuh setelah dikonsumsi. Hebatnya kemampuan tubuh mencerna protein kerang adalah sekitar 85-95 persen. Hal ini berarti kerang dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi semua kelompok usia.
Kerang juga kaya akan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), serta vitamin larut air (B1, B2, B6, B12, dan niasin). Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain. Kerennya, mineral dari makanan laut lebih mudah diserap tubuh daripada kacang-kacangan dan serealia (padi-padian). Selain protein, asam amino, vitamin, dan mineral, kerang juga rendah lemak gak seperti rendang daging sapi yang dapat mencapai 13,9 gr per 100 gr, kerang Cuma mengandung 1,1 gr per 100 gr. Di bawah sini ada gambar lokan sebelum di rending dan yang udah di rending ya, cekidot guys.
Lokan sebelum direndang
Lokan setelah direndang
Cara mengolah lokan untuk dijadikan rendang, awalnya cangkang dipisahkan dengan isinya. lalu setelah itu, kira-kira 10 lokan ditusuk dengan jarum yang telah diberi tali. Nah di proses ini bentuknya mirip dengan gelang pengikat rambut. Untuk memasak rendang lokan tidak membutuhkan waktu yang lama layaknya rendang daging. Lokan dimasukkan saat minyaknya telah keluar dan berubah menjadi kalio. Untuk rasanya, katanya sih kenyal-kenyal khas kerang dengan bumbu rendang yang rancak bana top markotop. Jadi pingin nyoba hiks.
Wah komplit banget ya Rendang Lokan ini udah enak, bergizi, pedas, nyam-nyam maknyus, menggugah selera, dan rendah lemak. Gak heran deh makanya menjadi makanan khas Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Alamat dan Kontak Penjual:
Rumah Makan Fuja
Jl. Samudera No.24, Purus, Padang Bar., Kota Padang, Sumatera Barat 25115
0813-7836-1231
sumber: http://nutrisiuntukbangsa.org/rendang-lokan-si-kenyal-berbumbu-yang-kaya-protein/
Siapa sih yang belum pernah makan rendang? Kayanya hampir seluruh warga Indonesia dari anak kecil sampe nenek-nenek udah pernah makan rendang deh. Yes, of course, faktanya emang makanan khas Sumatera Barat ini jadi makanan favorit kebanyakan masyarakat pribumi. Selain karena rasanya enak, banyak bumbunya, pedas-pedas menggigit gimana gituh, harganya juga pas dikantong. Tapi karena terbuat dari daging, rendang kadang jadi kekhawatiran numero uno buat para mbak-mbak, khususnya yang lagi diet. Ya kaan?
Nah jangan khawatir sekarang ada rendang lokan yang dijamin lemaknya ga sebanyak daging sapi. Sebelumnya udah pada tau lokan itu apa? Pasti banyak yang belum tau kan? Pastinya lokan itu bukan nama ikan ya (red: ikan lok(h)an). Lokan itu sejenis kerang, sebangsa sama kerang ijo dan tiram, tapi cangkangnya agak besar, kehitaman, dan rasanya gak seenak tiram.(yaiyalah tiram lebih mahal juga harganya -__-) Lokan banyak ditemukan di Pesisir Selatan Sumatera Barat seperti di Painan dan Pariaman.
Lokasi pencarian lokan adalah di muara sungai yang berlumpur. Kalo di Paiman biasanya habitat lokan di muara sungai Indrapura dan kalo di Pariaman, Lokan banyak berada di Desa Tiku, Kabupaten Pariaman, Padang. Karena banyaknya Lokan yang bisa ditemuin di Desa Tiku, sampe-sampe Lokan disebut juga dengan lokan tiku oleh masyarakat Sumatera Barat. Wihh!
Usut punya usut, ternyata nyari Lokan itu gak semudah nyari kerang lain loh guys. Meskipun jumlahnya banyak tapi untuk menjaringnya harus nyelam sampe kedalaman 10 meter dan resikonya juga besar karena muara sungai terkenal menjadi tempat mangkalnya buaya muara. Jadi harus penyelam professional yang boleh memanen lokan. Gak heran harganya lumayan, Rp 140.000/ kg, tapi kalo kalian mau ngambil sendiri lokannya bisa dikurangin kok harganya hahaha.
Kenapa sih rendang lokan itu lebih sehat dari rendang daging? Ya karena rendang lokan terbuat dari lokan. Seperti yang kita ketahui, kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap. Mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga mutlak harus berasal dari makanan. Hal terpenting yang berkaitan dengan protein adalah kemampuannya untuk dicerna dan diserap tubuh setelah dikonsumsi. Hebatnya kemampuan tubuh mencerna protein kerang adalah sekitar 85-95 persen. Hal ini berarti kerang dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi semua kelompok usia.
Kerang juga kaya akan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), serta vitamin larut air (B1, B2, B6, B12, dan niasin). Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain. Kerennya, mineral dari makanan laut lebih mudah diserap tubuh daripada kacang-kacangan dan serealia (padi-padian). Selain protein, asam amino, vitamin, dan mineral, kerang juga rendah lemak gak seperti rendang daging sapi yang dapat mencapai 13,9 gr per 100 gr, kerang Cuma mengandung 1,1 gr per 100 gr. Di bawah sini ada gambar lokan sebelum di rending dan yang udah di rending ya, cekidot guys.
Lokan sebelum direndang
Lokan setelah direndang
Cara mengolah lokan untuk dijadikan rendang, awalnya cangkang dipisahkan dengan isinya. lalu setelah itu, kira-kira 10 lokan ditusuk dengan jarum yang telah diberi tali. Nah di proses ini bentuknya mirip dengan gelang pengikat rambut. Untuk memasak rendang lokan tidak membutuhkan waktu yang lama layaknya rendang daging. Lokan dimasukkan saat minyaknya telah keluar dan berubah menjadi kalio. Untuk rasanya, katanya sih kenyal-kenyal khas kerang dengan bumbu rendang yang rancak bana top markotop. Jadi pingin nyoba hiks.
Wah komplit banget ya Rendang Lokan ini udah enak, bergizi, pedas, nyam-nyam maknyus, menggugah selera, dan rendah lemak. Gak heran deh makanya menjadi makanan khas Pesisir Selatan Sumatera Barat. Yah meskipun saya bukan orang Padang dan belum nyoba rendang lokannya langsung tapi saya suka kok masakan padang dan suka makan kerang-kerangan jadi janji deh secepatnya kalo ke Sumatera Barat bakal nyempetin makan rendang lokan di Paiman sambil liatin buaya di muara sungai Indrapura. Hehehe ini ciyus looh, ada yang mau ikut gaak?
- See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/rendang-lokan-si-kenyal-berbumbu-yang-kaya-protein/#sthash.GKktinEW.dpufSiapa sih yang belum pernah makan rendang? Kayanya hampir seluruh warga Indonesia dari anak kecil sampe nenek-nenek udah pernah makan rendang deh. Yes, of course, faktanya emang makanan khas Sumatera Barat ini jadi makanan favorit kebanyakan masyarakat pribumi. Selain karena rasanya enak, banyak bumbunya, pedas-pedas menggigit gimana gituh, harganya juga pas dikantong. Tapi karena terbuat dari daging, rendang kadang jadi kekhawatiran numero uno buat para mbak-mbak, khususnya yang lagi diet. Ya kaan?
Nah jangan khawatir sekarang ada rendang lokan yang dijamin lemaknya ga sebanyak daging sapi. Sebelumnya udah pada tau lokan itu apa? Pasti banyak yang belum tau kan? Pastinya lokan itu bukan nama ikan ya (red: ikan lok(h)an). Lokan itu sejenis kerang, sebangsa sama kerang ijo dan tiram, tapi cangkangnya agak besar, kehitaman, dan rasanya gak seenak tiram.(yaiyalah tiram lebih mahal juga harganya -__-) Lokan banyak ditemukan di Pesisir Selatan Sumatera Barat seperti di Painan dan Pariaman.
Lokasi pencarian lokan adalah di muara sungai yang berlumpur. Kalo di Paiman biasanya habitat lokan di muara sungai Indrapura dan kalo di Pariaman, Lokan banyak berada di Desa Tiku, Kabupaten Pariaman, Padang. Karena banyaknya Lokan yang bisa ditemuin di Desa Tiku, sampe-sampe Lokan disebut juga dengan lokan tiku oleh masyarakat Sumatera Barat. Wihh!
Usut punya usut, ternyata nyari Lokan itu gak semudah nyari kerang lain loh guys. Meskipun jumlahnya banyak tapi untuk menjaringnya harus nyelam sampe kedalaman 10 meter dan resikonya juga besar karena muara sungai terkenal menjadi tempat mangkalnya buaya muara. Jadi harus penyelam professional yang boleh memanen lokan. Gak heran harganya lumayan, Rp 140.000/ kg, tapi kalo kalian mau ngambil sendiri lokannya bisa dikurangin kok harganya hahaha.
Kenapa sih rendang lokan itu lebih sehat dari rendang daging? Ya karena rendang lokan terbuat dari lokan. Seperti yang kita ketahui, kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap. Mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga mutlak harus berasal dari makanan. Hal terpenting yang berkaitan dengan protein adalah kemampuannya untuk dicerna dan diserap tubuh setelah dikonsumsi. Hebatnya kemampuan tubuh mencerna protein kerang adalah sekitar 85-95 persen. Hal ini berarti kerang dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi semua kelompok usia.
Kerang juga kaya akan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), serta vitamin larut air (B1, B2, B6, B12, dan niasin). Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain. Kerennya, mineral dari makanan laut lebih mudah diserap tubuh daripada kacang-kacangan dan serealia (padi-padian). Selain protein, asam amino, vitamin, dan mineral, kerang juga rendah lemak gak seperti rendang daging sapi yang dapat mencapai 13,9 gr per 100 gr, kerang Cuma mengandung 1,1 gr per 100 gr. Di bawah sini ada gambar lokan sebelum di rending dan yang udah di rending ya, cekidot guys.
Lokan sebelum direndang
Lokan setelah direndang
Cara mengolah lokan untuk dijadikan rendang, awalnya cangkang dipisahkan dengan isinya. lalu setelah itu, kira-kira 10 lokan ditusuk dengan jarum yang telah diberi tali. Nah di proses ini bentuknya mirip dengan gelang pengikat rambut. Untuk memasak rendang lokan tidak membutuhkan waktu yang lama layaknya rendang daging. Lokan dimasukkan saat minyaknya telah keluar dan berubah menjadi kalio. Untuk rasanya, katanya sih kenyal-kenyal khas kerang dengan bumbu rendang yang rancak bana top markotop. Jadi pingin nyoba hiks.
Wah komplit banget ya Rendang Lokan ini udah enak, bergizi, pedas, nyam-nyam maknyus, menggugah selera, dan rendah lemak. Gak heran deh makanya menjadi makanan khas Pesisir Selatan Sumatera Barat. Yah meskipun saya bukan orang Padang dan belum nyoba rendang lokannya langsung tapi saya suka kok masakan padang dan suka makan kerang-kerangan jadi janji deh secepatnya kalo ke Sumatera Barat bakal nyempetin makan rendang lokan di Paiman sambil liatin buaya di muara sungai Indrapura. Hehehe ini ciyus looh, ada yang mau ikut gaak?
- See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/rendang-lokan-si-kenyal-berbumbu-yang-kaya-protein/#sthash.GKktinEW.dpufSiapa sih yang belum pernah makan rendang? Kayanya hampir seluruh warga Indonesia dari anak kecil sampe nenek-nenek udah pernah makan rendang deh. Yes, of course, faktanya emang makanan khas Sumatera Barat ini jadi makanan favorit kebanyakan masyarakat pribumi. Selain karena rasanya enak, banyak bumbunya, pedas-pedas menggigit gimana gituh, harganya juga pas dikantong. Tapi karena terbuat dari daging, rendang kadang jadi kekhawatiran numero uno buat para mbak-mbak, khususnya yang lagi diet. Ya kaan?
Nah jangan khawatir sekarang ada rendang lokan yang dijamin lemaknya ga sebanyak daging sapi. Sebelumnya udah pada tau lokan itu apa? Pasti banyak yang belum tau kan? Pastinya lokan itu bukan nama ikan ya (red: ikan lok(h)an). Lokan itu sejenis kerang, sebangsa sama kerang ijo dan tiram, tapi cangkangnya agak besar, kehitaman, dan rasanya gak seenak tiram.(yaiyalah tiram lebih mahal juga harganya -__-) Lokan banyak ditemukan di Pesisir Selatan Sumatera Barat seperti di Painan dan Pariaman.
Lokasi pencarian lokan adalah di muara sungai yang berlumpur. Kalo di Paiman biasanya habitat lokan di muara sungai Indrapura dan kalo di Pariaman, Lokan banyak berada di Desa Tiku, Kabupaten Pariaman, Padang. Karena banyaknya Lokan yang bisa ditemuin di Desa Tiku, sampe-sampe Lokan disebut juga dengan lokan tiku oleh masyarakat Sumatera Barat. Wihh!
Usut punya usut, ternyata nyari Lokan itu gak semudah nyari kerang lain loh guys. Meskipun jumlahnya banyak tapi untuk menjaringnya harus nyelam sampe kedalaman 10 meter dan resikonya juga besar karena muara sungai terkenal menjadi tempat mangkalnya buaya muara. Jadi harus penyelam professional yang boleh memanen lokan. Gak heran harganya lumayan, Rp 140.000/ kg, tapi kalo kalian mau ngambil sendiri lokannya bisa dikurangin kok harganya hahaha.
Kenapa sih rendang lokan itu lebih sehat dari rendang daging? Ya karena rendang lokan terbuat dari lokan. Seperti yang kita ketahui, kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap. Mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga mutlak harus berasal dari makanan. Hal terpenting yang berkaitan dengan protein adalah kemampuannya untuk dicerna dan diserap tubuh setelah dikonsumsi. Hebatnya kemampuan tubuh mencerna protein kerang adalah sekitar 85-95 persen. Hal ini berarti kerang dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi semua kelompok usia.
Kerang juga kaya akan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), serta vitamin larut air (B1, B2, B6, B12, dan niasin). Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain. Kerennya, mineral dari makanan laut lebih mudah diserap tubuh daripada kacang-kacangan dan serealia (padi-padian). Selain protein, asam amino, vitamin, dan mineral, kerang juga rendah lemak gak seperti rendang daging sapi yang dapat mencapai 13,9 gr per 100 gr, kerang Cuma mengandung 1,1 gr per 100 gr. Di bawah sini ada gambar lokan sebelum di rending dan yang udah di rending ya, cekidot guys.
Lokan sebelum direndang
Lokan setelah direndang
Cara mengolah lokan untuk dijadikan rendang, awalnya cangkang dipisahkan dengan isinya. lalu setelah itu, kira-kira 10 lokan ditusuk dengan jarum yang telah diberi tali. Nah di proses ini bentuknya mirip dengan gelang pengikat rambut. Untuk memasak rendang lokan tidak membutuhkan waktu yang lama layaknya rendang daging. Lokan dimasukkan saat minyaknya telah keluar dan berubah menjadi kalio. Untuk rasanya, katanya sih kenyal-kenyal khas kerang dengan bumbu rendang yang rancak bana top markotop. Jadi pingin nyoba hiks.
Wah komplit banget ya Rendang Lokan ini udah enak, bergizi, pedas, nyam-nyam maknyus, menggugah selera, dan rendah lemak. Gak heran deh makanya menjadi makanan khas Pesisir Selatan Sumatera Barat. Yah meskipun saya bukan orang Padang dan belum nyoba rendang lokannya langsung tapi saya suka kok masakan padang dan suka makan kerang-kerangan jadi janji deh secepatnya kalo ke Sumatera Barat bakal nyempetin makan rendang lokan di Paiman sambil liatin buaya di muara sungai Indrapura. Hehehe ini ciyus looh, ada yang mau ikut gaak?
- See more at: http://nutrisiuntukbangsa.org/rendang-lokan-si-kenyal-berbumbu-yang-kaya-protein/#sthash.GKktinEW.dpufWisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...