×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

DI Jogjakarta

Asal Daerah

Jogjakarta

Rempeyek Laron

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518322_Alexandra Handayani .

Rempeyek Laron 

Usai hujan, kita seringkali melihat serangga kecil beterbangan mengerumuni lampu di rumah kita. Hewan tersebut ialah Macrotermes Gilvus alias "Laron". Ketika melihat hewan tersebut, reaksi yang biasa timbul adalah kaget, jijik, apalagi jika laron tersebut meninggalkan banyak sisa-sisa sayap di rumah kita. Sudah pasti kita kesal dengan makhluk yang satu ini.

Menariknya, hewan ini justru malah dijadikan sumber panganan oleh masyarakat Jogjakarta, Wonogiri, dan daerah di Jawa Tengah lainnya, khususnya di daerah pedesaan. Mereka memasak hewan ini dengan berbagai cara, mulai dari sekedar sangrai, goreng dengan telur, dijadikan bothok, hingga yang cukup dikenal adalah dijadikan rempeyek. Proses pembuatannya sederhana, sama seperti membuat rempeyek kacang hanya saja kacangnya diganti dengan laron.  Jika anda belum mengetahui apa itu rempeyek, rempeyek adalah sejenis makanan pelengkap khas Jawa berupa gorengan. Umumnya, rempeyek terdiri dari tepung beras yang dicampur dengan air, kemudian diberi bumbu (biasanya garam, bawang putih, daun jeruk), dan terakhir diberi bahan pengisi yang khas seperti kacang, teri, dan sebagainya. Khusus untuk rempeyek laron, maka bahan pengisinya adalah laron. Rempeyek ini digoreng kering hingga akhirnya berwujud seperti keripik. 

Asal usulnya? Inilah yang patut dikaji, bagaimana orang Indonesia dapat tertarik mengonsumsi makanan yang tergolong "ekstrem" seperti ini. Dari beberapa referensi, makanan ekstrem semacam ini kelihatannya terkait dengan penjajahan Jepang di Indonesia. Jepang menguras segala sumber daya di Indonesia, sehingga orang Indonesia pun melakukan segala cara untuk memperoleh makanan. Segala bagian tumbuhan, hewan, hingga serangga semacam laron pun mereka olah menjadi panganan pengganti yang telah dirampas Jepang. 

Bagaimana orang-orang mengumpulkan laron untuk dimakan? Sederhana saja. Secara tradisional, biasa orang-orang akan meletakkan "dhian" alias lampu teplok di tengah baskom yang kosong maupun di samping baskom yang berisi air (meskipun zaman sekarang juga banyak yang sudah menggunakan lampu listrik). Penerangan lain dimatikan supaya laron hanya berkumpul di satu lampu tersebut saja. Setelah laron-laron terkumpul, barulah laron-laron dipisahkan dari sayapnya kemudian diinteri (diletakkan di atas tampah, diputar-putar) dan setelah bersih laron tersebut dimasak. 

Apa sih rasanya? Untuk orang pedesaan yang terbiasa mengonsumsi makanan ini pasti akan mengatakan kalau rasanya lezat dan gurih. Tapi, bagi kita yang belum terbiasa memakannya mungkin kita akan merasa jijik, tidak tega melihat tubuh lunaknya, atau bahkan tidak tahan dengan bau amis khas laron. 

Lebih menarik lagi, ternyata laron dipercaya bergizi tinggi untuk tubuh. Dan memang hal tersebut adalah fakta. Laron memiliki kandungan protein tinggi, mencapai 65%. Kandungan asam aminonya pun komplet, disertai dengan vitamin B, asam olet, asam linoleat, dan lemak 31%. Ratu laron pun dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 

Anda boleh saja mencoba makanan ini bila tertarik.

 

Sumber : 

- https://www.kaskus.co.id/thread/5b17cdd89252339c4f8b4567/dari-singkong-sampai-tanah-inilah-makanan-masyarakat-pada-zaman-penjajahan/

- https://www.pemburuombak.com/berita/nasional/item/2006-kuliner-aneh-nan-ekstrim-di-indonesia

- https://adoc.site/download/sejarah-kuliner-betawi_pdf

- http://makananunick.blogspot.com/2012/11/rempeyek-laron.html

#OSKMITB2018

Rempeyek Laron

 

 

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...