×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Relief

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Jawa Tengah

Relief Karmawibhangga di Kaki Borobudur #DaftarSB19

Tanggal 13 Feb 2019 oleh Eva Jessica.

Candi Borobudur sudah ditemukan sejak tahun 1814, namun baru pada tahun 1885, Relief Karmawibhangga diketahui.

Relief Karmawibhangga ditemukan oleh seorang arkeolog bernama J. W. Izzerman. Pada awal penemuan Candi Borobudur, relief ini tidak langsung terlihat karena tertutup batu-batu yang disusun sebagai teras. Akibatnya, tingkat Kamadhatu dianggap sebagai tingkatan candi yang paling bawah.

Relief Karmawibhangga terdiri dari 160 panel. Secara keseluruhan, relief ini menggambarkan hukum sebab akibat. Apabila di panel kanan menggambarkan sebab, maka di panel kanan akan digambarkan akibatnya. Karmawibhangga juga menggambarkan kondisi sosial masyarakat Jawa pada masa itu. Beberapa panel menggambarkan kelompok masyarakat seperti kelompok rohaniwan, pedagang, serta bangsawan. Ditampilkan pula kebiasaan bercocok tanam serta kesenian yang tengah tumbuh di masyarakat.

Sekitar tahun 1890-an, seluruh batu teras penutup Karmawibhangga pernah dilepas. Keseluruhan panel pun diabadikan oleh seorang fotografer bernama Kasian Cephas. Setelah diabadikan, relief kembali ditutup. Hanya beberapa panel di sebelah tenggara yang sengaja dibiarkan terbuka untuk bisa dilihat oleh pengunjung yang datang ke Candi Borobudur.

Berbagai spekulasi menyelimuti alasan ditutupnya relief ini. Ada yang mengatakan relief Karmawibhangga ditutup karena isinya yang terlalu vulgar dan menyeramkan untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Namun, melihat banyaknya batu yang digunakan untuk menutup relief, ada pula ahli yang mengatakan relief ditutup karena alasan teknis. Sebab, badan candi yang besar membutuhkan penopang yang cukup kuat agar bisa terus berdiri.

Relief Karmawibhangga di bagian tenggara Candi Borobudur

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...