|
|
|
|
Ratoh Bruek Tanggal 28 Nov 2018 oleh Deni Andrian. |
Kreativitas tidak akan pernah berhenti. Meski usia TA Malik Budiman tidak bisa dibilang muda, ia tetap berusaha melahirkan karya-karya baru di bidang seni.
Salah satu karyanya adalah Tari Ratoh Bruek atau Tari Batok Kelapa. Tarian ini berkembang di Kabupaten Bireuen dan ikut dipentaskan dalam Festival Seni Budaya Tradisi Bireuen yang diselenggarakan Dewan Kesenian Bireuen awal November 2018.
Adalah TA Malik Budiman, lahir 1 Maret 1943, menemukan ide penciptaan tari tersebut berdasarkan tradisi persiapan pesta perkawinan.
"Menjelang pesta kawin, para perempuan Bireuen menyiapkan segala sesuatunya dengan bergotong royong, seperti memarut kelapa, menyiapkan bumbu masakan dan sebagainya.
"Aktivitas itulah yang saya angkat dalam bentuk tarian," kata TA Malil Budiman dalam percakapan dengan Serambinews.com, di Bireuen beberapa waktu lalu.
Disebut Ratoh Bruek, karena salah satu properti tari itu adalah batok kelapa, dimainkan dalam gerakan-gerakan tertentu. Tarian ini dibawakan oleh 10-15 remaja putri.
Awalnya tarian tersebut dimainkan oleh remaja pria. Diciptakan pada 1992, pertama sekali berkembang di Balai Pengajian Baitussabri, pimpinan Tgk M Thahir dan TA Malik Budiman. Mereka membentuk sanggar seni Jeumpa Keubiru, terletak di Desa Juli Mee Teungoh Keude Trieng, Kemukiman Juli Barat, Kecamatan Juli Bireuen.
Sebagaiman tari Aceh umumnya, Ratih Bruek juga memiliki gerak-gerak dinamis dan diiringi vokal. Membentuk berbagai pola tertentu.
"Tarian dulunya sebagai hiburan anak-anak pengajian. Syairnya menyimpan pesan-pesan moral," ujar TA Malik Budiman.
Di Bireuen, TA Malik Budiman sangat populer. Ia dipuji atas dedikasinya terhadap seni Aceh. "Kita kan seniman ya harus terus berkreasi," katanya.
Selain Ratoh Bruek TA Malik Budiman juga juga sudah melahirkan sejumlah karya tari lain, seperti Tari Tajoek Kacang, Tari Ek U Gle, Tari Sapu Pakat, Tari Rebana dan lain-lain.
Bersama Sanggar Jeumpa Keubirue yang dibinanya, sudah berhasil tampil di berbagai panggung seni dan lomba seni tari di Bireuen, Lhokseumawe dan Provinsi Aceh.
Pria yang sangat ramah ini juga tercatat sebagai pengurus Dewan Kesenian Bireuen. Tari Ratoh Bruek juga sudah diangkat dalam bentuk skripsi oleh Rauzatul Jannah, mahasiswa Program Studi Sendratsik, FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2018/11/20/ratoh-bruek-tari-kreasi-yang-berkembang-di-balai-pengajian-baitussabri-bireuen
#SBJ
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |