×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Rantai Emas dari Dasar Sungai

Tanggal 14 May 2018 oleh dans suha.

Alkisah, di Negeri Rantau Baru, Pelalawan, Riau, hiduplah sepasang suami istri nelayan yang kekurangan. Suatu malam, Pak Nelayan bermipi bertemu dengan seorang kakek yang memberinya seutas tali dan berpesan untuk membawa sampan besar ke sebuah mata air yang tak jauh dari Sungai Sepunjung.

Keesokan harinya, Pak Nelayan berangkat menuju mata air seperti yang diceritakan dalam mimpinya. Tiba di Sungai Sepunjung, ia duduk dalam sampannya menunggu sesuatu yang dijanjikan si kakek. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh seutas tali yang muncul dari dalam mata air. Ia pun langsung menarik tali tersebut sekuat-kuatnya.

Pak Nelayan kaget melihat di ujung tali itu terdapat sebuah rantai emas besar. Saat ia sedang menarik rantai, dari atas pohon terdengar kicau seekor murai yang menyuruhnya cepat memotong rantai itu. Pak Nelayan tidak menghiraukan kicauan murai itu. Ia malah semakin cepat menarik tali itu dengan harapan akan mendapat rantai emas yang lebih banyak lagi.

Dengan kekuatan yang dimilikinya, ia menarik tali itu terus, terus, dan terus… tapi ups! Tali yang ditariknya itu semakin lama terasa berat.

Tiba-tiba muncul gelembung-gelembung air dari dalam sungai yang semakin lama berubah menjadi gelombang besar. Tak lama kemudian, terdengar suara gemuruh dari dalam air. Tanpa diduga, tiba-tiba gelombang besar itu langsung menghempaskan sampan Pak Nelayan.

Pak Nelayan pun terlempar dari sampan dan jatuh ke dalam air. Sampannya hanyut dan akhirnya tenggelam terbawa arus. Pak Nelayan bersyukru masih bisa selamat dari kejadian itu. Ia pulang ke gubuknya dengan tangan hampa.

Keesokan paginya, Pak Nelayan kembali lagi ke tempat kejadian kemarin. Ia berharap menemukan sesuatu di sana, namun hari ini sampai hari-hari berikutnya peristiwa itu tak pernah terulang lagi.

Begitulah nasib Pak Nelayan, ia hanya bisa menyesali ketamakannya.

Mata air sungai itu sekarang pun masih dapat kita lihatdi hilir Desa Rantau Baru, Kabupaten Pelalawan, Riau.

DISKUSI


TERBARU


Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...