×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Keagamaan

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Tana Toraja

Rambu Solok

Tanggal 17 Sep 2014 oleh Oase .

 
RAMBU SOLOK_UPACARA KEDUKAAN YANG PENUH KEMEWAHAN DI SUKU TORAJA1.jpg

 

 

 

 

 

Mayoritas penduduk suku Toraja, hingga enam puluh persen masih memegang teguh kepercayaan nenek moyangnya, maka adat istiadat yang ada sejak dulu tetap dijalankan sekarang. Sebagai penganut Aluk Todolo masyarakat Suku Toraja mengenal dan masih melestarikan dua ritual besar dalam daur hidupnya, yaitu: Upacara kegembiraan yang disebut Rambu Tuka dan upacara kedukaan yang disebut Rambu Solok.

Upacara Rambu Solok adalah jawaban dari ketidakpastian akan misteri kehidupan setelah mati, agar terhapuskan segala kekhawatiran akan nasib si mati di alam baka. Karena ajaran Aluk Todolo menurut orang Toraja berisi konsep kepercayaan terhadap alam kehidupan setelah mati.

Ajaran ini menganggap bahwa arwah seseorang setelah mati tidak hilang begitu saja melainkan kembali ke suatu tempat yang dianggap sebagai alam arwah atau sebagai tempat asal-usul leluhur mereka. Karena itulah, di dataran tinggi Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, upaya untuk menguak misteri itu telah menciptakan sebuah prosesi religius yang begitu rumit, kompleks, dan memakan banyak tenaga serta biaya.

Pada awalnya, tata cara upacara Rambu Solok dalam kepercayaan Aluk Todolo, terogolong upacara yang rumit dan kompleks. Karena dalam upacara Rambu Solok meliputi tujuh tahapan, yaitu: Rapasan, Barata Kendek, Todi Balang, Todi Rondon, Todi Sangoloi, Di Silli, Todi Tanaan.Secara umum tujuan dari upacara yang termasuk kelompok Rambu Solok adalah untuk keselamatan arwah leluhur di alam puya dan kesejahteraan serta keselamatan manusia di dunia.

Namun, sejak masuknya agama Kristen, Katolik, dan Islam, beberapa bagian prosesi telah dihilangkan. Kini, secara umum, ada empat bagian prosesi yang masih terus dilakukan, yaitu Mapalao, penerimaan tamu, penyembelihan kerbau, dan penguburan.

Dalam pelaksanaan upacara Rambu Solok tersebut dipergunakan berbagai sarana termasuk beberapa peninggalan budaya megalitik yang dapat tahan lama, seperti menhir, lumpang batu, dan karopik. Berdasarkan fungsinya dapat diketahui jenis peninggalan yang dipergunakan sebagai sarana pemujaan untuk keselamatan arwah leluhur di alam puya, yaitu menhir jenis pesungan banek, menhir jenis simbuang, lumpang batu, karopik, dan kandean dulang. Selain itu puluhan ekor kerbau dan babi mesti dikorbankan dengan melibatkan massa secara kolosal dan membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah.

Mapalao adalah proses membawa jenazah ke pusat prosesi, yaitu di rumah adat Tongkonan. Mapalao dilakukan dengan mengarak keranda jenazah dari rumah tinggal menuju Tongkonan keluarga. Di sanalah, jenazah disemayamkan sementara waktu di sebuah Lakean yang terletak di ujung Tongkonan.

Selang beberapa jenak keluarga menerima kedatangan para tamu untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Kedatangan tamu akan ditandai bunyi lesung yang ditabuh sejumlah wanita.

Para tamu datang dalam kelompok-kelompok kerabat sambil membawa hewan seperti kerbau dan babi untuk disumbangkan. Kemudian tuan rumah segera membawa mereka ke Lantang dan menyediakan hidangan. Di saat yang sama, alunan kidung kesedihan dari penari Renteng sengaja dilantunkan untuk menggambarkan sejarah hidup almarhum.

Kemudian, hewan yang telah diterima keluarga, baik dari sumbangan maupun keluarga sendiri akan dihitung oleh panitia yang terdiri dari keluarga, aparat desa, dan masyarakat adat. Untuk disembelih satu persatu di depan Tongkonan dan keranda jenazah.

Setelah semua rangkaian upacara telah dilewati maka saatnya dilakukan penguburan. Kuburan suku Toraja berada di atas bukit-bukit batu, bukan di bawah tanah. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan akan keselamatan arwah leluhur di alam puya, yang sangat tergantung kepada pemenuhan syarat-syarat yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan adat. Seperti berbagai tahapan upacara, bekal berupa korban persembahan dan bekal kubur dan perlakuan-perlakuan lainnya setelah seseorang meninggal. Sehingga ada keyakinan bahwa semakin menantang proses penguburan maka semakin tinggi pula derajat keluarga yang meninggal.

Pelaksanaan penguburan dilakukan pada beberapa jenis kuburan baik secara langsung (kubur primer) maupun tidak langsung (kubur sekunder), baik mempergunakan wadah tertentu sepertierong maupun tanpa wadah seperti pada kubur jenis sillik.

Jenis Liang Sillik diperuntukkan bagi strata sosial yang berasal dari Tanak Kua-Kua (strata sosial rendah). Yaitu penguburan pertama tanpa menggunakan wadah tertentu. Sedangkan strata sosial menengah dan tinggi, dikuburkan pada jenis Liang Erong, Liang Tokek, Liang Pak, dan Patane, yang mempergunakan wadah erong, baik yang berfungsi untuk penguburan pertama maupun untuk penguburan kedua. Penguburan kedua hanya berlaku bagi para bangsawan tinggi dan keluarganya.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1123/rambu-solok

 

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...