Rusip merupakan salah satu dari sekian banyak makanan tradisional masyarakat Bangka. Rusip terbuat dari ikan yang telah difermenatasikan dan digunakan sebagai pengganti sambal untuk lalapan daun singkong, mentimum, dan sebagainya.
Rusip dibuat dengan cara membersihkan ikan teri dari kotoran dan kepalanya dibuang. Ikan dicuci hingga bersih dan ditiriskan. Ikan dicampur dengan garam dan diremas-remas agar garam tercampur dengan merata. Kemudian campuran garam dan ikan disimpan selama 1 malam di dalam wadah tertutup. Selanjutnya, campuran ikan dan garam ditambahkan dengan air gula aren. Campuran disimpan dalam wadah yang tertutup seperti botol selama 1 minggu atau lebih. Rusip yang disiap dikonsumsi akan menghasilkan bau yang khas dan berasa asam dan asin.
Rusip dikonsumsi dengan menambahkan irisan cabai dan bawang merah serta perasaan air jeruk sambal. Bagi yang tidak menyukai rusip tanpa dimasak, rusip dapat dimasak terlebih dahulu dengan cara mendidihkan rusip yang telah ditambahkan irisan cabai dan bawang merah di wajan
Cara pembuatan Rusip :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sastra (2008), hasil uji organoleptik untuk parameter penampakan, warna, aroma, dan rasa terhadap rusip yang paling disukai panelis adalah rusip dengan konsentrasi garam 10% pada pemeraman 14 hari dengan karakteristik nilai pH (4,62), TPC (3,6×106 koloni/g), kadar garam (6,90%), total asam laktat (2,18%), kadar air (66,49%), kadar lemak (0,96%), kadar protein (17,6%), dan kadar abu (10,70%). Menurut Suryatno (2010), Rusip termasuk didalam kelompok makanan EA dan memiliki kandungan energi sebesar 110 kalori, protein 11.50 gram, lemak 2.00 gram, karbohidrat 11.70, kalsium 479.00 mg, fosfor 348 mg, Zat Besi 7.10 mg, Vitamin A 0 RE,Vitamin B1 0.04 ug, Vitamin C 0.0 mg, F-EDIBLE (BDD) 100, dan F-WEIGHT 100. F-EDIBLE (food edible) adalah bagian atau persentase berat pangan yang dapat dimakan (bdd) dan sedang F-Weight adalah berat makanan yang dianalisis untuk mendapatkan zat gizi sesuai yang tertera daftar. (Sastra, Windo. 2008. Fermentasi Rusip.Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor, Skripsi)
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang