×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Kampung Ngrembang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang

RITUAL MEGENGAN

Tanggal 07 Jun 2017 oleh Irvina Nurfitriani.

Megengan berasal dari kata megeng yang artinya ‘menahan’. Tak hanya makan dan minum, tetapi juga menahan dari segala nafsu dan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Tradisi Megengan dimaknai sebagai perwujudan rasa syukur atas umur panjang sehingga bisa bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan.

Megengan diisi dengan kegiatan bersih-bersih makam bagi laki-laki dan bersih-bersih masjid atau mushola. Kegiatan ini dilakukan seminggu sebelum memasuki Bulan Ramadhan.

Sedangkan para perempuan mempersiapkan tumpeng untuk disedekahkan dalam rituan megengan. Mereka juga memasak makanan untuk kemudian dikirimkan sebagai bentuk sedekah ke tetangga atau saudara. Kue yang tak pernah ketinggalan dalam tradisi ini adalah kue apem.  

Apem berasal dari kata afwum yang artinya adalah meminta dan memberi maaf. Konon karena masyarakat Jawa tidak mengenal huruf “f”, kata afwun berubah menjadi apwun, lalu menjadi apwum, kemudian apwem, dan akhirnya menjadi apem. Begitu yang sering diungkap oleh para sesepuh desa dan pemuka agama setempat.

Kue apem terbuat dari bahan dasar tepung beras putih dan santan. Tepung beras putih dimaknai sebagai symbol kebersihan dan kesucian. Sementara itu, santan merupakan air hasil perasan dari kelapa. Dalam bahasa Jawa disebut ‘santen’ yang merupakan akronim dari kata Jawa ‘sagetho nyuwun pangapunten’ yang berarti permohonan maaf.

Gula dan garam melambangkan perasaan hati. Apabila semua bahan-bahan itu dijadikan satu, bermakna simbolis, yaitu kesucian dan ketulusan perasaan hati manusia. Jadi, makan Kue Apem bisa diartikan memohon maaf kepada keluarga, sanak saudara, tetangga, dan teman. Seusai makan apem biasanya orang-orang saling bersalaman meminta maaf dan kemudian membaca doa.

Selain mengirimkan kue apem, biasanya disertakan juga buah pisang. Apem dan pisang bila disatukan akan menjadi payung yang melambangkan perlindungan dari segala cobaan selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Tradisi ini dipuncaki dengan berdoa bersama lalu diikuti dengan menyantap tumpeng seusai Tarawih. Puncak acara tradisi ini juga diisi dengan mendoakan para sesepuh yang telah wafat. Sebagai puncak megengan biasanya warga masyarakat berkumpul di suatu tempat untuk berdoa bersama dan setelah itu mereka akan makan secara bersama-sama. Dalam acara ini, mereka melebur menjadi satu antara orang dewasa dan anak-anak dengan makan di satu alas daun pisang yang menjadi simbol kerukunan dan saling berbagi.

Seiring berjalannya waktu pelaksanaan megengan sudah tidak kaku lagi. Di beberapa daerah megengan dilakukan beberapa hari sebelum Ramadhan dan dengan memakai gunungan apem ditempat terbuka atau lapangan. Meskipun masih ada yang memegang tradisi melaksanakan megangan pada satu hari menjelang Ramadhan. Sedekah pun hampir semua seragam, yakni nasi tumpeng lengkap beserta ubo rampe, apem, dan pisang.

Sebuah tradisi seharusnya masih akan terus lestari, sebab di situ terdapat nilai-nilai luhur seperti gotong royong dan saling berbagi, sekaligus bertukar senyum kebahagiaan dan merajut tali kebersamaan.

Sumber: Media Indonesia, edisi Mei 2017

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...