Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Jawa Barat Betawi
Putu Mayang
- 29 Agustus 2017
Putu Mayang 
 
Yo saatnya kita makan – makan lagi, sekarang kita akan bahas makanan tradisional khas dari Betawi. Yo yaitu kue tradisonal putu Mayang yang sangat enak ..
Suka jajanan tradisional khas Nusantara? Atau bahkan ingin melestarikan kue-kue tradisional yang kini semakin tersisihkan dengan budaya kuliner instan?
 
Bagi masyarakat Betawi di Indonesia, kue putu mayang merupakan salah satu makanan khas mereka yang khusus dibuat unik menyerupai gulungan mie yang bulat seperti kembang dengan tampilan warna - warni alami. Saat ini kue putu mayang telah menyebar diberbagai daerah tanah air, dimana masyarakat Melayu dan orang Jawa mengenal bentuk dan jenis kue putu mayang dalam cita rasa yang beragam. Pada umumnya kue ini terbuat dari bahan baku berupa tepung beras bercampur santan dan gula merah. Diketahui bahwa negeri Nusantara sangat kaya dengan berbagai kuliner tradisionalnya. Beragam bahan baku alami banyak tersedia di dalamnya dan mampu diterjemahkan menjadi berbagai hidangana kuliner yang berasa lezat,gurih dan manis. 
Salah satu contoh adalah olahan khas masyarakat Betawi yang satu ini, kue putu mayang, seperti dijelaskan di atas, diolah dari bahan baku utama berupa tepung beras, santan kelapa dan gula merah, dimana adonan dasar mereka akan dibentuk menjadi makanan yang unik, berwarna - warni dan yang pasti rasanya lezat.
 
Kue putu mayang biasanya disantap dengan saus manis dari gula merah dicampur dengan santan. Putu mayang berbentuk seperti untaian benang kusut dalam beraneka warna yang nikmat disantap dengan kuah gula merah kental, merupakan salah satu penganan tradisional yang sering muncul pada waktu bulan puasa. Meskipun cukup mudah untuk mendapatkannya di pasar – pasar tradisional hingga penjual kue angkringan, tak ada salahnya jika anda sesekali mencoba membuatnya sendiri di rumah. 
 
Resep kue putu mayang menjadi pilihan yang tepat untuk  dicoba di rumah. Pasalnya kini para pedagang jajanan sudah mulai meninggalkan kue tradisional yang satu ini. Meskipun masih ada yang menjual atau membuatnya biasanya menggunakan bahan bihun yang pastinya akan merubah rasa aslinya. Kue putu mayang adalah kue basah khas Betawi yang memiliki bentuk unik seperti mi dengan warna-warni yang unik sehingga mampu menggugah selera. Saat penyajian kue ini disajikan dengan kuah santan manis yang memberikan perpaduan rasa yang unik.
 
Nama kue ini jika dibaca sekilas mirip dengan kue putu ayu, namun pastinya berbeda baik rasa maupun penyajiannya. Kue putu ayu tidak disajikan dengan kuah, hanya ditaburi dengan parutan kelapa untuk menampilkan rasa gurih. Namun persamaannya adalah kue putu mayang juga dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana, sekaligus prosesnya juga sangat mudah dipraktekkan. 
 
 
Bahan-bahan :
500 ml air
500 gram tepung beras
250 gram tepung kanji
250 ml santan kental
 
Bahan kinca/saus gula :
500 ml santan kental
3 lembar daun pandan
250 gram gula merah
1 sendok makan tepung beras ketan (larutkan)
100 gram gula pasir
Garam secukupnya
 
Catatan : - saat memasak santan gunakan api kecil agar santan tidak pecah
                 - agar lebih menarik bisa divariasi degan berbagai warna sesuai selera
 
Cara membuatnya :
1. Campurkan tepung beras bersama tepung kanji, aduk-aduk hingga tercampur rata, lalu tuang dengan santan. Selanjutnya panaskan dan aduk hingga campuran bahan mengental, lalu angkat. Cetaklah adonan yang sudah jadi menggunakan cetakan untuk membuat kue putu mayang, lalu kukus hasil cetakan hingga matang (jangan terlalu lama).
2. Membuat saus gula/kinca : didihkan santan kental bersama dengan daun pandan. Kemudian masukkan gula merah, gula pasir dan garam. Masak lagi dan kentalkan dengan menambah kan larutan tepung ketan. Jika sudah segera angkat dan diamkan agar dingin.
3. Penyajian : sajikan putu mayang bersama kinca atau saus gula merah.
 
Selamat Mencoba

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline