|
|
|
|
Pusat Kerajinan Rajapolah Tanggal 16 Aug 2018 oleh OSKM18_19818040_Salfa Afifah Amini. |
Pusat Kerajinan Rajapolah
Rajapolah. Berasal dari kata "Raja" dan "Polah". "Raja" berarti penguasa tertinggi; yang mempunyai kekuasaan. Sedangkan "Polah" yang dimaksud disini adalah mengolah, kemampuan untuk mengolah sesuatu, atau bisa diartikan membuat suatu karya dengan mengolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa Rajapolah, salah satu kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ini merupakan tempat dimana warganya ahli dalam mengolah berbagai hal atau bahan sehingga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, bahkan bernilai seni. Pertanyaan pun muncul. Lalu, apa sebenarnya yang diolah oleh warga Rajapolah? Jawabannya adalah banyak. Namun, kali ini saya hanya akan membahas satu, dimana hal ini menjadi salah satu ciri khas dari Rajapolah, yaitu kerajinan anyaman.
Bisa dibilang kerajinan anyaman merupakan unsur penting dikehidupan warganya. Bukan hanya sebagai mata pencaharian, namun juga sebagai budaya untuk dijaga dan dilestarikan. Kepedulian masyarakat tentang pentingnya melestarikan kerajinan anyaman salah satunya tercermin dari adanya mata pelajaran kerajinan anyaman di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Rajapolah. Ditahun pertama dan kedua, siswa diajari pengetahuan dasar tentang kerajinan anyaman. Mulai dari bahan, cara pengolahan, sampai pada tahap akhirnya. Barulah ditahun ketiga, siswa diajak untuk membuat kerajinan anyaman.
Sebagai salah satu dari warga Rajapolah, saya merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kerajinan anyaman yang berkembang di daerah saya. Berangkat dari tugas wawancara dari sekolah (tahun 2017), saya bersama beberapa teman saya mewawancarai salah satu pemilik toko kerajinan anyaman di Rajapolah, beliau adalah Bapak Tiwan. Usaha kerajinan yang beliau jalankan ini merupakan usaha turun-temurun yang telah diwariskan dari sekitar tahun 1990. Dulunya, kerajinan yang ada tidak seberagam sekarang. Bentuknya masih sederhana dan hanya mengedepankan aspek fungsi tanpa memperhatikan nilai estetis. Kebanyakan hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga, misalnya boboko untuk tempat nasi yang sudah matang, samak atau tikar sebagai alas duduk, dan masih banyak lagi. Kemudian, seiring berkembangnya zaman, muncul permintaan pasar dari sisi yang lain, yang mengedepankan selain aspek fungsi tapi juga keindahan. Sehingga dari hasil olah rasa dan olah pikiran, dibuatlah kerajinan anyaman tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga, namun juga dapat menjadi suatu karya bernilai seni yang laku dipasaran.
Sebagian besar kerajinan anyaman berbahan dasar dari pandan jaksi, tanaman pandan yang memang banyak tumbuh di daerah sekitar Rajapolah. Namun, ada juga yang menggunakan rotan ataupun bambu. Kerajinan anyaman yang berkembang di zaman modern ini banyak macamnya. Mulai dari tas, dompet, topi, box, hiasan lampu, dan berbagai benda serta pernak-pernik lainnya. Dan perlu diketahui, motifnya bisa mencapai ribuan. Itulah yang menjadikan kerajinan anyaman Rajapolah tidak monoton karena selalu ada kreativitas dan inovasi dari para pengrajinnya.
Berada di pinggiran Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Pusat Kerajinan Anyaman ini dipenuhi oleh para pengrajin yang sekaligus penjual maupun yang hanya sebagai distributor kerajinan anyaman. Kerajinan yang dijual antara satu toko dan toko yang lain mayoritas sama. Dalam artian jenis dan motifnya tidak jauh berbeda. Yang membedakan tentunya adalah kualitas dari kerajinan anyaman yang bergantung kepada produsen masing-masing toko. Kebetulan, selain menjadi distributor, Bapak Tiwan adalah produsen dari kerajinan anyaman yang beliau jual. Jadi dengan begitu, tidak hanya sekadar menjual, beliau juga tahu betul bagaimana seluk beluk proses pembuatan kerajinan anyaman, dari mulai modal sampai pada tahap pemasaran. Berbicara mengenai modal dan keuntungan, biasanya diambil 20% - 30% dari modal sebagai keuntungan. Untuk masalah pemasaran khususnya penjualan dalam jumlah yang besar, Bapak Tiwan ini dan tentunya para pengrajin lain mempunyai konsumen langganannya masing-masing. Dalam hal pendistribusian, kebanyakan kerajinan anyaman ini dikirim ke kota-kota hampir di seluruh Indonesia. Namun tak jarang pengiriman dilakukan ke luar negeri, misalnya Malaysia, Jepang, bahkan Jerman. Untuk penjualan dalam jumlah sedikit, yaitu konsumen tak tetap yang merupakan wisatawan yang baik sengaja maupun tidak sengaja mampir saat berada di Rajapolah, jumlahnya tidak tetap. Berdasarkan hasil wawancara, pengunjung terbanyak ada disaat musim liburan sekolah, libur hari raya, dan libur tahun baru.
Jadi, saat Anda sedang melewati atau berada di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, mungkin Anda bisa mampir dulu ke Pusat Kerajinan Rajapolah untuk melihat-lihat hasil karya warga Rajapolah dengan kerajinan anyamannya yang kemudian boleh sekali menghargainya dengan membeli satu-dua benda untuk dijadikan buah tangan. Terima kasih.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |