Tempat peribadatan umat Hindu, yakni pura kurang dapat di temui dibandingkan dengan tempat peribadahan agama-agama lain. Di Surabaya sendiri sebagai ibu kota Jawa Timur memang sulit kita temui tempat peribadatan umat Hindu karena letaknya yang tidak berada di pusat kota. Entah karena alasan filosofis atau memang menjadi sebuah kepatenan, bahwa letak pura selalu berada di dekat aliran air atau di sekitar pegunungan. Pura Segara yang letaknya tidak jauh dari pantai Kenjeran, merupakan salah satu bukti filosofis pemilihan tempat. Pura Segara ini merupakan salah satu pura yang banyak dikunjungi oleh umat Hindu di Surabaya. Walaupun letaknya berada di dalam komplek perumahan angktan laut, tak jarang pada saat hari libur pura ini menjadi penuh sesak oleh umat Hindu yang ingin bersembahyang.
Pura Segara adalah salah satu Pura tempat ibadah umat Hindu di Surabaya. Lokasi Pura Segara sendiri ada di kompleks perumahan TNI AL bersebelahan dengan komplek perumahan Pantai Mentari. Dibangun dan dikelola oleh TNI AL dan diresmikan pada Tahun 1981. Dari sini kita bisa melihat bahwa Akses untuk menuju kesana sangat mudah, selain itu lokasinya juga berdeketan dengan salah satu spot pariwisata yang paling terkenal di Surabaya yaitu pantai kenjeran.
Dari sejarahnya sendiri pembangunan “Pura Segara” ini dimulai pada akhir Januari 1980, setelah keluarnya izin membangun dari Pangdaeral IV, Laksda TNI Gatot Suwardi No. B/15/04/20/9/tanggal 15 Januari 1980 di atas tanah seluas 80 M X 60 M atau seluas 480 m2. Penentuan kosala kosali berdasarkan petunjuk dari Ratu Ida Pedanda Putra Telaga dari Griya Banjarangkan Klungkung, Bali. Areal pura terdiri dari 3 (tiga) mandala yaitu Utama Mandala terdapat Padmasana, Bale Pemiosan, Pengrurah. Madya Mandala terdapat apit surang, Kori Rong Tiga dan Bale kulkul. Bangunan dibuat dari bahan cetakan oleh tukang yang didatangkan dari desa Kapal, Badung, Bali. Sedangkan di Nista Mandala yakni areal terluar ada sejumlah bangunan yang berfungsi sebagai gedung pasraman, gedung sekretariat PHDI, dan balai pesandekan. Pada 17 Juli 1981 pura ini dipelaspas dan diresmikan oleh Pangdaeral IV Surabaya, Bapak Laksda Gatot Suwardi. Pada awalnya pura ini diperuntukkan bagi warga Hindu yang bertempat tinggal di kompleks TNI AL Kenjeran dan sekitarnya (saat itu sekira 21 KK). Dalam perkembangannya, umat yang kemudian menjadi penyungsung pura hingga saat ini hampir 100 KK.
Karena Pura ini berdekatan dengan lokasi kampus ITS Surabaya maka Pura ini sering kali digunakan untuk aktifitas kemahasiswaan bagian kerohanian agama hindu, seperti pembekalan mahasiswa baru ITS. Pura ini juga sering kali digunakan sebagai diskusi-diskusi keagamaan oleh kelompok-kelompok generasi muda Hindu untuk lebih mendalami arti kedamaian sesungguhnya di dalam agama Hindu. Pura ini juga terletak diseputaran pantai Kenjeran sehingga demikian Pura ini diberi nama Segara (segare dalam bahasa Bali berarti laut, air).
Pura Segara Kenjeran memiliki suasana sangat sejuk dan cukup ramai. Tempat ini juga memiliki berbagai acara yang cukup terkenal bagi masyarakat Surabaya misalnya acara Ogoh-Ogoh, Metatah/Metandes (potong gigi), maupun berbagai pelestarian budaya seperti pembelajaran tari tari tradisional dan gamelan. Para wisatawan juga disuguhi berbagai fasilitas dan tempat bermain bagi anak-anak agar sebisa mungkiin bisa merasa nyaman. Berbagai cara diupayakan dari masyarakat dan pihak pengelola untuk melestarikan dan membuat wisatawan lebih tertarik dengan kebudayaan tradisional. Karena di Surabaya sendiri tempat ini pamornya kurang terkenal dan masih kalah dengan berbagai tempat wisata dan liburan yang lebih modern di Surabaya misalnya saja pantai Kenjeran yang terletak tidak jauh dari Pura tersebut.
Pada kesempatan kali ini kami ingin menceritakan bagaimana perjuangan para pengurus serta masyarakat beragama hindu di Surabaya dalam melestarikan budaya di tengah kota Surabaya. Padahal Surabaya notabenya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan merupakan kota metropolitan.
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.