|
|
|
|
Prosesi Perkawinan Adat Tana Samawa Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16618341_Qiara Fildzah Yanetta. |
Sudah merupakan rahasia umum bahwa Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam, salah satunya adat perkawinan atau pernikahan. Berbagai daerah di Indonesia memiliki berbagai macam rangkaian prosesi baik sebelum, saat, dan sesudah pernikahan dengan tujuan agar pernikahan yang dilakukan dapat membentuk rumah tangga yang samawa. Tana Samawa (Sumbawa), Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu contoh daerah yang mempunyai adat perkawinan tersendiri.
Dalam adat masyarakat Sumbawa, terdapat berbagai rangkaian prosesi atau acara yang biasa dilakukan sebelum melangsungkan acara pernikahan. Namun dalam perkembangannya, ada beberapa prosesi yang sudah jarang dilakukan oleh pihak keluarga kedua mempelai. Ada pula prosesi yang dilaksanakan secara bersamaan dengan alasan menghemat biaya yang digunakan. Terdapat 8 prosesi-prosesi perkawinan yang biasa dilakukan dalam adat Sumbawa, berikut penjelasannya.
1. Bajajak
Bajajak merupakan tahap awal dalam prosesi perkawinan adat Samawa. Bajajak dapat dikatakan sebagai proses pdkt atau pendekatan calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Jika sang pria jatuh hati pada seorang wanita maka kerabat dekat (biasanya kerabat perempuan) akan diutus untuk mencari tahu lebih dalam tentang sang wanita terutama tentang kepribadian, keterampilan, serta kesungguhan sang wanita dalam membina rumah tangga. Namun prosesi seperti ini sudah sangat jarang dilakukan, karena masyarakat modern umumnya lebih memilih untuk melakukan pendekatan secara langsung atau melalui tahapan pacaran.
2. Bakatoan
Bakatoan merupakan proses lamaran yang dilakukan keluarga calon mempelai pria terhadap keluarga calon mempelai wanita. Pihak-pihak yang hadir dalam acara lamaran ini adalah kerabat kedua calon mempelai ditambah dengan tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Setelah keluarga kedua belah pihak sepakat, barulah acara bakatoan dilaksanakan pada tanggal yang telah disepakati.
3. Basaputis
Prosesi ini biasa juga disebut dengan Saputis Ling. Pada prosesi ini, keluarga kedua belah pihak memusyawarahkan segala keperluan yang harus dipenuhi oleh keluarga pihak pria untuk mendukung dan menyukseskan acara pernikahan. Sedangkan keluarga pihak wanita sesuai dengan adat menjadi pelaksana hampir seluruh rangkaian prosesi perkawinan adat Samawa. Basaputis diakhiri ketika keluarga kedua belah pihak telah menyetujui keperluan-keperluan yang harus dilengkapi hingga keperluan mas kawin.
4. Bada'
Bada' merupakan prosesi pemberitahuan secara resmi kepada calon mempelai wanita bahwa ia akan dinikahkan dengan calon mempelai pria. Prosesi ini biasa dilakukan oleh istri tokoh-tokoh masyarakat yang diundang. Namun, prosesi ini sudah jarang dilakukan oleh keluarga calon mempelai.
5. Nyorong
Nyorong atau kini biasa disebut dengan Sorong Serah, merupakan proses penyerahan hantaran berupa barang-barang yang telah disepakati kedua belah pihak saat basaputis yang dilakukan oleh rombongan keluarga calon mempelai pria menuju rumah calon mempelai wanita. Prosesi ini dilengkapi dengan acara Rabalas Lawas perwakilan kedua keluarga calon mempelai dan biasanya diiringi dengan Ratib Rabana Ode.
6. Barodak Rapancar
Prosesi ini merupakan prosesi yang penting dan menjadi prosesi yang wajib dilaksanakan dalam rangkaian prosesi adat perkawinan Sumbawa. Barodak Rapancar memiliki nilai filosofi yang paling dalam dibandingkan dengan prosesi sebelum akad nikah yang lainnya. Odak, bedak tradisional Sumbawa yang dugunakan dalam prosesi Barodak sendiri melambangkan keikhlasan, kesatuan hati, dan tekad kedua mempelai dalam membina rumah tangga. Dalam acara ini terdapat Ina Odak yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan acara Barodak Rapancar. Saat ini Barodak Rapancar biasanya disatukan dengan pelaksanaan Nyorong, dengan alasan penghematan biaya.
7. Nikah
Setelah melalui rangkaian prosesi acara sebelumnya, barulah akad nikah dapat dilaksanakan. Keluarga kedua mempelai serta tokoh-tokoh masyarakat yang diundang menjadi saksi terbentuknya rumah tangga baru yang mudah-mudahan dapat menjadi rumah tangga yang samawa.
8. Tokal Basai
Tokal Basai atau yang biasa disebut dengan Resepsi, dilaksanakan oleh keluarga mempelai wanita dengan bantuan dari keluarga mempelai pria sesuai dengan kesepakatan pada Basaputis. Acara resepsi ini biasanya diiringi dengan lagu-lagu Sumbawa.
Itulah serangkaian prosesi perkawinan adat Sumbawa beserta penjelasan singkatnya. Pada jaman dahulu terdapat prosesi Rame Mesa setelah acara Nikah, namun Rame Mesa sudah lama tidak dilaksanakan lagi dengan alasan ekonomi dan kerusuhan yang diakibatkan dijalanan. Hingga kini, masyarakat Sumbawa masih melaksanakan pernikahan dengan prosesi-prosesi sesuai adat Sumbawa, meskipun pada perkembangannya ada beberapa prosesi yang jarang dilakukan lagi.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |