Ornamen
Ornamen
Ukiran Sumatera Utara Karo, Sumatera Utara
Pintu Jambur Rumah Adat Suku Karo
- 4 September 2012 - direvisi ke 4 oleh Pasukat pada 21 Februari 2014

Pintu yang berengsel ini merupakan penutup pintu masuk ke sapo (gudang yang digunakan orang Karo untuk menyimpan beras di ladang) pada zaman dahulu. Semua pintu terdapat ukiran cicak kecil. Dalam mitos, cicak biasanya dihubungkan dengan dewa (Beraspati Juma), tapi ada juga yang menghungkannya dengan penjaga rumah. Dewa lain yang juga sering dihubungkan adalah Beraspati Taneh yang melambangkan kesuburan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Beberapa hal yang perlu dikoreksi dan diluruskan

1. Melihat Karo haruslah dengan kacamata Karo dan dengan rasa kekaroan, bukan dengan kacamata Batak dan rasa Batak, sehingga tidak terjadi kekeliruan dan salah paham antara Karo dan Batak. Sehingga, informasi itu benar, sehingga masyarakat pembaca tahu benar yang mana Karo dan yang mana Batak. Sebab, jika melihat Karo dengan kacamata Batak dan rasa Batak, maka sama halnya melihat Sunda dan Madura dari kacamata Jawa(suku). Rusis dan Ukraina sama-sama pucat dan dengan sorotmata dingin dan suram, akan tetapi rasa - perasa Rusia dan Ukraina. Sama tidak cukup dari apa yang tampak/terllihat melainkan ide, rasa, dan cara memahami sesuatu, kecuali mirip. Karo mirip dengan Batak, tetapi tidak sama! 2. Orang Karo menyebut tempat tinggal dengan S - a - p - o (Sapo) bukan Sopo(Batak). Rumah bukan "ruma", "beras" bukan "boras". Dan walai mirip dan artinya juga mirip, namun memiliki ide dan makna yang berbeda. 3. Karo dan Batak adalah dua suku terbesar dan sama-sama suku yang tinggal di Sumatera Utara sekarang ini, tetapi memiliki bahasa, tradisi, budaya, kebiasaan, dll yang berbeda, dan domisili domiannya: Karo meliputi eks Kresidenan Sumatera Timur(Sekarang: Kab. Karo, Kab, Simalungun, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Dairi dan Pak-pak Barat, Kab. Deli Serdang, Kab. Langkat, Kodya Medan, Kodya Binjai, Kodya. Tebing Tinggi) dan sebahagian di daerah NAD(Aceh Tenggara). Sedangkan Batak diminan di Eks Kresidenan Tapanuli(Sekarang: Kab. Taput, Tapteng, Tapsel, Tobasa, Humbahas, Sibolga, Labuhan Batu, dll). Mejuah-juah(KARO) - Horas(Batak) Bujur ras mejuah-juah kita kerina.

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU