×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Rancakalong

Pertunjukan Tarawangsa

Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM_16718432_Muhamad Fauzan.

Cara Memainkan dan Pola Pertunjukan

            Pelaksanaan seni Tarawangsa biasa dilakukan jam 10 malam hingga jam 4 pagi.
            Para pelaku seni Tarawangsa terdiri dari:
  1. Saehu,
  2. Penari yang berjumlah antara 5, 7 dan atau 9 orang penari yangterdiri dari wanita yang rata-rata berlanjut usia.
  3. Nayaga,
  4. Saksi,
  5. Kuncen.

             Bentuk dan pola pertunjukan dibagi menjadi beberapa fase, yaitu terdiri dari: 

  1. Tatalu,
  2. Ngukus,
  3. Ijab Kabul,
  4. Ngalungsurkeun,
  5. Nema,
  6. Nyumpingkeun,
  7. Nginebkeun.


Alat dan Sarana Pertunjukan

  1. Waditra
            Alat musik seni tarawangsa terdiri dari 2 (dua) buah waditra yaitu waditra sejenis kecapi yang disebut jentreng dan sejenis rebab yang disebut tarawangsa.
            Kecapi jentreng bentuknya menyerupai perahu dengan ukuran panjang antara 75 cm sampai 104 cm, sedangkan lebarnya antara 12 sampai 14 cm, terdiri dari ruruma, geulang, inang, paksi, lubang suara dan kawat / dawai yang berjumlah 7 buah.
            Sedangkan waditra yang disebut tarawangsa merupakan alat gesek yang bentuknya mirip rebab, resonasinya terbuat dari kayu, berleher panjang dan mempunai dua buah kawat.
            Peranan waditra tarawangsa selain sebagai pembawa melodi lagu, juga sebagai goong, yang dipetik untuk memperkuat aksen petikan pada akhir kenongan atau lagu.
  
      2. Perlengkapan
Dalam seni tarawangsa selalu disediakan sesajen sebagai syarat berlangsungnya ritualyang setiap komponennya mengandung makna simbolik.
            Sesajen dalam seni tarawangsa terdiri dari sesajen di tengah rumah dan sesajen di padaringan (goah).
Sesajen di tengah rumah terdiri dari:
  1. Pang-ibuan dan Pang-ramaan, berupa boneka kayu menyerupai kepala manusia laki-laki dan perempuan. Boneka laki-laki mengenakan ikat kepala dan boneka perempuan memakai kerudung.
  2. Bakakak (ayam panggang bakar)
  3. Duit benggol (uang koin) 
  4. Dewegan (kelapa muda)
  5. Kopi pahit, kopi manis
  6. Bubur merah dan bubur putih
  7. Kemenyan
  8.  Cerutu
  9. Pakaian kebaya putih, sisir soppal, tenda putih, gelan perak, selendang merah, putih, hijjau dan keris.
  10. Panradian
  11. Sisir dan kaca
  12. Minyak kelapa
  13. Gula merah dan gula batu
  14. Tektek (lipatan sirih yang telah diberi bumbu)
  15. Rurujakan Sembilan macam
  16. Parukuyan.
 
            Sedangkan jenis sesajen di padaringan (goah) terdiri dari:
  1. Ineban yaitu rantang yang dibungkus selendang (kemben) di dalamnya berisi beras dan di diatasnya disisipkan sisir, cermin, minyak kelapa dan telor
  2. Beras yang ditancapi hanjuang disertai Bungan rampai
  3. Kemenyan
  4. Minyak
  5. Telur
  6. Sisir
  7. Cermin


Makna-Makna Simbolis

            Adanya sesajen pada saat pelaksanaan seni tarawangsa meruoakan suatu bentuk keseimbangan komunikasi antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara manusia dengan manusia dan komunikasi manusia dengan alam. Setiap barang / benda yang disajikan pada upacara adat tradisi tarawangsa penuh dengan makna-makna simbolik,yang pada dasarnya berisi pesan moral yang harus mnjadi rujukan perilakudalam kehidupan ini.
            Bila disimpulkan dari keseluruhan prtunjukan seni tarawangsa beserta sesajen-sesajennya, maka makna-makna yang bisa dipetik adalah:
  1. Sebuah bentuk perwujudan rasa syukur terhadap Dzat Yang Maha Esa.
  2. Dalam setiap tindakan harus mipit kudu amit ngala kudu bebeja.
  3. Dalam segala tindakan manusia, terutama dalam memperlakukan Padi (Dewi Sri) haruus senantiasa tarapti, taliti jeung ati-ati.
  4. Manusia harus memiliki hati yangsuci dan dapat menahan hawa nafsu.
  5. Manusia hidup itu terdiri dari empat unsur. Gambaran kehidupan itu sendiri dilambangkan dengan Hanjuang yang terdiri darinunsur Bumi (Kendi), unsur Angin atau Udara (Hihid), Darah (Air).

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...