|
|
|
|
![]() |
Pertemuan Werkudara dan Dewa Ruci Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM_19918228_NIna . |
Cerita tentang Ajaran Dewa Ruci kepada Werkudara/Bima ketika masuk ke dasar samudera guna memenuhi tugas gurunya mencari air penghidupan (Tirtamerta), terdapat pada kakawin (tembang) oleh pujangga Surakarta, Yasadipura I.
Alkisah, seorang kesatria yang mulia, jujur, bahkan cenderung lugu yaitu Arya Bimasena alias Prabu Werkudara diutus oleh sang Guru Resi Durna untuk mencari "Tirta Prawitasari" yaitu air kehidupan. Air kehidupan ini berkhasiat untuk menyucikan batin guna mencapai kesempurnaan hidup.
Kemudian Bima menghadap Ibundanya yaitu Dewi Kunthi untuk pergi ke Hutan Tibaksara tepatnya di pegunungan Reksamuka. Dikatakan bahwa letak air itu tersimpan di bawah Kayu Gung Susuhing Angin (Pohon besar tempat bersarangnya angin). Namun Ibunya, Dewi Kunthi serta sanak saudaranya hendak melarangnya dan mengingatkan bahwa mungkin itu hanya jebakan dan dapat membahayakan keselamatannya.
Tekad yang kuat mengantarkan Bima sampai ke hutan dan bertemu dengan Raksasa kembar penguasa Gunung Reksamuka yaitu Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah petempuran dahsyat dan akhirnya Bima yang memiliki kesaktian menyundul langit bisa mengalahkan kedua raksasa tersebut. Tetapi ia tetap tidak menemukan apa yang dicarinya.
Lalu Bima kembali mengahadap gurunya, Resi Durna. Durna menyuruhnya untuk mencari ketempat yang lebih sulit, Ia mengatakan bahwa Tirta Prawitasari tersebut harus dicari di kedalaman lautan. Tanpa ragu sang Bimasena pun langsung berangkat. Ketika berada di dalam laut, Bima dihadang oleh seekor Ular Naga yang hampir membunuhnya. Namun dengan kekuatan kuku Panchanaka, Bima dapat menyingkirkan Ular Naga tersebut.
Akhir cerita Bima pun bertemu dengan sosok yang serupa dengan dirinya namun dalam ukuran yang lebih kecil. Makhluk itu tidak lain adalah Dewa Ruci, yang merupakan Sang Suksma sejatinya, dirinya yang sebenarnya. Pembicaraan inilah yang menjadi inti cerita ini, singkat cerita akhirnya Sang Bimasena masuk ke dalam badan Sang Dewa Ruci melalui kuping kirinya, dan mendapat ajaran tentang kenyataan hidup sejatinya.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bimasuci.jpg&filetimestamp=20140501143951&
Makna Religi Kisah dewa Ruci
Kisah Dewa Ruci ingin menyampaikan ihwal hasrat manusia yang terus dan terus ingin melacak keberadaan Yang Ilahi, dengan nalarnya ia melakukan penjelajahan. Manusia disebut sebagai jagad cilik atau dunia kecil, sedangkan semesta raya disebut sebagai jagad besar yang merupakan manifestasi dari Tuhan sendiri. Dalam penjelajahan itu, sebelum orang melangkah lebih jauh ke dalam dirinya, ia niscaya melakukan pendefinisian diri.
Jagad kecil sama luasnya dengan jagad besar.Di sana, rahasia ke-Tuhanannya disembunyikan, "Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya.Keyakinan ini mengendap dalam keyakinan orang-orang Jawa pada masa silam.
Perjalanan Bima mengalahkan para raksasa untuk menemukan air perwita, mengalahkan naga, dan bertemu dengan Dewa Ruci sesungguhnya sarat dengan simbol-simbol tentang perjuangan manusia mengalahkan nafsu-nafsu yang dapat menghalanginya menuju kesempurnaan, misalnya nafsu makan, kekuasaan, kesombongan, dan lain-lain.
Bima mencapai kesempurnaan karena watak dan sifat rela, patuh, waspada, eling (tidak lupa diri), dan rendah hati. Seseorang yang telah tahu siapa dirinya, akan melakukan hal-hal tersebut dengan alasan ia mengamalkan tugas-tugasnya di dunia.
#OSKMITB2018
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |