Cerita tentang Ajaran Dewa Ruci kepada Werkudara/Bima ketika masuk ke dasar samudera guna memenuhi tugas gurunya mencari air penghidupan (Tirtamerta), terdapat pada kakawin (tembang) oleh pujangga Surakarta, Yasadipura I.
Alkisah, seorang kesatria yang mulia, jujur, bahkan cenderung lugu yaitu Arya Bimasena alias Prabu Werkudara diutus oleh sang Guru Resi Durna untuk mencari "Tirta Prawitasari" yaitu air kehidupan. Air kehidupan ini berkhasiat untuk menyucikan batin guna mencapai kesempurnaan hidup.
Kemudian Bima menghadap Ibundanya yaitu Dewi Kunthi untuk pergi ke Hutan Tibaksara tepatnya di pegunungan Reksamuka. Dikatakan bahwa letak air itu tersimpan di bawah Kayu Gung Susuhing Angin (Pohon besar tempat bersarangnya angin). Namun Ibunya, Dewi Kunthi serta sanak saudaranya hendak melarangnya dan mengingatkan bahwa mungkin itu hanya jebakan dan dapat membahayakan keselamatannya.
Tekad yang kuat mengantarkan Bima sampai ke hutan dan bertemu dengan Raksasa kembar penguasa Gunung Reksamuka yaitu Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah petempuran dahsyat dan akhirnya Bima yang memiliki kesaktian menyundul langit bisa mengalahkan kedua raksasa tersebut. Tetapi ia tetap tidak menemukan apa yang dicarinya.
Lalu Bima kembali mengahadap gurunya, Resi Durna. Durna menyuruhnya untuk mencari ketempat yang lebih sulit, Ia mengatakan bahwa Tirta Prawitasari tersebut harus dicari di kedalaman lautan. Tanpa ragu sang Bimasena pun langsung berangkat. Ketika berada di dalam laut, Bima dihadang oleh seekor Ular Naga yang hampir membunuhnya. Namun dengan kekuatan kuku Panchanaka, Bima dapat menyingkirkan Ular Naga tersebut.
Akhir cerita Bima pun bertemu dengan sosok yang serupa dengan dirinya namun dalam ukuran yang lebih kecil. Makhluk itu tidak lain adalah Dewa Ruci, yang merupakan Sang Suksma sejatinya, dirinya yang sebenarnya. Pembicaraan inilah yang menjadi inti cerita ini, singkat cerita akhirnya Sang Bimasena masuk ke dalam badan Sang Dewa Ruci melalui kuping kirinya, dan mendapat ajaran tentang kenyataan hidup sejatinya.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bimasuci.jpg&filetimestamp=20140501143951&
Makna Religi Kisah dewa Ruci
Kisah Dewa Ruci ingin menyampaikan ihwal hasrat manusia yang terus dan terus ingin melacak keberadaan Yang Ilahi, dengan nalarnya ia melakukan penjelajahan. Manusia disebut sebagai jagad cilik atau dunia kecil, sedangkan semesta raya disebut sebagai jagad besar yang merupakan manifestasi dari Tuhan sendiri. Dalam penjelajahan itu, sebelum orang melangkah lebih jauh ke dalam dirinya, ia niscaya melakukan pendefinisian diri.
Jagad kecil sama luasnya dengan jagad besar.Di sana, rahasia ke-Tuhanannya disembunyikan, "Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya.Keyakinan ini mengendap dalam keyakinan orang-orang Jawa pada masa silam.
Perjalanan Bima mengalahkan para raksasa untuk menemukan air perwita, mengalahkan naga, dan bertemu dengan Dewa Ruci sesungguhnya sarat dengan simbol-simbol tentang perjuangan manusia mengalahkan nafsu-nafsu yang dapat menghalanginya menuju kesempurnaan, misalnya nafsu makan, kekuasaan, kesombongan, dan lain-lain.
Bima mencapai kesempurnaan karena watak dan sifat rela, patuh, waspada, eling (tidak lupa diri), dan rendah hati. Seseorang yang telah tahu siapa dirinya, akan melakukan hal-hal tersebut dengan alasan ia mengamalkan tugas-tugasnya di dunia.
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...