Bagi umat Katolik di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, perayaan Paskah bukan hanya peringatan Hari Kebangkitan Isa Al Masih bagi umat Kristen. Namun juga merupakan ritual agama yang memadukan ritual ibadah dan adat, sebuah perayaan budaya.
Bukan hanya jemaat dari desa-desa di Larantuka yang menikmati perayaan itu. Peziarah dari penjuru nusantara yang lain dan turis mancanegara pun datang untuk menyaksikan kemeriahan ritual Paskah di Larantuka.
Menjelang acara puncak Semana Santa pada Jumat (14/4), umat di Kapela Tuhan Meninu, Kelurahan Sarotari, menggelar ritual Perpetu. Ritual ini memiliki arti, petugas Mardomu pada tahun sebelumnya yang tetap melayani Tuhan dengan membakar lilin di dalam gereja.
"Semua ibu-ibu tidur di kapela/gereja sampai jam 03.00 WIB subuh. Nanti dilanjutkan dengan upacara Trewa dengan membunyikan lonceng dan disambut oleh warga dengan segala macam bunyian sebagai lambang mulai berkabung," ujar Sekretaris panitia Semana Santa, Mikael Mige Sakera kepada detikcom, Rabu (12/4/2017).
Menurut Mikael, sebelum upacara prosesi laut, panitia juga melakukan ritual Tikam Turo (pasang lilin) sepanjang area yang akan dilintasi umat saat perarakan patung. "Persiapan sudah dimulai sejak lima minggu sebelum Paskah setiap hari Rabu," kata dia.
Kapela Tuan Ana merupakan salah satu tempat yang penting dalam prosesi ritual Paskah di Larantuka. Di lokasi ini lah, patung Tuan Ana (Yesus) yang dianggap sakral diletakkan di dalam keranda di ruang klausur tertutup. Patung Tuan Ana hanya 'keluar' dari persemayaman saat Paskah, setelah 'dijemput' oleh Tuan Ma (Bunda Maria) yang bersemayam di Kapela Tuan Ma, tak jauh dari Kapela Tuan Ana.
Patung Tuan Ana dan Tuan Ma nantinya akan diarak menuju Gereja Katedral Renha Rosari Larantuka saat Jumat Agung. Prosesi ini yang disebut masyarakat Larantuka sebagai Semana Santa.
Di Kapela Tuan Ma, yang masih menggunakan Bahasa Portugis untuk berdoa, meja-meja kecil untuk mengaji dan meletakkan lilin sudah tersusun rapi. Di tempat Patung Tuan Ma disemayamkan itu, mardomu melantunkan kidung pujian bagi Yesus dan Bunda Maria setiap malam.
Rabu Trewa
Saat Rabu Trewa tiba, usai melakukan misa warga Larantuka bersiap dengan ritual membuat bunyi-bunyian, pertanda saat berduka menjelang hari kematian Yesus Kristus. Pada malam Rabu Terbelenggu itu, warga mengenang peristiwa saat Yesus dibelenggu tentara Romawi lalu diseret mengelilingi Kota Nazareth setelah ditangkap akibat pengkhianatan muridnya, Yudas Iskariot.
"Warga membuat bunyi-bunyian dengan peralatan apa saja yang bisa menimbulkan bebunyian," ujar Mikael.
Malam ini untuk terakhir kalinya warga diizinkan membuat bebunyian atau memasang musik, sesudahnya bunyi-bunyian dilarang. Keesokan harinya, suasana di Larantuka akan sepi, tanpa bunyi-bunyian.
Menurut kepercayaan di Larantuka, warga bahkan tidak boleh mengangkat kakinya, tidak boleh naik pohon, memotong kayu dan membawa kendaraan dengan kencang pada saat itu. Pada Kamis Putih itu, jemaat mengenang penderitaan Yesus di tiang salib. Mereka melakukan misa pagi di Gereja Katedral Renha Rosari. Hingga pada puncak acara pada Jumad Agung
sumber: https://news.detik.com/berita/d-3473312/mengenal-tradisi-perpetu-ritual-jelang-paskah-di-larantuka-ntt
#SBJ
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...