Acara-acara penyambut khitanan selalu jadi acara paling ramai di daerah-daerah yang masih kental akan budaya. Daerah Bandung, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang masih sering melaksanakan acara-acara seperti ini. Biasanya anak yang akan dikhitan akan dipersembahkan beberapa rangkaian acara selama 1 atau lebih hari sebelum ia dikhitan. Diselenggarakannya acara seperti ini pada filosofinya sebenarnya hanyalah sebagai wujud syukur, atau singkatnya syukuran atas rahmat serta rizki yang telah diberikan Tuhan.
Beberapa yang sering kita lihat seperti singa depok, kuda ronggeng, dan juga kendang pencak yang biasa dipertunjukkan dalam bentuk arak-arakan. Biasanya acara awal dalam rangkaian tersebut adalah melaksanakan upacara lengser yang bisa dibilang juga upacara penjemputan anak dari rumahnya. Ia kemudian akan dinaikan ke sebuah patung singa yang dipanggul oleh orang-orang. Singa ini yang sering kita lihat, disebutnya singa depok. Anak tersebut kemudian diarak keliling desa atau kampung bersama warga yang ikut bergabung dalam antusiasme. Beberapa kesempatan sering kita lihat adanya kuda ronggeng atau semacam kuda lumping di belakang singa depok yang diarak. Arak-arakan inipun akan berhenti sekali-sekali di tempat yang penuh keramaian untuk melakukan pertunjukan sambil menempuh rute kembali ke rumah si anak.
Sesampainya kembali di rumah sang anak, ada juga acara tambahan seperti kendang pencak. Acara ini tak ubahnya seperti pertunjukan pencak silat, hanya berbeda dalam aliran beladiri dan apa yang ditunjukkan. Tak lupa juga sering diadakan tabligh akbar pada malam sebelum khitanan untuk memenuhi rasa keagamaan sekaligus memberi doa-doa baik kepada si anak.
Besarnya acara penyambut khitanan seperti ini tentu bukan tanpa biaya. Karena itulah, acara seperti ini seperti event eksklusif yang hanya bisa diadakan oleh segelintir orang dan sesekali di daerah tersebut. Maka dari itu setiap kali acara ini diadakan, selalu saja ada banyak orang yang berbondong-bondong ikut masuk dalam euforia kesenangan yang meriah. Sesekali, bukan?
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang