Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Patung DKI Jakarta Jakarta
Patung Arjuna Wijaya
- 3 Januari 2019
Patung Arjuna Wijaya di depan Kantor Kementerian Pariwisata. (Foto: Dok. jakarta.go.id)



Patung tersebut menggambarkan sosok Arjuna dan Batara Kresna yang tengah mengendarai kereta kuda. Patung Arjuna Wijaya sendiri memiliki pesan tersirat jika hukum yang harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Hal itu juga tergambar dari pertempuran Arjuna melawan Adipati, yang merupakan saudaranya sendiri.Patung yang dibuat pada 1989 silam ini memiliki panjang 15,8 meter. Sementara untuk tinggi patung kuda sekitar 1,87 meter dan fitur Arjuna setinggi 2 meter.Jika pertama kali dilihat, pasti kamu mengira ada lebih dari 10 ekor kuda. Namun, sebenarnya hanya ada 8 ekor saja, sementara sisanya merupakan bayangan.Kedelapan patung tersebut juga memiliki makna, yang berarti jika seorang pemimpin harus hidup berdasarkan delapan unsur penopang kehidupan. Delapan unsur itu juga sesuai dengan filsafat kepemimpinan 'Asta Barata'.Unsur pertama yaitu matahari atau surya yang bermakna pemimpin harus memberi semangat dan kehidupan bagi rakyat. Kemudian, ada bulan atau chandra yang berarti pemimpin harus mampu memberi penerangan, serta dapat membimbing rakyat yang berada dalam kegelapan.Selanjutnya, bumi atau pertiwi yang berarti bahwa pemimpin hendaknya memiliki watak jujur, teguh, dan murah hati. Lalu, angin atau bayu yang memiliki arti pemimpin harus dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabat.

Hujan atau indra, mengharuskan pemimpin berwibawa dan mampu mengayomi, serta memberi kehidupan. Unsur ketujuh ada samudera atau baruna yang menggambarkan hati pemimpin harus luas dan harus selalu menimbang sebelum memutuskan. Dan, terakhir unsur api atau agni berarti pemimpin harus menjadi contoh dan tauladan. Keseluruhan makna itu memiliki kedalaman rasa yang seharusnya direnungi oleh para pemimpin.Sosok di balik pencipta patung Arjuna Wijaya ternyata adalah Nyoman Nuarta. Seniman terkenal asal Bali yang juga menciptakan patung Garuda Wisnu Kencana, Monumen Jalesveva Jayamahe, dan Monumen Proklamasi Indonesia.Nyoman juga melengkapi patung dengan fogging agar memberikan kesan barisan kuda seolah berlari di atas awan. Sedangkan air mancur cascade dengan cipratan air memberikan efek kuda sedang berlari. Saat malam tiba, efek gerak ditimbulkan oleh paduan antara bayang-bayang kuda dan diperkuat oleh efek pencahayaan.

 

sumber :https://kumparan.com/@kumparantravel/memahami-makna-di-balik-megahnya-patung-arjuna-wijaya-27431110790543795

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 MAsukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Gereja Santo Petrus dan Santo Paulus Klepu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Awal mula hadirnya Gereja Klepu sebagai tempat peribadatan bermula dari didirikannya sekolah tingkat dasar untuk rakyat. Sekolah tingkat dasar pertama didirikan oleh Rm. Strater, SJ, seorang misionaris Jesuit, pada tahun 1912. Latar belakang pendirian sekolah ini ialah adanya keprihatinan terhadap tingginya jumlah penduduk pribumi yang masih buta huruf. Umat Katolik awal berasal dari orang-orang yang bekerja sebagai kuli di perkebunan tebu milik tuan-tuan berkebangsaan Belanda. Para kuli yang sudah di sekolahkan akan naik pangkat menjadi mandor. Pastor F. Strater, SJ mengajar mereka untuk membaca dan menulis. Sebagian dari mereka yang tertarik dengan iman Kristiani kemudian memeluk agama Katolik. Sebulan sekali mereka mengikuti magang di Kotabaru. Baptisan pertama terjadi pada tahun 1916. Thomas Sogol dari Kaliduren menjadi orang pertama yang dibaptis. Selang 3 tahun setelah baptisan pertama, pada tahun 1919 baru ada satu orang lagi yang dibaptis. Kemudian tahun 1921, terdapat sat...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Candi Pembakaran
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Pembakaran berada di kompleks Ratu Boko, dimana kita dapat melihatnya setelah melewati gerbang ke-2 dan berada sekitar 30 m ke arah kiri. Dari kejauhan kita akan meliahat satu bentuk candi yang hanya berupa batur dan kaki dilengkapi dengan tangga di arah barat tanpa adanya pintu dan atap. Bila meniti tangga dan sampai di atas pada ujung tangga terdapat semacam sisa gerbang di kedua sisi yang tidak terlalu tinggi. Diamati lebih mendetail, gerbang ini pun memiliki terusan yang menjadi pagar keliling dimana kita bisa melihatnya dengan mengikuti sisa penguncian di sisi lantai.

avatar
Seraphimuriel