Makanan Minuman
Makanan Minuman
Kuliner Papua Papua
Papeda Papua
- 1 Desember 2017
Papeda adalah makanan kuliner yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur yaitu Maluku dan Papua. Papeda ini sejenis bubur yang dibuat dari sagu dengan tekstur yang lembut, menggumpal, warna dan kekentalannya mirip seperti lem. Masyarakat di wilayah Indonesia bagian timur memang menggunakan sagu sebagai bahan pokok untuk makan, tidak seperti di wilayah Indonesia bagian barat yang menggunakan nasi sebagai makanan pokok sehari – hari.
 
Cita rasa dari papeda ini tawar dan biasanya masyarakat Maluku dan Papua menghidangkan papeda lengkap dengan sup ikan yang terbuat dari ikan tuna, makarel, tongkol, atau mumbara sebagai bahan utamanya. Untuk sup ikan tersebut berwarna kekuningan karena terdapat bumbu kunyit dan air jeruk nipis di dalam masakan tersebut. Selain itu juga terkadang ditambahkan dengan tumis bunga pepaya akar lebih lengkap.
 
Papeda tidak dijual di restoran atau rumah makan, papeda hanya tersedia di daerah Maluku dan Papua saja. Jadi jika Anda tertarik untuk mencicipi uniknya papeda ini, Anda tidak harus pergi berkunjung ke Maluku dan Papua. Papeda sebenarnya dapat dibuat sendiri di rumah. Bahan dan proses pembuatannya sangatlah mudah sekali. Baiklah langsung saja disimak informasi di bawah ini mengenai resep dan cara membuat papeda khas Papua yang enak dan lezat, sebagai berikut.
 
Bahan – bahan yang dibutuhkan :
 
1 ekor Ikan kakap merah
1 butir Jeruk nipis
1 sendok makan Garam
Bumbu – bumbu yang dihaluskan :
 
5 siung Bawang merah
5 siung Bawang putih
1 ruas jari Kunyit segar
3 buah Cabai merah keriting
8 buah Cabai rawit
Bahan dan bumbu lainnya :
 
2 sendok makan Minyak goreng
2 batang Serai (ambil bagian putihnya dan memarkan)
10 buah Belimbing wuluh (belah membujur menjadi 2 bagian)
800 ml Air panas mendidih
1/2 sendok makan Garam
Kaldu bubuk instan secukupnya
2 buah Tomat merah (dibelah masing – masing menjadi 6 bagian)
1 ikat besar Kemangi (ambil daun dan pucuk mudanya)
Bahan – bahan untuk bubur sagu :
 
5 sendok makan Tepung sagu atau tapioka (encerkan dengan 150 ml air)
800 ml Air
Bahan – bahan pelengkap :
 
2 ikat Kangkung (disiangi dan kukus hingga matang)
Sambal tomat
Cara membuat papeda khas Papua yang enak dan lezat :
 
Langkah pertama siangi sisik, buang insang, dan isi perut ikan kakap.
Cuci bersih ikan kakap dengan air mengalir, tiriskan.
Lalu potong ikan menjadi 5 bagian, lumuri ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam hingga rata termasuk kedalam rongga badannya. Diamkan selama 20 menit. Cuci hingga bersih. Sisihkan.
Kemudian siapkan ambil daun dan pucuk muda dari daun kemangi. Cuci bersih dan sisihkan.
Siangi kangkung, cucui bersih, tiriskan. Lalu kukus hingga matang. Angkat dan sisihkan.
Panaskan 2 sendok makan minyak goreng di dalam panci.
Kemudian tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
Masukkan serai dan belimbing wuluh, tumis dan aduk hingga harum.
Lalu masukkan potongan ikan, aduk – aduk sebentar hingga semua bahan tercampur merata.
Tuangkan air panas mendidih ke dalam tumisan ikan, tambahkan garam dan kaldu bubuk instan.
Tambahkan irisan tomat, masak dengan api kecil selama 15 – 20 menit hingga mendidih dan ikan matang.
Tambahkan daun kemangi, aduk perlahan agar daun layu. Angkat.
Untuk bubur sagunya, siapkan panci, masukkan air dan masak hingga mendidih.
Tuangkan perlahan larutan tepung sagu ke dalam rebusan air, sambil diaduk dengan cepat hingga larutan sagu habis.
Masak dan aduk bubur sagu hingga terasa berat ketika diaduk dan matang. Angkat.
Letakkan bubur sagu di atas piring saji, letakkan rebusan daun kangkung dan sambal tomat, dan tambahkan ikan di atas bubur, siram dengan kuahnya.
Papeda sudah siap dihidangkan.
 
Itulah cara membuat papeda khas Papua yang enak dan lezat. Papeda tersebut bisa menjadi salah satu alternatif makanan selingan bagi keluarga Anda di rumah, jika Anda bosan dengan menu yang itu – itu saja. Selain itu menu hidangan Anda akan menjadi semakin bervariasi berkat hidangan papeda tersebut.
 
Sumber: http://www.bukuresep.net/resep-papeda/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline