Panglai atau bangle merupakan tsnsmsn obat keluarga yang biasa ditanam di pekaranagan rumah. Panglai dalam kalsifikasi binomial memiliki nama ilmiah zingiber cassummunar dengan :
Kingdom : plantae
Ordo : zingiberales
Genus : zingiber
Spesies : cassummunar
Panglai ini bersaudara dengan tanaman sejenisnya yaitu diantaranya jahe (zingiber officianale), kunyi (zingiber c longa). Perbedaan mendasar pada ketiganya dapat di lihat dalam warna umbi nya kunyit lebih kekuningan walaupun ada kunyit putih dan hitam namun panglai tetap memiliki khas – an nya sendiri dengan bau yang sangat aromatik.
Bangle ini banyak didomestikasi oleh penduduk setempat sehingga memunculkan beberapa nama bangle di Indonesia diantaranya, panglai di sunda, mungle di aceh, bungle di tapanuli, kunim bolai di minang, pandhiyang di Madura, bale di makasar., Panini di bugis, unin makei di ambon.
Kepercayaan di daerah sunda studi kasus di daerah saya daerah cipagalo, dahulu hingga sekarang (namun tidak banyak) panglai memiliki khasiat dapat mengusir yang menggangu (hantu, setan, jin) anak batita, mengapa pada orang dewasa tidak karena orang dewasa sudah diangap mampu menjaga dirinya dari hal hal yang negatif sehingga hanya anak batita saja lah yang di anggap bila menemui hal hal yang negatif akan merasa ketakunan maka dirasa sebagai orang tua harus melakukan tidakan.
Anak batita dianggap diganggu oleh mahkluk halus ketika menangis secara tiba tiba dan berkepanjangan, tidak sedang sakit ataupun lapar, maka ketika menangis yang seperti itu orang tua akan mengunyah panglai kemudian akan disemburkannya panglai pada tubuh anaknya dan pada saat itu pula anak tidak akan menangis.
Menurut pengetahuan lokal, pada saat panglai dikunyah lalu disemburkan, bau – bau an khas dari panglai tidak disukai oleh makluk halus sehingga bau – bau an tersebut dipercaya dapat mengusir makluk halus, pada sisi lain secara kandungan panglai yang mengandung asam organik, albuminoid dan sineol menimbulkan bau khas aromatik yang nyaman untuk anak balita.
Yang menjadi unik dari panglai juga adalah jika kita mencari panglai di daerah sunda (bandung) ketika belanja di pasar tradisional maka panglai ini tidak akan ditemukan pada penjual bumbu dapur seperti jahe, kunyit dan lainya namun panglai bias ditemukan di penjual rampe, penjual rampe adalah penjual yang barang komoditinya seperti kemenyan, bunga – bunga an (rampe), panglai.
Dari domestikasi pangle di sunda (bandung) tersebut telah me rekontruksi bahwa tanamannya dianggap berhasiat secara magis sehingga pengaruhnya dalam perilaku ekonomi seperti contoh diatas tidak dijual sebagai bumbu dapur namun dijual bebarenga dengan rampe.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...