Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan DKI Jakarta DKI Jakarta
Palang Pintu di Pernikahan Adat Betawi #DaftarSB19
- 12 Februari 2019

Palang Pintu adalah Tradisi di suku Betawi untuk membuka penghalang orang lain untuk masuk ke daerah tertentu dimana daerah tersebut mempunyai jawara dan biasa dipakai di pernikahan. Perlengkapan pada tradisi palang pintu adalah rebana ketimpring, kembang kelape, petasan, sirih dare, pantun, sikeh, dan silat betawi.

Palang pintu ada sekitar tahun 1933, palang pintu saat itu berarti menyambut. Sambutannya yang pertama adalah pihak laki-laki memberi salam dan pihak perempuan menjawab salam dan bertanya apa maksud dan tujuannya datang. Setelah itu baru debat pantun, membaca ayat suci Al-Qur'an dan dilanjutkan dengan adu silat. Dulu yang memakai adat ini adalah orang-orang kaya karena membutuhkan dana yang besar untuk alat musik dan segala macam. Dulu juga pengantin laki-laki dan pengantin perempuan tidak saling kenal. Jadi adu pantun dan adu silatnya adalah asli. Awalnya dialog yang digunakan adalah dialog yang sopan tetapi tegas dan lugas seperti adat betawi aslinya. Pihak perempuan juga ingin melihat kemampuan mengaji dari pihak laki-laki.

Tradisi palang pintu untuk pengantin wanita melambangkan besarnya perlindungan orangtua terhadap putrinya sebelum dipisahkan oleh pernikahan. Sebaliknya, untuk pengantin pria palang pintu melambangkan tekad keras untuk membangun rumah tangga bersama dengan gadis pilihannya. Ada beberapa tahapan yang dilakukan pada saat adat palang pintu, tahapan yang biasa digunakan adalah :

-Pembacaan Solawat, Pemasangan Petasan, dan Kembang Kelapa Pengantin laki-laki dibacakan solawat yang diiringi oleh rebana(marawis). Tujuan dari solawat tersebut adalah agar diberikan keselamatan dan kelancaran dalam acara pernikahan. Pemasangan petasan adalah untuk memeriahkan dan memberitahu bahwa mempelai pria datang ke kediaman mempelai wanita. Kembang kelapa bermakna pohon kelapa yang kuat dan berguna dari daun, batang, hingga buahnya. Hal itu diharapkan mempelai laki-laki berguna bagi keluarga yang akan dijalaninya.

-Salam Pada saat sampai ke kediaman wanita, pihak laki-laki membuka percakapan dengan mengucapkan salam yang bermakna mendoakan keselamatan dan kedamaian serta bermakna jika ingin bertamu harus permisi dengan tuan rumah dan salam tersebut akan dijawab pihak perempuan.

-Pantun Pantun yang digunakan adalah pantun yang sopan dan jenaka. Pantun ini bermakna untuk membuat suasana menjadi tenang tidak ada ketegangan pada pihak laki-laki. Pantun juga bermakna bahwa laki-laki betawi adalah seorang yang humoris.

-Adu Silat Silat disini bukan untuk berkelahi melainkan untuk membela diri. Adu silat ini bermakna agar si laki-laki mampu melindungi keluarga dan anak-anaknya, membersihkan hati dan manjauhkan diri dari kesombongan. Pada adu silat, perwakilan pihak laki-laki harus bisa mengalahkan perwakilan dari pihak perempuan dan pada pertunjukkan ini dimenangkan oleh pihak laki-laki. Silat juga melambangkan keberanian dan bermanfaat bagi orang lain. Sikeh(pembacaan ayat suci Al-Qur'an) Pembacaan sikeh mempunyai makna bahwa orang betawi harus bisa mengaji, karena umat Islam harus bisa mengaji bukan hanya Islam KTP saja. Pembacaan sikeh juga bermakna bahwa laki-laki bisa menjadi imam yang baik untuk keluarga dan anak-anaknya.

Sumber: http://comasind.blogspot.com/2016/03/mengenal-kebudayaan-betawi-palang-pintu.html?m=1

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline