|
|
|
|
Palang Pintu Sebagai Pengantar Pernikahan Adat Betawi Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_19918005_Haykal Hielmy. |
Pernikahan adalah kegiatan yang diadakan oleh sekelompok orang untuk mempersatukan sepasang manusia dalam ikatan perkawinan. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki adat istiadat tersendiri dalam melaksanakan pernikahan. Salah satunya adalah tradisi Palang Pintu. Palang Pintu adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam upacara pernikahan adat betawi.
Dalam pernikahan adat betawi, rombongan calon mempelai laki-laki mendatangi kediaman calon mempelai wanita untuk melakukan prosesi lamaran. Namun calon mempelai laki-laki harus melewati 'palang pintu'. Secara materi, palang pintu adalah bagian dari sebuah rumah adat betawi yang membatasi antara bagian dalam dan bagian luar rumah. Sehingga tradisi Palang Pintu dapat diartikan sebagai pembatas yang harus dilewati calon mempelai laki-laki agar dapat diterima kedalam keluarga calon mempelai wanita. "Palang Pintu ntu, ujian buat calon laki supaya bisa ngelamar calon bininye. Biasanye ujiannye ntu tes ngaji dan tes kemampuan silat. Kalo si laki-laki bisa ngelewatin ujiannye, baru dah die bisa ngelamar si perempuan. Kalo kagak bisa, si laki-laki kagak boleh ngelamar tuh perempuan.", ucap Nimah, tetua di daerah Cakung, Jakarta Timur. Jadi, tradisi Palang Pintu bertujuan untuk menguji kepantasan seorang laki-laki dalam melindungi dan membimbing keluarga yang akan dia bangun bersama pasangannya.
Saat ini, Tradisi Palang Pintu berubah menjadi tradisi penghibur atau yang meramaikan pernikahan adat betawi. Palang Pintu masa kini, dilakukan oleh sekelompok jawara silat yang disewa oleh pihak calon mempelai laki-laki dan wanita. Pertama, rombongan calon mempelai laki-laki datang ke kediaman calon mempelai wanita untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka dan pihak calon mempelai wanita memberi syarat yaitu apabila pesilat pihak laki-laki dapat mengalahkan pesilat pihak wanita, maka calon mempelai laki-laki dapat mempersunting calon mempelai wanita. Jawara silat tersebut melakukan atraksi pertarungan sebagaimana pertarungan sungguhan, diselingi pantun dan lawakan yang mengundang gelak tawa. Pada akhirnya, pesilat pihak laki-laki dibiarkan menang agar calon mempelai laki-laki dapat mempersunting calon mempelai wanita dan melanjutkan prosesi pernikahan.
Seiring perkembangan zaman, Tradisi Palang Pintu yang awalnya dilakukan untuk menguji kelayakan calon mempelai laki-laki untuk memimpin keluarga, berubah menjadi tradisi penghibur dalam pernikahan adat betawi. Namun perubahan pasti terjadi pada segala hal, tidak terkecuali tradisi Palang Pintu. Dibanding punah dan ditinggalkan, tradisi Palang Pintu beradaptasi mengikuti zaman untuk mempertahankan eksistensinya.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |