Pakaian Pernikahan Adat Betawi
Menurut Ipung Alino, pakaian pengantin perempuan Betawi merupakan pakaian pengantin perempuan paling mewah di Pulau Jawa. Hiasan kepalanya terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu siangko, hiasan tusuk kepala, dan sumping telinga. Siangko yang terpasang ada tiga:
Untuk perhiasan tusuknya terdiri atas lima tangkai kembang goyang bersusun, enam belas tangkai kembang goyang tebar, dua tangkai kembang kelapa, dua tangkai kembang rumput, dan empat tangkai burung hong. Perhiasan terpasang tegak, kecuali sepasang perhiasan tusuk burung hong. Sepasang perhiasan ini dipasang condong ke depan, dua terpasang di kiri, dan di kanan. Keempat burung hong ditusukkan ke konde dari depan ke belakang. Terakhir adalah sumping dan kerabu (anting).
Di leher dikalungkan kalung tebar bermata intan atau berlian, sedang di dada dikalungkan kutang terate (teratai) beludru bertabur intan berlian. Di tangan dipasang gelang listing dan cincin wajik atau Elizabeth. Di pinggang melingkar pending (ikat pinggang) kepala polos terbuat dari emas atau pending kepala intan berlian.
Untuk busana pengantin perempuan disebut dengan Rias Care None Pengantin Cine (Cara Nona Pengantin Cina), busananya terdiri atas tuaki, kun, dan terate. Adapun busana pengantin pria disebut dengan Dandanan Care Haji (Bergaya Pakaian Haji). Busananya terdiri atas jubah dengan sulaman benang emas dan manik-manik, gamis, selempang, topi alpie, dan sepatu pantofel. Saat akad nikah mempelai perempuan memakai baju kurung, terate, dan selendang sarung songket. Kepalanya berhias sanggul sawi dan kembang goyang lima tangkai, serta hiasan tusuk sepasang burung hong di kanan-kiri. Dahi mempelai perempuan dilukis bulan sabit merah, tanda ia masih gadis. Sementara itu, mempelai pria mengenakan jas warna hitam, kain sarung plekat, serta kopiah.
Akan tetapi di zaman sekarang ini sudah jarang warga keturunan Betawi yang menggunakan busana pengantin perempuan Rias Care None Pengantin Cine. Mereka lebih memilih menggunakan busana pengantin modern seperti gaun.
sumber:
Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi karya Windoro Adi
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.