Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian DKI Jakarta Jakarta
Pakaian Pernikahan Adat Betawi
- 6 September 2014

Pakaian Pernikahan Adat Betawi

Menurut Ipung Alino, pakaian pengantin perempuan Betawi merupakan pakaian pengantin perempuan paling mewah di Pulau Jawa. Hiasan kepalanya terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu siangko, hiasan tusuk kepala, dan sumping telinga. Siangko yang terpasang ada tiga:

  • Siangko berukuran besar, dipasang di depan sebagai tempat bergantung cadar yang terbuat dari tali-tali emas yang ujungnya terpasang benang-benang wol warna merah.
  • Siangko berukuran sedang, dipasang di tengah kepala, di belakangnya terpasang bermacam perhiasan tusuk terbuat dari perak lapis emas.
  • Siangko berukuran kecil, dipasang menempel di belakang konde. Berfungsi mengikat dan mengencangkan siangko besar di depan dan konde di belakang. Ketiga ukuran siangko ini semuanya bertabur intan.

Untuk perhiasan tusuknya terdiri atas lima tangkai kembang goyang bersusun, enam belas tangkai kembang goyang tebar, dua tangkai kembang kelapa, dua tangkai kembang rumput, dan empat tangkai burung hong. Perhiasan terpasang tegak, kecuali sepasang perhiasan tusuk burung hong. Sepasang perhiasan ini dipasang condong ke depan, dua terpasang di kiri, dan di kanan. Keempat burung hong ditusukkan ke konde dari depan ke belakang. Terakhir adalah sumping dan kerabu (anting).

Di leher dikalungkan kalung tebar bermata intan atau berlian, sedang di dada dikalungkan kutang terate (teratai) beludru bertabur intan berlian. Di tangan dipasang gelang listing dan cincin wajik atau Elizabeth. Di pinggang melingkar pending (ikat pinggang) kepala polos terbuat dari emas atau pending kepala intan berlian.

Untuk busana pengantin perempuan disebut dengan Rias Care None Pengantin Cine (Cara Nona Pengantin Cina), busananya terdiri atas tuaki, kun, dan terate. Adapun busana pengantin pria disebut dengan Dandanan Care Haji (Bergaya Pakaian Haji). Busananya terdiri atas jubah dengan sulaman benang emas dan manik-manik, gamis, selempang, topi alpie, dan sepatu pantofel. Saat akad nikah mempelai perempuan memakai baju kurung, terate, dan selendang sarung songket. Kepalanya berhias sanggul sawi dan kembang goyang lima tangkai, serta hiasan tusuk sepasang burung hong di kanan-kiri. Dahi mempelai perempuan dilukis bulan sabit merah, tanda ia masih gadis. Sementara itu, mempelai pria mengenakan jas warna hitam, kain sarung plekat, serta kopiah.

Akan tetapi di zaman sekarang ini sudah jarang warga keturunan Betawi yang menggunakan busana pengantin perempuan Rias Care None Pengantin Cine. Mereka lebih memilih menggunakan busana pengantin modern seperti gaun.

 

sumber:

Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi karya Windoro Adi

                                                               

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline