|
|
|
|
Padati atau Pedati Tanggal 03 Mar 2015 oleh Faisalhidayat99lnn . |
Di Desa Patanyamang terdapat dua suku yaitu suku Bugis dan suku Makassar (dentong), karena terdapat dua suku maka permainan ini penamaannya ada dua yaitu appadati atau mappadati. Appadati adalah memainkan padati, sedangkan padati itu adalah alat permainannya. Permainan padati termasuk permainan rekreatif yaitu dilakukan untuk mengisi waktu senggang saja. Kebanyakan anak yang memainkan permainan ini adalah anak laki-laki. Padati sendiri terbuat dari bahan dasar bambu dan kayu yang dibuat menyerupai sepeda. Permainan ini menitikberatkan pada kemampuan anak untuk berlari dan mendorong padati secepat mungkin. Anak-anak akan merasa lebih senang jika semakin jauh dia mendorong padati meninggalkan teman-temannya ketika berlari. Permainan ini tidak mempunyai tahap-tahap tertentu saat dimainkan. Bermain padati tergantung dari keinginan yang ingin bermain, apakah ingin berlomba dengan teman-teman ataukah hanya untuk bermain sendiri saja. Padati biasanya diberi kaleng-kaleng yang diikat karet, sehingga pada saat dijalankan maka padati itu akan berbunyi. Permainan Padati adalah melakukan permainan yang menggunakan padati untuk dimainkan oleh si pembuatnya. Potensi sumber daya alam di Desa Patanyamang sangat banyak, seperti bambu dan kayu sangat banyak ditemukan karena daerah pegunungan yang dikelilingi dangan hutan. Jadi bahan pembuatan padati sangat mudah ditemukan dan praktis. Permainan ini rupanya agak berbeda dengan permainan yang ada di daerah lain, yaitu padati di Desa Patanyamang digunakan untuk bermain sekaligus untuk bekerja,berbeda dengan daerah lain yang hanya digunakan untuk bermain. Hal ini dikarenakan daerah Desa Patanyamang saat itu belum mengenal pipa selang, sehingga untuk mengambil air disumur haruslah dengan memikul air. Biasanya air dipikul untuk dibawah kerumah sebanyak 4 sampai 6 maja/bila ( buah yang digunakan sebagai wadah air) sehingga sangat menyulitkan anak-anak. Jadi orang tua pada saat itu membuatkan anak-anak permainan yang menyerupai sepeda yaitu padati untuk digunakan mengangkut air supaya agak terasa lebih ringan, sehingga dengan demikian memudahkan anak-anak untuk mengangkut air kerumah. Selain itu anak-anak yang membawa air pikulan juga bisa bermain dengan senang, bahkan anak-anak yang memakai padati bisa membawa maja/bila sampai 10 hingga 15 maja/bila. Daerah Desa Patanyamang adalah daerah pegunungan yang jalannya berupa jalan tanah, selain itu sumber air warga cukup jauh dan hanya ada satu sumber air kecil yang bisa menampung satu RT, dan ada juga satu sumur air yang besar untuk satu dusun jika air habis di sumber air kecil. Jadi anak-anak di Desa Patanyamang sudah diajarkan untuk bekerja sejak kecil, sebab didaerah Patanyamang pekerjaan sangat banyak dan butuh fisik dan tenaga yang cukup. Permainan padati sesungguhnya mengajarkan anak-anak untuk bekerja membantu orang tua. Anak-anak dididik sejak dini untuk mau membantu orang tua dirumah. Padati diciptakan untuk memberi semangat anak-anak agar mau lebih giat membantu orang tua mengambil air, sebab jika anak-anak disuruh mengambil air untuk dipikul ke rumah akan membuat anak merasa terbebani. Anak-anak tidak boleh langsung diberikan pekerjaan berat, sementara ia masih dalam proses tahap pembelajaran dan butuh permainan. Permainan padati mengandung nilai budaya, yakni mengajarkan kepada anak-anak untuk rajin membantu orang tua bekerja, mereka diajarkan untuk tidak menjadi pemalas.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |