Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Mainan Nusa Tenggara Timur Ende
Ozo Laga
- 16 November 2018

   Ozo Laga (semacam mobil-mobilan)

Ozo laga dibagi menjadi 5 macam:
1.      Laga Wara
Mobil-mobilan yang terbuat dari kayu dengan panjang kurang lebih 2 meter sebagai badan mobil dan diujung kayu ini dibuat semacam penyangga yang berfungsi sebagai tempat untuk as rodaserta kayu dengan panjang kurang lebih 20-30cm sebagai setirnya.Untuk membuat roda biasanya menggunakan batang baterai sebagai as roda dan lapisan plastik penutup baterai bagian dalam sebagai bannya. Biasanya menggunakan empat buah ban dan dipasang secara berhadapan. Namun, roda yang terbuat dari baterai bekas ini tidak tahan lama karena jika terlalu sering dimainkan bagian tengah as roda akan mengecil dan pasti mudah patah jika menabrak sesuatu. Ada juga yang membuat roda dari kayu. Cara memainkannya adalah dengan menaruh kayu panjang tadi di atas bahu dan tangan memegang setir lalu orang yang memainkannya berjalan seperti jalan biasa.Tapi agar lebih terasa asyik dimainkan biasanya pemain menirukan suara knalpot mobil yang asli.Brmmm... Brmmm... Ngeeeeeeeng!!!
 
2.      Laga Dheo
Berbeda dengan yang diatas. Proses pembuatan untuk mobil-mobilan ini cukup sulit sehingga diperlukan bantuan orang dewasa untuk membuatnya. Bahan-bahan yang digunakan pun bermacam-macam seperti sandal bekas sebagai roda, senar yang biasa digunakan untuk memancing, paku kecil sebagai tautan pengendali, triplek, balok, besi bekas ukuran kecil dan binen sebagai renda atau “alas lumpur”. Cara membuatnya adalah terlebih dahulu membuat bagian depan mobil dengan menempelkan triplek ukuran 12x8 cm pada balok dengan ukuran 7x5 cm dengan paku. Lalu, buat lengkungan untuk menaruh as roda dengan menggunakan 2 buah paku kecil dengan sejajar. Masukkan roda yang telah dibuat dengan menggunakan sandal bekas dan besi kecil sebagai as roda pada balok yang telah diberi tempat untuk as roda. Setelah itu, pakukan bilah bambu berukuran kurang lebih 2 meter pada bagian depan mobil yang sudah jadi. Usahakan paku yang ditancapkan tidak terlalu dalam karena untuk memudahkan mobil saat memutar atau belok. Pada bagian atas bilah bambu ini dibuat setir dan pada bagian as setir diberi senar yang ujungnya disambungkan dengan bagian depan mobil tadi. Nah, mobil-mobilan ini siap dimainkan. Brmmm.... Brmmm.... Brmm!!!!
 
 
 
 
3.      Oto Wi
Sesuai dengan namanya, permainan ini adalah mobil-mobilan yang dimainkan dengan cara ditarik (Wi artinya tarik). Mobil-mobilan ini ukurannya kecil. Pembuatannya pun cukup mudah. Badannya terbuat dari tempat sabun mandi bekas sedangkan rodanya terbuat dari buah “Beo” (Bahasa Ende) yang berbentuk bulat. Untuk membuatnya hanya dengan mengiris tipis dua bagian buah tersebut untuk diratakan dan setelah itu ditusuk dengan lidi pada bagian yang telah diratakan. Lidi tersebut dijadikan sebagai as roda. Setelah semua roda selesai dibuat, roda tersebut ditautkan pada badan mobil dengan menggunakan karet gelang. Lalu, bagian depan mobil diberi lubang dan diikatkan dengan tali agar bisa diikatkan lagi pada sepotong kayu yang berfungsi sebagai pengendali. Untuk mendapatkan hasil yang unik biasanya diberi renda atau hiasan-hiasan lain agar terlihat lebih bagus.
 
4.      Laga Ghoro
Permainanini biasanya dimainkan di tepi pantai yang miring karena hanya menggunakan roda untuk digelinding.Jika akan bermain, terlebih dahulu membuat arena balapan dengan menggunakan bantuan bokong.Caranya adalahmenarik kaki salah seorang pemain agar arena balapan lebih rapi dan mulus. Dan biasanya pada arena tersebut dibuat semacam gundukkan pasir agar roda bisa melompat. Kurang lebih seperti balapan Motor Cross. Balapan yang dimainkan adalah hanya menggunakan bahan dari plastik yang berbentuk lingkaran (tutup botor minuman) sebagai roda dan biasanya ditambahkan sejenis spons tipis sebagai pemberat agar roda dapat berlari kencang.
 
5.      Laga Ban Bekas
Ban bekas yang digunakan biasanya ban sepeda motor yang dimainkan dengan cara memukul ban tersebut dengan sepotong kayu agar bisa berjalan. Namun, cara memukulnya adalah dengan
 
sumber: http://borokandaku.blogspot.com/p/permainan-tradisional-daerah-ende-barai.html
#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline