Ote-ote Porong ini merupakan kuliner warisan dari nenek moyang Kwee Ie King, dimana mereka ini adalah warga Tionghoa yang datang dari Fuzhou, China ke Indonesia dan menetap di Jawa Timur, tepatnya di Porong. Mereka mencoba memanfaatkan sumber daya alam laut yang ada di sekitarnya dengan menggunakan resep asli dari Fuzhou, jadilah Ote-ote Porong yang terkenal dan bertahan hingga kini.
Yang membedakan Ote-ote Porong dengan lain adalah isinya. Ote-ote Porong identik dengan tiram dan rumput laut. Ada dua varian rasa yaitu daging ayam dan daging babi. Harga per bijinya sekarang Rp. 15 ribu.
Harganya memang lebih mahal dibanding jajanan yang sama, tapi Ote-ote Porong tak kehilangan penggemarnya, terbukti meski diproduksi di Porong, tempat penjualan oleh-oleh di Surabaya dan sekitarnya juga menyediakan menu khas Porong ini.
Ada beberapa cara menikmati Ote-ote Porong antara lain menggigitnya pinggirannya lebih dulu lalu ke tengah. Pinggirannya yang kering dan krispy memberikan sensasi renyah dan gurih. Campuran tiram dan rumput laut yang menyebar di seluruh adonan langsung terasa pada gigitan pertama. Saya sendiri lebih suka menikmatinya dengan membelahnya terlebih dulu menjadi empat bagian lalu memakannya dari tengah. Daging cincangnya langsung di mulut dan saya merasa makan daging bukan adonan yang dicampur daging. Komposisi dagingnya yang melimpah menyamarkan adonannya.
Selain ote-ote, Ote-ote Porong juga menyediakan makanan lain seperti bakcang, bakwan goreng, getas (jajanan dari tepung ketan yang digoreng dan dilumuri gula halus). Ada juga bakpao, siomay, yenbe, kekian dan hiwan. Semuanya sudah pernah saya coba kecuali kekian, hiwan dan yenbe. Favorit saya tetep Ote-ote Porong, bisa langsung dimakan atau dibawa pulang untuk oleh-oleh.
Pusat Ote-ote Porong ada di Jl. Raya No. 120 Porong – Jawa Timur, tepatnya di depan Pasar Porong. Dari Surabaya bisa langsung naik bus jurusan Malang turun Pasar Porong lalu menyeberang. Sementara kalau dari Malang naik bus bisa turun persis di depan Ote-ote Porong. Alternatif lain dengan naik kereta api baik dari Surabaya atau Malang cukup turun di stasiun Porong lalu menyeberang jalan raya.
Bahan:
Kulit Tepung:
Isian:
Cara Membuat Ote Ote Porong:
Sumber:
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.