Ondol-odol merupakan makanan yang sangat populer sekali di wilayah Indonesia, karena ondol-ondol ini mempunyai citarasa yang sangat nikmat dan mempunyai tekstur yang sangat kenyal ketika digigit. ondol ondol ini sangat disukai sekali oleh semua kalangan masyarakat luas mulai dari anak-anak, para remaja, sehingga orang dewasa pun sangat menyukai cemilan yang satu ini, karena dari rasanya yang enak itu membuat semua orang pada ketagihan sekali dengan cemilan yang satu ini. Ondol-ondol ini khas dari Semarang.
Ondol-ondol ini sering kita temui di pinggir-pinggir jalan (pedagang kaki lima), warung terdekat dan tempat-tempat penjual yang lain-nya. Nah tetapi dari pada kita membeli ditempat-tempat penjual, sebaiknya kita mencoba mempraktekan-nya saja di rumah bersama keluarga dan teman-teman anda, supaya hasil yang kita dapatkan-nya lebih maksimal lagi.
Bahan yang di siapkan
Siapkan 165 gram tepung tapioka/ tepung kanji
Siapkan 3 batang daun bawang di iris dengan tipis-tipis
Siapkan 200 ml air
Siapkan 135 gram tepung terigu
Siapkan 4 siung bawang putih, haluskan
Siapkan 1 sdt garam
Siapkan 1/2 sdt merica bubuk
Siapkan 2 setengah sdm ebi yang sudah di haluskan
Siapkan 1 sdt kaldu bubuk
Siapkan air secukup nya untuh merebus
Cara membuat ondol-ondol yang enak
1. Yang pertama campur bersama tepung terigu dan tepung tapioka lalu beri irisan daun bawang dan di aduk hingga rata
2. kemudian didihkan 200 ml air, lalu masukan bawang putih yang sudah dihaluskan dan jangan lupa masukan juga garm, merica, ebi, dan kaldu bubuknya aduk juga dengan hingga semua nya larut
3. setelah itu tuangkan air sedikit demi sedikit ke campuran tepung terigu sambil terus di aduk adonan hingga kalis
4. setelah itu jika adonan tidak terlalu panas lalu uleni dengan tangan
5. lalu bentuk adonan menjadi bentuk bulat-bulat gituh
6. masukan kedalam air yang sudah di didihkan sebelumnya lalu tunggu hingga aondol-ondol nya terapung ke atas lalu angkat
7.kemudian hidangkan bersama saus tomat / saus sambal bisa juga dengan bumbu pecel atau dengan kecap manis
Sumber :
http://caramembuatkueresepenak.blogspot.co.id/2015/05/cara-membuat-ondol-ondol-yang-enak.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja