Makanan Minuman
Makanan Minuman
Bahan Makanan Jawa Barat Jawa Barat
Oncom
- 31 Agustus 2017

Cara Membuat Oncom dari Ampas Tahu - Kalian yang bergelut di bidang kuliner, atau setidaknya hobi masak, tentu sudah tidak asing dengan oncom.

Secara umum, oncom ada dua jenis yaitu oncom hitam dan oncom merah. Keduanya dibedakan dari bahan baku pembuatannya.

Oncom hitam dibuat dari bungkil yang berbahan dasar kacang tanah, sehingga warnanya lebih gelap atau kehitaman.

Sedangkan oncom merah biasanya dibuat dari ampas tahu, sehingga warnanya lebih terang dan kapang yang tumbuh di permukaannya berwarna merah.

 
 

Kali ini, kita membahas proses pembuatan oncom merah yang berbahan dasar ampas tahu.

Ampas tahu relatif lebih mudah didapatkan, kita bisa mendapatkannya dari pabrik pengolahan tahu.

Meski bentuknya ampas dan tergolong limbah, namun ampas tahu masih memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

Dengan membuatnya menjadi oncom, ampas tahu bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dengan kandungan gizi yang layak.

Membuat Oncom dari Ampas Tahu

Bahan-Bahan

  1. 25 kg ampas tahu
  2. 500 gr tepung tapioka
  3. 100 gram biang oncom
  4. air bersih secukupnya

Cara Membuat Oncom dari Ampas Tahu

  1. Langkah pertama, rendam ampas tahu dalam air bersih selama 3-5 jam hingga ampas mengembang / agak melar.
  2. Angkat ampas tahu, masukkan kedalam karung bekas kemasan beras atau kemasan tepung terigu kemudian peras airnya hingga kadar minimum. Proses pemerasan bisa menggunakan alat khusus jika ada, tetapi jika tidak ada, bisa diperas secara manual. Proses manual biasanya dengan cara menginjak-injak karung berisi ampas menggunakan kaki yang disarungi kantong plastik hingga airnya tidak keluar lagi dari ampas.
  3. Sesudah diperas, ampas tahu kemudian diayak. Pisahkan bagian ampas kasarnya, ambil ampas halusnya saja.
  4. Tambahkan tepung tapioka kedalam ampas tahu, aduk hingga merata. Tepung tapioka berfungsi sebagai 'perekat' ampas tahu agar mudah dibentuk, juga sebagai media tumbuh kapang oncom.
  5. Kukus ampas tahu hingga matang dan berbau harum. Lamanya waktu pengukusan bersifat relatif tergantung kondisi, biasanya memerlukan waktu antara 2-4 jam.
  6. Angkat ampas tahu. Keluarkan dari kukusan, kemudian cetaklah diatas tatakan bambu atau tampah. Cetak dengan ketebalan kurang lebih 3-4 cm. Biarkan hingga dingin. Dan perlu diperhatikan, proses ini hingga pemberian ragi / biang harus dilakukan dengan higienis agar pertumbuhan kapang tidak terganggu.
  7. Sesudah dingin, taburkan biang oncom pada ampas yang sudah dicetak.
  8. Tutup ampas tahu / oncom mentah menggunakan daun pisang. Biarkan selama 3 hari hingga terbentuk kapang diseluruh permukannya, tandanya oncom sudah jadi.

 

sumber: http://qudapan.blogspot.co.id/2016/12/cara-membuat-oncom-dari-ampas-tahu.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline