|
|
|
|
Gusaran Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm18_16418197_dafa . |
Gusaran merupakan salah satu ritual adat yang berasal dari Jawa Barat, khususnya daerah Ciamis. Dipercayai bahwa ritual ini telah memasuki daerah Jawa Barat sejak keislaman mulai menyebar menggantikan kepercayaan sebelumnya.
Pada hakikatnya, gusaran ini awalnya dilakukan hanya oleh kaum perempuan dengan cara menggosokan batu gosok di gigi, dengan dalih untuk menggantikan prosesi khitanan yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Akan tetapi, zaman telah berubah. Sekarang, ritual ini dapat dilakukan oleh kaum laki-laki karena alasan sebenarnya ritual ini adalah untuk meratakan gigi susu yang baru tumbuh. Namun, dari segi mistis, gusaran dilakukan dengan tujuan mencari keselamatan diri dari segala gangguan dan kesengsaraan yang melingkupi permohonan masyarakat agar dalam menjalani kehidupannya senantiasa memperoleh keselamatan, jauh dari gangguan setan.
Gusaran ini biasanya dilakukan dengan hajatan. Acara hajatannya biasanya berisi kesenian seperti wayang golek, rempak gendang, atau jaipong.
Dalam gusaran akan dibacakan doa-doa yang dipimpin oleh sesepuh adat, yaitu membaca istigfar 3 kali kemudian syahadat dan sesudahnya membaca doa selamat.
Setelah gusaran selesai dilakukan ritual yang di dalam bahasa sunda disebut "nyawer". Nyawer adalah menaburkan uang di atas anak yang digusar dalam keadaan di payungi. Dalam baskom untuk nyawer di isi dengan uang logam, beras, dan permen. Orang yang menaburkan saweran itu adalah sesepuh di dalam keluarga. Saweran itu akan di ambil secara berebutan oleh anak-anak bahkan sampai orang tua yang berada di sana.
Sebelum hajatan gusaran dilakukan orang tua dari anak yang akan di gusar melakukan beberapa ritual adat, seperti nyekar ke makam dengan arti yaitu untuk meminta doa restu kepada leluhur yang sudah meninggal agar diberi kelancaran dalam acara itu. Membersihkan rambut-rambut kecil yang ada di kening dengan maksud untuk mensucikan diri, dimana rambut yang tumbuh di kening itu masih bawaan dari bayi, jadi harus di kerok agar tumbuh yang baru agar semua menjadi suci kembali. Terakhir yaitu ngagesrek atau membersihkan kerak-kerak gigi dengan uang logam dengan maksud untuk mensucikan diri agar gigi.
Makna gusaran bagi anak-anak adalah untuk mengingatkan anak-anak bahwa dia bukan anak-anak lagi, melainkan seorang remaja yang sudah menginjak usia dewasa yang harus selalu melaksanakan kewajibannya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |