Gusaran merupakan salah satu ritual adat yang berasal dari Jawa Barat, khususnya daerah Ciamis. Dipercayai bahwa ritual ini telah memasuki daerah Jawa Barat sejak keislaman mulai menyebar menggantikan kepercayaan sebelumnya.
Pada hakikatnya, gusaran ini awalnya dilakukan hanya oleh kaum perempuan dengan cara menggosokan batu gosok di gigi, dengan dalih untuk menggantikan prosesi khitanan yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Akan tetapi, zaman telah berubah. Sekarang, ritual ini dapat dilakukan oleh kaum laki-laki karena alasan sebenarnya ritual ini adalah untuk meratakan gigi susu yang baru tumbuh. Namun, dari segi mistis, gusaran dilakukan dengan tujuan mencari keselamatan diri dari segala gangguan dan kesengsaraan yang melingkupi permohonan masyarakat agar dalam menjalani kehidupannya senantiasa memperoleh keselamatan, jauh dari gangguan setan.
Gusaran ini biasanya dilakukan dengan hajatan. Acara hajatannya biasanya berisi kesenian seperti wayang golek, rempak gendang, atau jaipong.
Dalam gusaran akan dibacakan doa-doa yang dipimpin oleh sesepuh adat, yaitu membaca istigfar 3 kali kemudian syahadat dan sesudahnya membaca doa selamat.
Setelah gusaran selesai dilakukan ritual yang di dalam bahasa sunda disebut "nyawer". Nyawer adalah menaburkan uang di atas anak yang digusar dalam keadaan di payungi. Dalam baskom untuk nyawer di isi dengan uang logam, beras, dan permen. Orang yang menaburkan saweran itu adalah sesepuh di dalam keluarga. Saweran itu akan di ambil secara berebutan oleh anak-anak bahkan sampai orang tua yang berada di sana.
Sebelum hajatan gusaran dilakukan orang tua dari anak yang akan di gusar melakukan beberapa ritual adat, seperti nyekar ke makam dengan arti yaitu untuk meminta doa restu kepada leluhur yang sudah meninggal agar diberi kelancaran dalam acara itu. Membersihkan rambut-rambut kecil yang ada di kening dengan maksud untuk mensucikan diri, dimana rambut yang tumbuh di kening itu masih bawaan dari bayi, jadi harus di kerok agar tumbuh yang baru agar semua menjadi suci kembali. Terakhir yaitu ngagesrek atau membersihkan kerak-kerak gigi dengan uang logam dengan maksud untuk mensucikan diri agar gigi.
Makna gusaran bagi anak-anak adalah untuk mengingatkan anak-anak bahwa dia bukan anak-anak lagi, melainkan seorang remaja yang sudah menginjak usia dewasa yang harus selalu melaksanakan kewajibannya.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...