|
|
|
|
Nyadran Gedhe Tanggal 05 Dec 2018 oleh Hamzahmutaqinf . |
Ratusan warga berduyun-duyun membawa hasil bumi ke petilasan Girilangan di Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarngera, Senin (14/5/2018). Tradisi Nyadran Gedhe yang dilakukan rutin tiap tahun untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Membawa hasil bumi lengkap dengan pakaian adat jawa, warga dari berbagai desa menggelar ritual selamatan. Juru kunci makam Girilangan, Ahmad Sujari, menceritakan bahwa tradisi Nyadran Gedhe dimaksudkan untuk mendoakan arwah leluhur. Biasanya dilakukan hari Senin atau Kamis terakhir di Bulan Ruwah atau Sya'ban.
"Ruwah itu artinya ruh dan arwah. Makanya kami sebelum memasuki Bulan Ramadan mendoakan arwah leluhur. Setelah itu baru menyantap hasil bumi sebagai tanda syukur terhadap sang pencipta," terangnya.
Berdoa bersama dilanjutkan makan hidangan yang telah disiapkan dari rumah (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Menurutnya, tradisi nyadran yang berkembang saat ini adalah bentuk pelestarian kegiatan dari jaman kademangan. Termasuk masyarakat yang membawa hasil buminya yang kemudian dibawa ke petilasan untuk dinikmati bersama.
"Hasil bumi ini sebagai tanda syukur masyarakat atas apa yang telah mereka terima. Isinya beragam, dari sayur-sayuran, hingga hasil peternakan seperti ayam. Jumlahnya sekitar 400 lebih," ujarnya.
Lebih rinci, ia menyebutkan untuk persiapan lain adalah menyediakan nasi golong menir, ambeng menir, ambeng intip, ambeng beras ketan dwiwarna, pecel ayam cemani, trancam terong aor, sayur bening daun kelor, tempe goreng adem, golong pitu, sate kambing, peyek pethek.
Tak ketinggakan adalah pendul yang terbuat daging dicampur ampas kelapa muda dan kelapa muda diberi lubang diisi gula kelapa.
Salah satu warga Gumelem Wetan, Sumarni (50) menuturkan dirinya membawa tumpeng dengan beraneka lauk. Tujuannya, untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal dunia.
"Makanan ini dimakan bersama di petilasan Girilangan. Kemudian sebagian dibawa pulang sebagai berkah sebelum menjalakan ibadah puasa di bulan Ramadan," tuturnya.
Sumber:
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4020060/nyadran-gedhe-di-banjarnegara-menjaga-tradisi-menghormat-leluhur
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |