Ritual
Ritual
Tradisi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Barat
Nugal

Nugal berarti menanam padi. Nugal merupakan budaya unik peninggalan nenek moyang Suku Dayak Tunjung karena memiliki makna filosofi kebersamaan dan kekeluargaan. Kegiatan yang dilakukan adalah menanam padi di ladang secara gotong royong oleh masyarakat sekampung termasuk tetangga maupun keluarga setelah pembukaan ladang selesai. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan yang berasal dari berbagai kalangan usia. Umumnya, laki-laki bertugas melubangi lahan untuk benih padi dengan menggunakan tongkat kayu (biasanya ulin dan bengkirai) yang ditajamkan ujungnya, sedangakan perempuan bertugas memasukkan benih padi ke lubang yang telah disiapkan. Lubang tugal tidak ditutup, dibiarkan terbuka, namun seiring berjalannya waktu lubang tersebut akan tertutup oleh tanah akibat aliran air hujan pada permukaan tanah. Anak-anak biasanya hanya turut meramaikan saja sambil bermain di area sekitar lahan.

Nugal diawali dengan menyiapkan dan membersihkan lahan untuk berladang. Lahan yang akan digunakan dibersihkan dengan cara menebang pohon-pohon kemudian dibakar. Oleh karena itu, tidak heran apabila waktu menjelang musim menanam padi sering terjadi pembakaran hutan atau kebun. Tujuannya adalah untuk membersihkan sampah-sampah pohon yang ditebang, seperti batang dan ranting pohon serta vegetasi-vegetasi yang ada. Abu dari hasil pembakaran tersebut tidak dibuang, melainkan dijadikan sebagai pupuk alami yang dipercaya untuk menyuburkan dan menjaga keseimbangan keasaman tanah. Terlepas dari dampak positif dan negatifnya, cara ini dianggap sebagai cara yang paling cepat, efisien, dan efektif dalam menyiapkan lahan untuk nugal. Padi ditanam pada lahan kering mulai dari dataran rendah sampai lereng-lereng gunung.

Tak hanya padi, terdapat tanaman lain yang ditanam pada tradisi nugal ini sebagai tumpang sari, yaitu jagung beserta berbagai jenis sayuran seperti sawi, cabe, labu, bayam, timun, singkong, dan kacang-kacangan.

Dalam tradisi nugal, pemilik lahan ladang berkewajiban menyediakan benih dan makanan beserta minuman untuk pekerja nugal. Makanan dan minuman tersebut dianggap dan dijadikan sebagai upah atas pekerjaan para pekerja nugal. Yang bertugas membagikan benih adalah pemilik dari lahan dan yang membantu tidak diperbolehkan mengambil benih sendiri. Hal unik yang terdapat di sini adalah siapa yang mengantar benih ke lahan yang akan ditugal, maka orang tersebut pulalah yang mengambil benih jika terdapat sisa.

Pemilik lahan biasanya akan bermalam di ladang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan ketika nugal akan dimulai esok hari (hal ini disebut juga sebagai Ngurang), terkadang terdapat pula tetangga atau kerabat yang membantu pemilik lahan untuk Ngurang, akan tetapi ketika seseorang mengikuti Ngurang maka orang tersebut harus mengikuti nugal. Karena apabila tidak mengikuti nugal, masyarakat percaya bahwa hasil panen padi tidak akan maksimal.

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya