|
|
|
|
Ngayau Tanggal 25 Sep 2014 oleh Adjiepot . |
Suku dayak merupakan salah satu suku asli yang berada di Kalimantan. Kata Dayak dalam bahasa lokal Kalimantan berarti orang yang tinggal di hulu sungai. Hal ini mengacu kepada tempat tinggal mereka yang berada di hulu sungai-sungai besar. Suku dayak memiliki tradisi yang cukup mengerikan yang dikenal dengan nama Ngayau. Ngayau sendiri mempunyai makna yaitu ikut berperang dalam rangka mempertahankan atau memperluas daerah kekuasaan yang dibuktikan dengan banyaknya kepala musuh yang didapatkan. Semakin banyak kepala musuh yang didapat maka semakin kuat orang yang bersangkutan. Ngayau juga merupakan lambang kekuasaan dan status kedudukan orang dayak. Oleh karena itu, tradisi Ngayau dijalankan untuk mendapat penghormatan masyarakat. Dalam arti lain Ngayau berperanan dalam menaikan taraf sosial seseorang. Orang yang pernah memperoleh kepala dalam Ngayau akan diberi gelar “Bujang Berani”, serta dikaitkan dengan hal-hal sakti lainnya. Menurut suku Dayak Iban Tradisional tidak memandang Ngayau sebaga hal yang negatif bahkan dianggap sebagai lambang keberanian, Simbol Kelelakian, serta martabat Sosial.
Seorang Penjelajah dengan tulisannya dalam buku Black Borneo-nya, menyatakan bahwa praktik memburu kepala manusia diyakini oleh suku dayak memiliki kekuatan supranatural. Sebuah kepala yang dipenggal cukup kuat untuk menyelamatkan sepenjuru kampung dari wabah penyakit. Tengkorak kepala yang dikeringkan ini diyakini memiliki sihir yang paling kuat di dunia. Sebuah kepala yang sudah dibubuhi ramuan dengan tepat diyakini cukup kuat untuk menghasilkan hujan, meningkatkan hasil panen dan mengusir roh-roh jahat.
Namun dibalik tradisi ngayau tersebut, bila kita menyelami keyakinan suku dayak maka kita akan menjadi mafhum. Menurut keyakinan yang dipegang teguh,orang dayak merupakan keturunan makhluk langit yang dengan demikian memandang rendah etnis lain. Keyakinan ini pula yang membuat suku dayak bila terdapat ancaman pada keberadaan dan kelangsungan hidup mereka dari etnis luar, maka etnis tersebut dapat disingkirkan. Namun, terdapat alasan yang kuat untuk melakukan hal tersebut bila telah terjadi pertumpahan darah, karena bagi suku dayak darah manusia tabu untuk ditumpahkan. Prinsip balas dendam terus menjadi prinsip disalah satu suku dayak hingga hari ini. Demikianlah, ngayau pun harus disertai alasan-alasan yang kuat dan masuk akal bagi komunitas Dayak dan harus melalui hasil mufakat bersama.
Salah satu pengaruh cukup besar pada suku dayak yaitu pada masa pemerintahan kolonial belanda yang berlangsung ketika tahun 1874 dimana kepala suku dayak kahayan mengumpulkan sub-sub suku dayak untuk mengadakan musyawarah damai yang dikenal dengan Musyawarah Damai Tumbang Anoi. Musyawarah tersebut bertujuan untuk mencapai kesepakatan untuk menghindari dan menghilangkan tradisi ngayau karena tradisi ngayau ini telah menimbulkan perselisihan diantara suku dayak. Dalam musyawarah tersebut segala perselisihan ditiadakan dan pelakunya dihukum sesuai dengan hukum adat Dayak.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |