|
|
|
|
Ngawide Tanggal 22 Nov 2018 oleh Deni Andrian. |
Di Kabupaten Ciamis, ada tradisi Ngawide. Tradisi ini biasa dilaksanakan di Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tradisi ini mirip dengan ngagubyag atau ngobeng.
Dalam tradisi ngawide ini, ratusan warga turun ke Sungai Cimuntur, tepatnya di Leuwi Barengkok, Dusun Babakan. Masyarakat berlomba untuk menangkap ikan asli sungai dengan tangan kosong.
Dulu, sebelum pelaksanaan, masyarakat terlebih dulu memasang pagar bambu di tengah sungai. Hal itu ditujukan agar ikan berkumpul di tengah Leuwi atau bagian sungai yang cukup dalam. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama, dan digelar saat musim kemarau atau saat volume air di sungai sedang surut.
“Sebelum dilaksanakan Ngawide, kami menggelar doa bersama untuk keselamatan, supaya pada pelaksanaan tidak ada yang tenggelam,” kata tokoh masyarakat Karangampel, Ade Maksudin alias Ade Gondrong, Selasa (23/10/2018).
Menurut Ade, ikan asli Sungai Cimuntur masih terjaga dan lestari. Ikan di Sungai Cimuntur yang masih ada diantaranya Balar, Nilem, Bebebong, Ampalan, Gegedangan atau Kekel dan Kancra Liar atau Ikan Mas Liar.
Ade menjelaskan, tradisi Ngawide diselenggarakn untuk memberi contoh kepada masyarakat dalam menangkap ikan di sungai dengan cara yang bersih, tidak mencemari sungai dengan racun seperti portas ataupun bom juga listrik.
“Menggunakan jaring atau pancing masih boleh, apalagi menggunakan tangan. Tapi jangan menggunakan bom, racun atau portas juga listrik karena itu dapat mencemari sungai,” katanya.
Dayat, warga lainnya, ketika ditemui Koran HR, Selasa (23/10/2018), mengaku sangat senang masih bisa mengikuti tradisi tersebut. Pada kegiatan ini, dia berkesempatan bersama-sama warga lainnya menangkap ikan asli sungai.
“Kalau dipancing agak sulit, jadi tidak setiap hari bisa makan ikan sungai. Pada tradisi ngawide ini, ada kesempatan, sehingga setiap tahun ikut,” tuturnya.
Kepala Desa Karangampel, Madmax Ahmad Hidayat, ketika ditemui Koran HR, Selasa (23/10/2018), mengatakan, Ngawide merupakan tradisi kearifan lokal tahunan yang sudah berlangsung secara turun-temurun.
“Kedepan, tradisi ini bisa dijadikan destinasi wisata, tepatnya destinasi wisata musim kemarau, yakni wisata menangkap ikan asli sungai dengan tangan kosong,” katanya.
Madmax menuturkan, pihaknya bersama sponsor memberikan hadiah kepada warga yang berhasil menangkap banyak ikan dan berukuran besar.
sumber: https://www.harapanrakyat.com/2018/10/tradisi-ngawide-destinasi-wisata-musim-kemarau-di-ciamis/
#SBJ
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |