|
|
|
|
Ngarak Maju Tanggal 03 Dec 2017 oleh Hadi Saputra. |
Nayuh merupakan pesta adat Lampung pesisir yang dilaksanakan secara besar-besaran. Banyak rangkaian prosesi yang harus dijalani oleh “Maju” dan “Bunnting”. Maju merupakan sebutan untuk pengantin perempuan sedangkan bunnting merupakan sebutan untuk pengantin pria. Prosesi ngarak maju diawali dengan mengarak kedua pengantin dari gedong dalom menuju rumah sesepuh adat setempat. Gedong dalom sendiri merupakan rumah mempelai pria yang akan melaksanakan nayuh. Kebetulan mempelai pria merupakan keturunan saibatin atau pimpinan tertinggi di kebandaran setempat.
Sesampainya di rumah sesepuh adat setempat, mempelai langsung berganti pakaian adat Lampung Pesisir. Begitu pun para Panakauan akan berganti pakaian juga. Panakauan merupakan muli dan bebai yang masih memiliki garis keturunan saibatin. Merekalah akan ikut dalam prosesi ngarak maju. Selepas berganti pakaian mereka langsung diarak menuju gedung dalom. Ciri yang paling menonjol yakni maju dan panakauan mengenakan sigoh dan bunnting mengenakan iket pujuk. Sigoh merupakan mahkota khas Lampung yang dipakai oleh mempelai wanita sedangkan iket pujuk merupakan kain penutup kepala untuk bunnting dengan bagian yang lancip pada bagian atasnya.
Mempelai wanita diarak menggunakan juli. Juli ini merupakan semacam tandu khas Lampung yang ditutup menggunakan kebung (kelambu) berwarna putih dan transparan. Juli ini tidak sembarangan bisa dipakai oleh mempelai pengantin. Hanya keluarga keturunan saibatin-lah yang bisa menggunakan juli ini. Pemilihan warna putih juga bukan sembarangan. warna putih dalam setiap perhelatan adat menunjukkan bahwa itu milik saibatin. Hanya keturunan saibatin yang bisa menggunakan warna putih saat acara adat berlangsung. Masyarakat Lampung pesisir memang memiliki simbol-simbol yang kuat dengan penggunaan warna-warna tertentu dalam perhelatan adat.
Selama prosesi ngarak, dimana pengantin wanita diarak menggunakan juli, mempelai pria berjalan bersama panakauan di belakang mempelai wanita. Berbagai dendang dan syair-syair khas Lampung pun didendangkan. Persis berada di depan pengantin wanita yang diarak ada rombongan penabuh rebana dan pelantun lagu. Mereka bernyanyi penuh riang gembira mengiring maju dan bunnting.
Sumber :
Kebudayaanindonesia.net
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |