Masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar kembali melaksanakan kegiatan Nganyaran yang akan diselenggarakan pada Jumat, 21 Juli 2017. Aktivitas ini merupakan bagian dari rangkaian prosesi pesta panen untuk musim tanam yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Seperti biasanya, kegiatan Nganyaran tahun ini diawali dengan kegiatan Nutu Nganyaran yang dilaksanakan pada Jumat, 14 Juli 2017. Nutu atau menumbuk padi untuk prosesi Nganyaran biasanya dilakukan secara kolosal oleh para ibu di wilayah kasepuhan yang menjadi perwakilan setiap kampung. Kegiatan ini menggunaka sekitar 13 lisung atau wadah menumbuk padi yang ada di Kampung Ciptagelar. Kegiatan ini biasanya dihadiri oleh sekitar 800 ibu-ibu yang berasal dari kampung di sekitar wilayah kasepuhan.
Salah satu puncak prosesi Nganyaran ditandai dengan kegiatan Ngabukti, yaitu mencicipi nasi dari hasil panen tahun. Adapun keseluruhan rangkaian prosesi Nganyaran terdiri dari beberapa aktivitas yang diantaranya adalah Ngisikan (mencuci beras), Nyangu (memasak nasi yang dipimpin langsung oleh Emak Alit (istri Abah Ugi) yang diikuti oleh para istri rorokan utama kasepuhan). Keseluruhan proses Nyangu dari awal hingga selesai memasak baik nasi dan juga lauk pauk biasanya memakan waktu sekitar 2 jam. Kemudian acara dilanjutkan dengan prosesi Ngabukti yang dihadiri oleh keluarga inti kasepuhan. Biasanya prosesi ini juga dilakukan oleh setiap rumah warga yang dihadiri oleh keluarga masing-masing.
Setelah kegiatan Ngabukti dilaksanakan, prosesi dilanjutkan dengan Selamatan atau syukuran prosesi Nganyaran yang biasanya dihadiri oleh para baris kolot dan sepuh lembur se-kasepuhan di Imah Gede dan Tihang Kalapa. Kegiatan selamatan ini biasanya dihadiri oleh sekiar 1000 warga kasepuhan. Kegiatan ini biasanya diteruskan dengan pertemuan para sepuh lembur dengan pihak kasepuhan untuk membicarakan persiapan kegiatan Serah Ponggokan. Prosesi Nganyaran biasanya juga dilakukan di setiap rumah warga Kasepuhan Ciptagelar. Setelah prosesi selesai, warga biasanya saling berkirim makanan ke tetangga terdekat, serta saling mengundang untuk ikut dalam kegiatan selamatan dan mencicipi masakan dan nasi yang terbuat dari beras hasil panen tahun ini.
sumbe r: https://ciptagelar.info/events/jadwal-kegiatan-nganyaran-2017/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.